Jumat, 25 September 2015

Pengertian Seminar



Definisi Seminar
Kata seminar berasal dari kata Latin semin yang berarti “benih”. Kata seminar berasal dari kata Latin seminarium, yang berarti “tanah tempat menanam benih”. Jadi, seminar berarti “ tempat benih-benih kebijaksanaan”.Seminar pada umumnya merupakan sebuah bentuk pengajaran akademis, baik di sebuah universitas maupun diberikan oleh suatu organisasi komersial atau profesional. Seminar merupakan kegiatan ilmiah untuk mengeksplorasi ide, dimana semua pesertanya terlibat aktif.Beberapa definisi lain dariseminar antara lain:
a.       Pemecahan Masalah
Seminar merupakan suatu kegiatan pemecahan masalah pada tema tertentu yang telah ditetapkan yang melibatkan para pakar, biasanya dari perguruan tinggi sebagai pembawa makalah atau pembanding/penyanggah.
b.      Pembahasan Studi Kasus atau Topik Tertentu
Seminar adalah kegiatan yang diadakan dalam rangka membahas suatu kasus atau suatu topik tertentu, yang biasanya diikuti banyak peserta, dipimpin oleh seorang yang ahli didalam bidang yang dipelajarinya, sehingga seminar tersebut berfungsi memberikan kesempatan diskusi kepada para pesertanya dan menstimulasi partisipasi anggota kelompok menjadi aktif.
c.       Pertemuan Mahasiswa Bidang Keilmuwan Tertentu
Seminar merupakan pertemuan sejumlah mahasiswa pereguruan tinggi bidang keilmuwan tertentu dibawah pimpinan mahaguru yang bersangkutan.
d.      Pertemuan Sekelompok Ahli
Seminar adalah pertemuan sekelompok ahli atau pakar yang sedang mengkaji kebenaran hasil penelitian ilmiah di masyarakat di luar kalangan perguruan tinggi.
e.       Pembahasan Hasil Penelitian Ilmiah
Seminar merupakan pembahasan ilmiah (hasil penelitian) yang dipimpin oleh seorang atau beberapa ahli, dan dihadiri oleh beberapa penyanggah.
Tujuan diadakannya seminar, yaitu menyampaikan suatu pendapat atau sesuatu yang baru kepada pendengarnyadengan harapan penerima informasi memperoleh sesuatu yang baru untuk dikembangtumbuhkan menjadi sesuatu yang lebih luas lagi kepada yang lainnya.
Seminar juga bertujuan agar mahasiswa/taruna terbiasa mengemukakan pendapat dan menyelesaikan masalah akademik secara ilmiah, dan menguasai tekhnik penyelenggaraan seminar sebagai suatu bentuk pertemuan ilmiah. (http://lalaukan.blogspot.com/2014/01/pnegertian-dan-tata-cara-pelaksanaan.html)
Seminar akan efektif (mencapai tujuannya) bila:
1.    Tersedia waktu yang cukup untuk membahas persoalan.
2.    Problema sudah dirumuskan dengan jelas.
3.    Para peserta dapat diajak berfikir logis.
4.     Problema memerlukan pemecahan yang sistematis.
5.    Problema akan dipecahkan secara menyeluruh.
6.    Pimpinan sidang cukup terampil dalam menggunakan metode ini.
7.    Kelompok tidak terlalu besar sehingga memungkinkan setiap peserta mengambil bagian dalam berpendapat.
Sebuah seminar biasanya memiliki fokus pada suatu topik yang khusus, dimana mereka yang hadir dapat berpartisipasi secara aktif. Seminar sering dilaksanakan melalui sebuah dialog dengan seorang maderator seminar, atau melalui sebuah presentasi hasil penelitian dalam bentuk yang lebih formal. Sistem seminar memiliki gagasan untuk lebih mendekatkan mahasiswa kepada topik yang dibicarakan. Seminar merupakan suatu pembahasan masalah secara ilmiah, walaupun topik yang dibahas adalah masalah sehari-hari. Dalam membahas masalah, tujuannya adalah mencari suatu pemecahan masalah. Oleh karena itu, suatu seminar selalu diakhiri dengan kesimpulan atau keputusan-keputusan yang merupakan hasil pendapat bersama. Pembahasan seminar berpangkal makalah atau kertas kerja yang telah disusun sebelumnya oleh beberapa pembicara sesuai dengan pokok bahasan yang diminta oleh suatu penyelenggara yang akan dibahas secara teoritis.
Pembahasan dalam seminar memakan waktu yang lebih lama karena sifatnya yang ilmiah. Apabila para pembicara tidak dapat mengendalikan diri, waktu akan banyak digunakan untuk pembahasan yang kurang penting. Oleh karena itu, dibutuhkan pimpinan kelompok yang menguasai persoalan, sehingga penyimpangan dari pokok persoalan dapat dicegah.

Minggu, 28 Juni 2015

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA



ARTIKEL
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA
PENULIS : RENALDY S. V. DAMASAR

Dalam proses komunikasi kita mengetahui betapa pentingnya peranan media sebagai sarana untuk menyalurkan pesan. Salah satu unsur dalam proses komunikasi yang sangat menonjol peranannya adalah media. Proses komunikasi yang terjadi dalam pembelajaran maka media merupakan wahana penyalur pesan atau informasi pembelajaran.
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang berarti perantara atau pengantar. “Menurut Bambang Warsita media adalah perantara atau pengantar pesan dari si pengirim (komunikator atau sumber/source) kepada si penerima (komunikan atau audience/receiver)”. Dalam perjalanannya, konsep media sebagai alat bantu pembelajaran mendapat pengaruh teori komunikasi. Akibat mendapat pengaruh tersebut maka fungsi media tidak lagi hanya sekedar alat bantu guru saja, tetapi bergeser menjadi medium penyalur pesan/informasi dari penyalur pesan (guru, penulis buku, produser dan sebagainya) ke penerima pesan (peserta didik). Karakteristik media sebagai sarana komunikasi adalah perlu adanya feedback dan dapat terjadi interaksi.
Sedangkan menurut Heinich dan Molenda, dkk (dalam Bambang Warsita) media diartikan sebagai alat komunikasi yang membawa pesan dari sumber ke penerima. Sedangkan pembelajaran merupakan terjemahan dari kata “instruction” yang dalam bahasa Yunani disebut instructus atau intruere yang berarti menyampaikan pikiran, dengan demikian arti intruksional adalah menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah secara bermakna melalui pembelajaran. Dalam pengertian lain, pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar dalam diri peserta didik. Menurut Miarso, pembelajaran disebut juga kegiatan pembelajaran (instructional) adalah usaha mengelola lingkungan dengan sengaja agar seseorang membentuk diri secara positif tertentu dalam kondisi tertentu. Jadi inti dari pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada diri peserta didik.
Menurut Gagne dan Briggs 1973;3 (dalam Bambang Warsita) Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar peserta didik bersifat internal. Sehingga media pembelajaran dapat diartikan sebagai media yang memungkinkan terjadinya interaksi antara karya seorang pengembang mata pelajaran (program pembelajaran) dengan peserta didik. Adapun yang dimaksud dengan interaksi adalah terjadinya suatu proses belajar pada diri peserta didik pada saat menggunakan atau memanfaatkan media.
Menurut Miarso media pembelajaran adalah segalah sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatiaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali. Pada hakikatnya proses pembelajaran juga merupakan proses komunikasi, maka media pembelajaran bisa dipahami sebagai media komunikasi yang digunakan dalam konteks dan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam proses komunikasi tersebut, media pembelajaran memiliki peranan penting sebagai sarana untuk menyalurkan pesan pembelajaran.
Dalam dunia pendidikan, media pembelajaran merupakan suatu hal yang sangat penting untuk membantu para peserta didik memahami atau mengerti mengenai pesan atau pelajaran yang disampaikan. Oleh karena itu penggunaan media pembelajaran berbasis multimedia disekolah sangat diperlukan oleh seorang guru. Namun terlebih dahulu kita harus memahami tentang apa yang dimaksud dengan multimedia. Secara etimologis multimedia berasal dari kata “multi” (Bahasa  Latin, nouns yang berarti banyak, bermacam-macam), dan “medium” (Bahasa Latin yang berarti sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu). Kata medium dalam America Heritage Electronic Dictionar, 1991 dalam Ariani dan Haryanto juga diartikan sebagai “alat untuk mendistribusikan dan mempresentasikan informasi”. Jadi subjek multimedia adalah informasi yang bisa dipresentasikan kepada manusia. Beberapa definisi multimedia menurut beberapa ahli dalam Ariani dan Haryanto  diantaranya kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output. Media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, grafik, animasi, audio dan video (Turban dan kawan-kawan); Multimedia yang dapat menciptakan presentase yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan video (Robin dan Linda); Multimedia dalam konteks komputer menurut Hofstetter, adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, video dengan menggunakan alat yang memungkinkan pemakai berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi. Multimedia sebagai perpaduan antara teks, grafik, sound, animasi dan video untuk menampaikan pesan pada publik (Wahono); Multimedia merupakan kombinasi dari data teks, audio, gambar, animasi, video dan interaksi, multimedia (sebagai kata sifat) adalah media elektronik untuk menyimpan dan menampilkan data-data multimedia (Zeembry). Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media yang berupa teks, gambar, grafik, sound, animasi, video, interkasi dan lain-lain yang telah dikemas menjadi file digital, digunakan untuk menyampaikan pesan kepada publik.
Multimediapun terbagi menjadi dua kategori, yaitu multimedia linier dan multimedia interaktif. Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya TV dan film. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah pembelajaran interaktif, aplikasi game, dll.
Jadi media pembelajaran berbasis multimedia adalah sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan yang memiliki suara dan gambar atau suara dan teks atau teks dan gambar ataupun memiliki ketiga-tiganya yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatiaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali. Media pembelajaran berbasis multimedia sekarang ini lebih dikenal dengan sebutan multimedia pembelajaran. Jadi menurut Murni (dalam Bambang Warsita), Multimedia Pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, ketrampilan dan sikap), serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali. Penggunaan media pembelajaran berbasis multimedia dalam proses pembelajaran memberikan hasil yang lebih baik bagi siswa dibandingkan dengan yang tidak menggunakan media pembelajaran berbasis multimedia dalam proses belajar mengajar
 
DAFTAR PUSTAKA

Damasar, Renaldy. 2013. “Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Multimedia”. Tersedia pada http://www.jaringinfo.com (diakses tanggal 11 Desember 2013).

Usaha dan Energi


Dalam fisika, energi adalah sebuah kuantitas yang secara tidak langsung diamati. Hal ini sering dipahami sebagai kemampuan suatu energi fisik untuk melakukan pekerjaan pada energi fisik lainnya . Karena pekerjaan didefinisikan sebagai kekuatan yang bertindak melalui jarak (panjang ruang), energi selalu setara dengan kemampuan mengerahkan menarik atau mendorong melawan kekuatan dasar alam, sepanjang jalan panjang tertentu. Total energi yang terkandung dalam suatu objek diidentifikasi dengan massanya, dan energi (seperti massa), tidak dapat diciptakan atau dihancurkan. Ketika materi (partikel materi biasa) diubah menjadi energi (seperti energi gerak atau menjadi radiasi), massa dari energi tidak berubah melalui proses transformasi. Namun, mungkin ada batas mekanistik untuk berapa banyak materi di sebuah benda dapat diubah menjadi jenis energi lainnya dan dengan demikian ke dalam pekerjaan, pada energi lainnya. Energi, seperti massa, adalah kuantitas energi fisik.
Dalam Sistem Satuan Internasional (SI), energi diukur dalam joule, tetapi dalam berbagai bidang unit lain, seperti kilowatt-jam dan kilokalori, yang adat. Semua unit-unit menerjemahkan ke unit kerja, yang selalu didefinisikan dalam hal kekuatan dan jarak yang kekuatan bertindak melalui perantara. Sebuah energi dapat mentransfer energi ke energi lain dengan hanya mentransfer materi untuk itu (karena materi adalah setara dengan energi, sesuai dengan massanya). Namun, ketika energi ditransfer dengan cara selain materi-transfer, transfer menghasilkan perubahan dalam energi kedua, sebagai hasil kerja yang dilakukan di atasnya. Pekerjaan ini memanifestasikan dirinya sebagai efek dari kekuatan (s) diterapkan melalui jarak dalam energi target. Sebagai contoh, energi dapat memancarkan energi yang lain dengan mentransfer (memancarkan) energi elektromagnetik, tapi ini menciptakan tenaga pada partikel yang menyerap radiasi.
Energi dapat disimpan dalam energi tanpa hadir sebagai materi, atau elektromagnetik sebagai. Energi yang tersimpan dibuat setiap kali sebuah partikel telah dipindahkan melalui medan berinteraksi dengan (yang membutuhkan kekuatan untuk melakukannya), tapi energi untuk mencapai hal ini disimpan sebagai posisi baru dari partikel dalam konfigurasi lapangan yang harus “ diadakanatau tetap dengan berbagai jenis kekuatan (jika tidak, konfigurasi baru akan menyelesaikan sendiri oleh medan mendorong atau menarik partikel kembali ke posisi sebelumnya). Jenis energi “disimpan” oleh kekuatan-ladang dan partikel yang telah dipaksa menjadi konfigurasi fisik baru di lapangan dengan melakukan bekerja pada mereka dengan energi lain, disebut sebagai energi potensial. Sebuah contoh sederhana dari energi potensial adalah pekerjaan yang diperlukan untuk mengangkat benda dalam medan gravitasi, sampai mendukung. Setiap kekuatan dasar alam dikaitkan dengan berbagai jenis energi potensial, dan semua jenis energi potensial (seperti semua jenis energi lainnya) muncul sebagai massa energi, setiap kali hadir. Setiap bentuk energi yang dapat diubah menjadi bentuk lain. Ketika energi dalam bentuk lain selain energi panas, mungkin ditransformasikan dengan efisiensi yang baik atau bahkan sempurna, untuk semua jenis energi lainnya, termasuk listrik atau produksi partikel baru materi. Dengan energi termal, bagaimanapun, sering ada batas untuk efisiensi konversi ke bentuk energi lainnya.
Dalam semua proses transformasi energi seperti itu, energi total tetap sama, dan transfer energi dari satu energi ke energi lain, mengakibatkan kerugian untuk mengkompensasi mendapatkan apapun. Prinsip ini, konservasi energi, pertama kali disebutkan dalam awal abad 19, dan berlaku untuk setiap energi yang terisolasi. Menurut teorema Noether, konservasi energi adalah konsekuensi dari kenyataan bahwa nerg-hukum fisika tidak berubah dari waktu ke waktu . Meskipun energi total, energi tidak berubah dengan waktu, nilainya mungkin tergantung pada kerangka acuan. Lebih jelasnya bisa download link dibawah ini yang berkaitan dengan Energi dan Usaha.
Makalah IPA Usaha dan Energi .doc (disini) / .pptx (disini)