Rabu, 24 Juli 2013

Ubah Ukuran Flashdisk

Sering kita menginginkan Flasdisk yang aslinya 1gb tidak bisa di isi lebih dari 1gb
Flashdisk yang aslinya 2gb juga tak bisa di isi lebih dari aslinya. unutk itulah saya akan berbagai  pengalaman sedikit bagaimana menangani hal tersebut. silahkan simak baik-baik.


Langkah untuk 1gb ke 2gb:
1. Download software
2. Kosongkan Flashdisk dari data-data/ simpan dulu data-data anda ke tempat lain
3. Format flashdisk anda dalam bentuk file system “FAT“.
4. Lalu jalankan software yang sudah anda download tadi.
5. Selanjutnya pilih posisi drive Flashdisk anda.
6. Selanjutnya klick tombol “FIX“.
7. Sekarang flashdisk 1 Gb milik opamer sudah menjadi 2 Gb.
8. Klick kanan lalu properties.


Untuk mengembalikan dari 2gb ke 1gb (aslinya):

1. Format flashdisk anda dalam bentuk file system “FAT“.
2. Jika format sukses
3. Eject flashdisk
4. Lepas/ cabut
5. Dan kembali tancapkan ke USB
6. Lihat properties apakah sudah kembali 1gb ?
7. Kalo sudah berarti MISI saya berhasil, kalo tidak ya gagal. hehehe... :)

Minggu, 21 Juli 2013

BBM Untuk iOS dan Android



BBM Untuk iOS dan Android



Dirilisnya bbm untuk iOS dan Android terungkap setelah salah satu petinggi BlackBerry yang menjabat sebagai Managing Director BlackBerry India Sunil Lalvani memberikan bocorannya.
"Layanan (BBM) akan menyambangi Android musim panas ini. Tapi musim panas di Amerika Utara, yang berarti akan berlangsung hingga September," kata Sunil kepada IBN Live, Rabu (17/7/2013).
Saat ditanya, apakah itu berarti BBM untuk Android akan hadir sebelum akhir September, Sunil dengan tegas membenarkan.
Ini berarti pengguna yang telah menunggu kedatangan BBM di Android tidak perlu lagi menunggu terlalu lama. Sementara itu, soal BBM di iOS, belum ada informasi lebih lanjut walau bisa jadi akan dirilis bersamaan.Dengan memasukkan alamat e-mail, Anda akan mendapat informasi kedatangan aplikasi BBM.
Namun, anda jangan bahagia dulu jika memiliki ponsel berbasis sistem operasi Android atau iOS. Pasalnya tak semua smartphone Android atau iOS bisa menjalankan aplikasi BBM.
Menurut pihak BlackBerry dilansir dari thenextweb.com, aplikasi BBM hanya dapat berjalan di ponsel Android versi 4.0 (ICS) atau lebih terbaru.
Sedangkan untuk ponsel iPhone produksi Apple minimal berbasis iOS 6 ke atas.


Source : kompas.com

Perbandingan HTC One Mini dan Galaxy S4 Mini

Perbandingan HTC One Mini dan Galaxy S4 Mini

 

Selasa, 09 Juli 2013

Jalan Tol Bali

 JALAN TOL DIATAS PERAIRAN (JDP) BALI

Pulau Bali memang tidak ada habisnya menciptakan objek-objek wisata baru yang indah. Salah satu baru-baru ini adalah Jalan Tol Diatas Perairan (JDP) yang menghubungkan Nusa Dua-Ngurah Rai-Bnoa. Sebagai sebuah proyek Jalan tol pertama di Bali, Jalan tol ini sangat spesial dan diklaim akan menjadi jalan tol terindah di Indonesia. Jalan tol yang memiliki total panjang jalan 8,12 km ini merupakan jalan tol pertama yang melintas di atas permukaan laut. Jalan tol ini memang dirancang sedemikian rupa, sehingga bisa melintasi teluk Benoa. Selain melintas di atas permukaan laut, ada bagian jalan tol yang juga berada di jalur bawah permukaan tanah.

Tujuan dibangunnya proyek jalan tol ini adalah untuk mengatasi kemacetan di Pulau Bali yang semakin padat. Dengan lahirnya jalan tol terindah ini diharapkan wisatawan jadi lebih nyaman dan cepat dalam mencapai tempat wisata yang diinginkan. Uniknya lagi, jalan tol ini tak hanya dikhususkan untuk kendaraan roda empat atau lebih, karena sepeda motor juga diberi jatah untuk bisa melewati jalan tol ini. Saat ini pembangunan jalan tol sudah mencapai 86% dan diharapkan April 2013, proyek ini sudah rampung dan mulai dioperasikan bulan Juli 2013. 
Jalan Santai Pembukaan JDP 6 Juli 2013
Dari pengalaman yang saya dapat ketika melintasi jalan tol ini sangatlah banyak sekali. Dimana Tol JDP memiliki keindahan pemandangan alam yang sangat unik. Dimana dari jalan yang dibangun dengan dana mencapai Rp 2,4 triliun tersebut, wisatawan dapat melihat langsung fenomena matahari terbit dan terbenam dari satu titik. Konon katanya untuk memfasilitasi wisatawan yang ingin menikmati sun rise dan sun set di jalan tol maka nantinya Jasamarga akan menyediakan tempat istirahat atau rehat. Hal ini untuk menghindari terjadinya penumpukan kendaraan akibat wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam ketika melewati jalan tol.

Minggu, 07 Juli 2013

Media Pembelajaran



MEDIA PEMBELAJARAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Media Pembelajaran
      Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Sedangkan, Pembelajaran adalah setiap perubahan perilaku yang relatif permanen, terjadi sebagai hasil dari pengalaman. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran, diantarannya Blacks dan Horalsen (dalam Sihkabuden, 1999:1) mempunyai pendapat tentang media. Menurut mereka, “media adalah saluran komunikasi atau medium yang digunakan untuk membawa atau menyampaikan suatu pesan dimana medium itu merupakan jalan atau alat dengan suatu pesan berjalan antara komunitor ke komunikan”. Mengenai penegrtian media pembelajaran itu sendiri, senada dengan pernyataan yang berbunnyi “media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran” (Brown, 1973). Sedangkan, Sadiman (2002: 6) mengungkapkan bahwa “media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim dan penerima  sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi”.
Dari beberapa pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Dan untuk mencapai hasil belajar yang maksimal, pembelajar harus mempunyai pengetahuan tentang pengelolaan media pembelajaran baik sebagai alat bantu pengajaran maupun sebagai pendukung agar materi  / isi pelajaran semakin jelas dan dengan mudah dapat dikuasai pembelajar.
Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad Ke-20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet.
            Penggunaan media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk dapat membantu mengatasi berbagai hambatan dalam proses pembelajaran termasuk hambatan psikologis, hambatan fisik, hambatan kultural dan hambatan lingkungan.

2.2 Jenis-jenis Media Pembelajaran
            Seperti telah diuraikan pada pembahasan terdahulu bahwa media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik. Seiring berkembangnya teknologi yang merupakan hasil kreatifitas manusia masa kini, maka media pembelajaran masa kini juga berkembang begitu pesatnya, bahkan media pembelajaran masa kini sudah banyak yang menggunakan teknologi dalam pengoperasianya selain media itu sendiri juga merupakan produk yang dihasilkan oleh teknologi. Terdapat berbagai jenis media belajar, diantaranya:
1.      Media Visual                           : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
2.      Media Audial                          : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
3.      Projected still media                : slide; over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya
4.      Projected motion media          : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.
Semua media pembelajaran tersebut merupakan hasil pemikiran manusia yang diwujudkan dalam dunia nyata. Namun sayangnya meskipun media pembelajaran berbasis teknologi telah berkembang begitu pesatnya, akan tetapi tidak banyak guru atau pendidik yang memiliki kecakapan untuk mengoperasikan media tersebut meskipun mereka telah mengenalnya. Apapun kendalanya, baik karena tidak bisa mengaktifkan media tersebut atau kendala pendanaan. Meskipun bisa mengoperasikan akan tetapi karena sekolah atau guru pribadi tidak memilikinya, sehingga tidak bisa diperagakan di hadapan peserta didiknya.
Namun tentunya usaha-usaha untuk mewujudkan media pembelajaran berbasis teknologi perlu mendapatkan perhatian serius oleh para penyelenggara pendidikan, karena efektifitas dan efisiensi media tersebut dalam menunjang proses belajar mengajar tidak bisa dinafikan.
Sejalan dengan perkembangan IPTEK penggunaan media, baik yang bersifat visual, audial, projected still media maupun projected motion media bisa dilakukan secara bersama dan serempak melalui satu alat saja yang disebut Multi Media. Contoh : dewasa ini penggunaan komputer tidak hanya bersifat projected motion media, namun dapat meramu semua jenis media yang bersifat interaktif.

2.3 Kriteria-Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
            Pengembangan media harus disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan dan sifat khasnya (karakteristik) media yang bersangkutan. Pemilihan media sebaiknya tidak lepas dari konteksnya bahwa media merupakan komponen dari sistem instruksional secara keseluruhan. Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam pemilihan media pembelajaran seperti yang di kemukakan oleh  Anderson dalam Goto Kuswanto (1984: 73) menyarankan langkah-langkah dalam memilih media pemilihan media pembelajaran, yaitu:
Pertama, penerangan atau pembelajaran. Langkah pertama menentukan apakah penggunaan media untuk keperluan informasi atau pembelajaran. Media untuk keperluan informasi, penerima informasi tidak ada kewajiban untuk dievaluasi kemampuan / keterampilannya dalam menerima informasi, sedangkankan media untuk keperluan pembelajaran penerima pembelajaran harus menunjukkan kemampuannya sebagai bukti bahwa mereka telah belajar. Kedua, tentukan transmisi pesan. Dalam kegiatan ini kita sebenarnya dapat menentukan pilihan, apakah dalam proses pembelajaran akan digunakan ‘alat bantu pengajaran’ atau ‘media pembelajaran’. Alat bantu pengajaran alat yang didesain, dikembangkan, dan diproduksi untuk memperjelas tenaga pendidik dalam mengajar. Sedangkan media pembelajaran adalah media yang memungkinkan terjadinya interaksi antara produk pengembang media dan peserta didik/pengguna. Atau dengan kata lain peran pendidik sebagai penyampai materi pembelajaran digantikan oleh media. Ketiga, tentukan karakteristik pelajaran. Asumsi kita bahwa kita telah menyusun disain pembelajaran, dimana kita telah melakukan analisis tentang mengajar, merumuskan tujuan pembelajaran, telah memilih materi dan metode. Selanjutnya perlu dianalisis apakah tujuan pembelajaran yang telah ditentukan itu termasuk dalam ranah kognitif, afektif atau psikomotor. Masing-masing ranah tujuan tersebut memerlukan media yang berbeda. Keempat, klasifikasi media. Media dapat diklasifikasikan sesuai dengan ciri khusus masing-masing media. Berdasarkan persepsi dria manusia normal media dapat diklasifikasikan menjadi media audio, media video, dan audio visual. Berdasarkan ciri dan bentuk fisiknya media dapat dikelompokkan menjadi media proyeksi (diam dan gerak) dan media non proyeksi (dua dimensi dan tiga dimensi). Sedangkan jika diklasifikasikan berdasarkan keberadaannya, media dikelompokkan menjadi dua yaitu media yang berada di dalam ruang kelas dan media-media yang berada di luar ruang kelas. Masing-masing media tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan bila dibandingkan dengan media lainnya. Kelima, analisis karakteristik masing-masing media. Media pembelajaran yang banyak macamnya perlu dianalisis kelebihan dan kekurangannya dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Pertimbangan pula dari aspek ekonomi dan ketersediaannya. Dari berbagai alternatif kemudian dipilih media yang paling tepat.
            Selain itu, pertimbangan dalam pemilihan media untuk kepentingan pembelajaran sebaiknya mempertimbangkan kriteria-kriteria sebagai berikut :
1.      Ketepatannya dengan tujuan pembelajaran.
2.      Dukungan terhadap isi bahan pembelajaran
3.      Kemudahan dalam memperoleh media
4.      Keterampilan guru dalam menggunakannya
5.      Tersedia waktu untuk menggunakannya
6.       Sesuai dengan taraf berfikir siswa.
            Dengan kriteria di atas, guru dapat dengan mudah menggunakan media mana yang dianggap tepat untuk membantu mempermudah tugas-tugasnya sebagai pengajar. Pada dasarnya kehadiran media bermaksud untuk mempermudah tugas guru, bukan sebaliknya, karena apabila dipaksakan justru mempersulit tugas guru dalam menyampaikan pesan pada proses pembelajaran.

2.4 Ciri-ciri Media Pembelajaran
Ciri-ciri khusus media pembelajaran berbeda menurut tujuan dan pengelompokanya. Ciri-ciri media dapat di lihat menurut kemampuanya membangkitkan rangsangan pada indera penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan pengecapan. Maka ciri-ciri umum media pembelajaran adalah bahwa media itu dapat diraba, dilihat, didengar, dan diamati melalui panca indera. Di samping itu ciri-ciri media juga dapat dilihat menurut harganya, lingkup sasaranya, dan kontrol oleh pemakai. Tiap-tiap media mempunyai karakteristik yang perlu dipahami oleh pemakainya.
            Gerald dan Ely dalam Arsyad (2004 : 12) mengemukakan tiga ciri media  yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dalam pembelajaran, yang dapat dilakukan media dalam membantu seorang guru menjelaskan atau menerangkan sebuah materi pelajaran. Ciri-ciri tersebut adalah:
Pertama, Ciri Fiksatif (fixatife property). Ciri ini mendiskripsikan kemampuan media untuk merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek. Suatu peristiwa atau obyek dapat diurut dan disusun secara sistematis dan kronologis melaui media seperti fotografi, video tape, audio tape, disket komputer, dan film. Suatu obyek yang telah diambil gambarnya  (direkam) dengan menggunakan kamera atau video kamera dapat direproduksi (dibuat ulang) dengan mudah kapan saja dibutuhkan. Dengan ciri fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau obyek yang terjadi pada suatu waktu tertentu dapat ditransportasikan tanpa mengenal waktu, karena telah diabadikan melalui rekaman. Ciri-ciri yang sangat penting bagi guru adalah karena kejadian-kejadian atau obyek yang telah direkam atau disimpan dengan format media yang ada dapat digunakan setiap saat. Peristiwa yang kejadianaya hanya sekali  (dalam satu dekade atau satu abad) dapat diabadikan dan disusun kembali untuk keperluan suatu pengajaran, gerhana matahari, atau gunung meletus misalnya. Prosedur laboratorium yang rumit dapat direkam dan  diatur untuk kemudian direproduksi kembali ketika dibutuhkan untuk kepentingan pengajaran.  Begitu pula kegiatan peserta didik dapat diabadikan dan direkam untuk kemudian dilakukan proses evaluasi baik oleh peserta didik sendiri secara perorangan maupun secara kelompok. Kedua, Ciri Manipulatif (manipulatif property). Merubah suatu kejadian atau obyek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kembali kepada peserta didik dalam waktu yang singkat dengan teknik pengambilan gambar. Misalnya, bagaimana proses larva menjadi kepompong kemudian menjadi kupu-kupu  (metamorfosis kupu-kupu) dapat dipercepat dengan tehnik rekaman fotografi.  Disamping dapat dipercepat suatu kejadian, suatu kejadian dapat juga diperlambat pada saat menayangkan kembali hasil sustu rekaman video, dengan memanfaatkan fasilitas yang ada pada video. Misalnya reaksi kimia atau untuk mengetahui kebenaran terjadinya pelanggaran dalam suatu permainan sepak bola dapat diamati melalui bantuan kemampuan manipulatif dari media. Demikian pula suatu aksi atau suatu gerakan dapat direkam dengan foto kamera agar bisa diamati atau sekedar dilihat saja. Pada rekaman gambar hidup seperti film kejadian dapat diputar mundur. Media (rekaman video atau audio) dapat diedit sehingga guru hanya menampilkan bagian-bagian inti atau bagian utama dari keterangan atau kejadian yang sedang dijelaskan oleh guru kepada peserta didiknya, sedangkan bagian-bagian yang tidak begitu diperlukan dapat dipotong atau dilewati dengan menggunakan fasilitas yang ada pada media yang merupakan hasil dari tekhnologi mutakhir. Kemampuan media dari ciri manipulatif memerlukan keseriusan dan kehati-hatian agar tidak terjadi kesalahan  dalam memanipulasi isi yang ada pada media, semisal jika terjadi kesalahan pemotongan suatu kejadian dalam rekaman video bisa jadi akan menimbulkan salah penafsiran bagi peserta didik yang sedang mendapat tugas untuk melakukan pengamatan terhadap isi dari rekaman video tersebut. Memanipulasi atau merubah suatu kejadian atau obyek tertentu dengan memanfaatkan atau dengan cara mengedit hasil rekaman dapat menghemat waktu. Semisal proses penanaman gandum hingga masa panen tiba, kemudian gandum diolah menjadi tepung sebagai bahan baku untuk membuat roti dapat disajikan secara singkat dalam suatu rekaman. Sehingga memiliki nilai efisiensi yang tinggi dan tentunya juga sangat efektif, karena mengamati suatu hal yang nampak tentunya tidak sesulit mengamati hal abstrak. Ketiga, Ciri Distributif (distributif property). Ciri distributif dari media memungkinkan suatu obyek atau suatu informasi untuk ditransformasikan melalui ruangan dan secara bersamaan disajikan kepada peserta didik. Dewasa ini distribusi  media tidak terbatas pada satu kelas saja, atau dalam satu lingkup sekolah saja, akan tetapi media pembelajaran seperti kaset rekaman, video, atau disket komputer bisa didistribusikan kemana saja sesuai dengan kebutuhan. Karena media seperti itu merupakan media praktis dengan bobot ringan dan ukurannya juga tidak besar, sehingga ada kemudahan untuk mendistribusikannya ke daerah terpencil sekalipun, tinggal ada atau tidak peralatan pendukung yang digunakan untuk mengoperasikan media tersebut. Sebuah informasi atau suatu kejadian  yang direkam dalam suatu waktu, bisa diproduksi ulang beberapa kali dan siap untuk digunakan secara bersamaan meskipun dalam tempat yang terpisah. Semisal proses perubahan katak mulai dari telur katak, kemudian berubah menjadi kecebong, dan akhirnya menjadi katak dewasa dapat direkam melalui handycam. Kemudian proses metamorfosa katak yang telah terekam melalui handycam ini dapat digandakan dan disebarluaskan ke seluruh pelosok sekolah yang ada di Indonsia misalnya untuk dijadikan sebagai media yang mempermudah seorang pendidik untuk menyampaikan pengetahuan tentang metamorfosa katak ini kepada para peserta didiknya. Dan informasi yang telah terekam ini juga tidak rusak hanya dalam sekali waktu pemakaian saja kecuali terjadi kerusakan tertentu yang disebabkan oleh hal-hal nonteknis, sehingga ketika diputar ulang dalam waktu dan ruang yang berbeda isinya akan tetap sama.

2.5 Pengembangan Media Pembelajaran
            Dalam merencanakan pengembangan media pembelajaran, seorang guru perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.      Analisis kebutuhan dan karaktersitik siswa
2.      Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
3.      Materi pembelajaran yang akan disampaikan
4.      Alat pengukur keberhasilan belajar siswa
            Yang dimaksud kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran adalah kesenjangan antara pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa yang kita inginkan dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki siswa sekarang. Sedangkan dalam proses pembelajaran akan memberi arah dan pedoman serta tindakan dalam melakukan aktifitas proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran harus terencana dengan jelas sehingga bisa menjadi panduan aktifitas dalam mencapainya. Untuk dapat mengembangkan materi pelajaran yang mendukung pencapaian tujuan maka tujuan yang telah dirumuskan harus di analisis lebih lanjut. Materi pembelajaran harus dikembangkan dari tujuan pembelajaran yang telah di analisis sesuai dengan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. Untuk melihat ketercapaian tujuan pembelajaran perlu direncanakan alat pengukur keberhasilan yang telah direncanakan sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Alat pengukur keberhasilan siswa perlu dirancang secara seksama dengan validitas yang telah teruji dan meliputi kemampuan yang komprehensif.

2.6 Manfaat dan Tujuan Media Pembelajaran dalam pemdidikan
2.6.1 Manfaat Media Pembelajaran
Penggunaan media bukan saja memberi manfaat bagi siswa, tetapi juga bagi guru sebagai pengajar. Berikut ini adalah berbagai manfaat dari penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran, baik bagi siswa, bagi guru, maupun pihak-pihak lain yang terlibat dalam kegiatan pengembangan pembelajaran.
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan media pembelajaran antara lain :   
  1. Untuk memperlancar interaksi. Dalam hal ini keberadaan media merupakan medium antara pesan dengan siswa, antara guru dengan siswa. Dengan demikian kehadiran media akan meningkatkan kualitas interaksi, baik itu interaksi guru dengan siswa , maupun interaksi siswa dengan siswa atau siswa dengan pesan, yang pada gilirannya akan membantu siswa belajar secara optimal.
  2. Proses belajar menjadi lebih menarik. Dengan media pembelajaran dapat membangkitkan keingintahuan siswa, merangsang siswa untuk bereaksi terhadap penjelasan guru, memungkinkan mereka menyentuk objek pelajaran, dan membantu mengkongkritkan sesuatu yang abstrak
  3. Pengelolaan pembelajaran lebih efektif dan efisien.  Dengan adanya media pembelajaran, guru dapat terbantu untuk tidak perlu banyak menulis atau menggambar dipapan tulis. Gambar dan tulisan yang dibutuhkan dapat diperoleh melalui fasilitas komputer, atau guru dapat memanfaatkan benda-benda yang  ada di lingkungan sekolah.
  4. Meningkatkan kualitas belajar siswa. Penggunaan media pembelajaran secara benar tidak hanya membuat proses pembelajaran menjadi lebih efisien tetapi juga dapat membantu siswa menyerap materi pelajaran lebih dalam dan utuh. Hal ini tentunya akan meningkatkan kualitas belajar siswa secara menyeluruh.
  5. Proses pembelajaran dapat dilakukan dimana dan kapan saja sesuai dengan kondisi guru dan siswa.
  6. Menimbulkan sikap positif siswa terhadap proses pembelajaran. Penggunaan media yang dirancang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa dapat menimbulkan sikap positif siswa terhadap proses pembelajaran. Hal ini terjadi karena media dapat menyajikan pesan dengan konkrit disertai dengan contoh-contoh yang dapat meyakinkan siswa akan kebenaran suatu ilmu pengetahuan yang dipelajari.
Dengan memanfaatkan media pembelajaran secara baik, seorang guru bukan lagi menjadi satu-satunya sumber belajar bagi siswa. Seorang guru tidak perlu menjelaskan seluruh materi pelajaran, karena bisa berbagi dengan media. Dengan demikian, guru akan lebih banyak memiliki waktu untuk memberi perhatian kepada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar. Sehingga tujuan dari pendidikan dapat tercapai dengan baik.

2.6.2 Tujuan media pembelajaran
Penggunaan media atau alat-alat modern di dalam perkuliahan bukan bermaksud mengganti cara mengajar yang baik, melainkan untuk melengkapi dan membantu para dosen dalam menyampaikan materi atau informasi. Dengan menggunakan media diharapkan terjadi interaksi antara dosen dengan mahasiswa secara maksimal sehingga dapat mencapai hasil belajar yang sesuai dengan tujuan. Sebenarnya tidak ada ketentuan kapan suatu media harus digunakan, tetapi sangat disarankan bagi para dosen untuk memilih dan menggunakan media dengan tepat. Secara umum tujuan penggunaan media pembelajaran adalah membantu guru dalam menyampaikan pesan-pesan atau materi pelajaran kepada siswanya, agar pesan lebih mudah dimengerti, lebih menarik, dan lebih menyenangkan kepada siswa.
Tujuan lain dari penggunaan media pembelajaran dapat pula diperoleh dari kemampuan yang dimiliki media itu sendiri. Kemampuan tersebut diantaranya adalah :
  1. Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata menjadi lebih besar. Misalnya kuman yang tidak tampak oleh mata menjadi diperbesar jutaan kali dengan menggunakan mikroskop kamera, sehingga hasilnya dapat dilihat dengan jelas.
  2. Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh kehadapan peserta. Hal ini dapat dilakukan dengan penggunaan gambar atau program video. Dengan merekammya melalui kamera, objek yang letaknya sangat jauh dan tidak mungkin dijangkau siswa dapat dihadirkan dengan mudah ke hadapan siswa. Misalnya tentang salju, es di kutub utara, dan bulan, yang tadinya adalah sessuatu yang tidak mungkin dipelajari, dengan teknologi media semuanya menjadi kenyataan.
  3. Menampung sejumlah besar peserta untuk mempelajari materi pelajaran dalam waktu yang sama. Misalnya program televisi pendidikan sekolah yang ditayangkan TPI dimana seluruh siswa di Indonesia bisa belajar secara serempak untuk suatu topik yang sama. Penggunaan media seperti televisi mampu menampung sejumlah besar peserta yang tersebar di berbagai penjuru, tidak hanya media televisi, media radio, modul dan internet juga dapat melakukan hal yang sama.
Tidak diragukan lagi bahwa semua media itu perlu dalam pembelajaran. Kalau sampai hari ini masih ada guru yang belum menggunakan media, itu hanya perlu satu hal yaitu perubahan sikap. Dalam memilih media pembelajaran, perlu disesuaikan dengan kebutuhan, situasi dan kondisi masing-masing. Dengan perkataan lain, media yang terbaik adalah media yang ada. Terserah kepada guru bagaimana ia dapat mengembangkannya secara tepat  dilihat dari isi, penjelasan pesan dan karakteristik siswa untuk menentukan media pembelajaran tersebut.