Jumat, 08 Mei 2015

Topik-topik Seminar Pendidikan



TOPIK-TOPIK SEMINAR PENDIDIKAN

A.      Analisis Kebutuhan
            Menurut Smith dan Ragan (dalam Tegeh, dkk. 2013: 92) menyatakan bahwa analisis dilakukan terhadap tiga aspek penting yakni target sasaran (audience), isi (content), dan lingkungan (environment) termasuk di dalamnya adalah fasilitas/ruang. Hal ini penting dilakukan untuk memperoleh topik seminar yang tepat.
1.        Analisis target sasaran (audience)
            Tentukan siapa yang menjadi target sasaran peserta seminar. Menentukan target sasaran yang tepat dapat dilakukan dengan merumuskan karakteristik sasaran yang dirasa perlu mengikuti seminar sebagai kegiatan ilmiah dan tertarik untuk mengikuti kegiatan seminar.
2.        Analisis isi (content) Seminar
            Isi yang dikaji dalam seminar perlu dianalisis karena menarik tidaknya atau penting tidaknya mengikuti seminar ditentukan oleh isi yang disajikan dalam seminar.
3.        Analisis lingkungan (environment)
            Analisis lingkungan dalam hal ini lebih ditekankan pada lingkungan, dimana seminar itu perlu untuk dilaksanakan termasuk ruang/fasilitas seminar.          Dari ketiga analisi itu, dapat dirumuskan topik seminar yang up-to-date dan mengena target sassaran serta didukung lingkungan yang kondusir. Hal ini dikarenakan analisis terhadap aspek target sasaran, isi sajian seminar, dan juga lingkungan tempat seminar akan berlangsung, berkontribusi terhadap rumusan topik seminar yang mengandung unsur 5W1H (what, who, why, where, whom dan how).

B.       Brainstroming Topik Seminar
1.        Pengertian Brainstorming
            Menurut Mind Tools (dalam Tegeh, 2013: 93) mengemukakan brainstroming adalah metode yang popular untuk membantu mengembangkan solusi kreatif terhadap suatu masalah. Lebih lanjut, Asih (dalam Tegeh, dkk. 2013: 93) menyatakan brainstroming adalah teknik untuk menghasilkan gagasan yang mencoba mengatasi segala hambaan dan kritik. Dan brainstroming sering digunakan dalam diskusi kelompok untuk memecahkan masalah bersama. Selain itu brainstroming juga dapat digunakan secara individual.
Metode ini berdasarkan pendapat bahwa sekelompok manusia dapat mengajukan usul lebih banyak dari anggotanya masing-masing. Dalam metode ini disajikan sebuah soal. Lalu para peserta diajak untuk mengajukan ide apa pun mengenai soal itu, tidak peduli seaneh apa pun ide itu. Ide-ide yang aneh tidak ditolak secara apriori, tetapi dianalisis, disintesis dan dievaluasi juga.
            Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode brainstorming adalah suatu bentuk diskusi dimana peserta didorong untuk menyatakan gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman serta ide-ide mengenai suatu masalah tanpa adanya penilaian dari peserta lain.    

2.        Langkah-langkah Metode Brainstorming
Adapun langkah-langkah metode brainstroming adalah sebagai berikut.
a           Tahap pemberian informasi dan motivasi
                   Pada tahap ini, pemimpin kelompok menjelaskan maksud dibentuknya kelompok untuk menyumbangkan ide tentang topik seminar, kemudian mengajak peserta agar aktif untuk memberikan tanggapannya.
b          Tahap identifikasi
            Pada tahap identifikasi ini, anggota kelompok diajak memberikan sumbang saran pemikiran sebanyak-banyaknya. Semua saran yang diberikan anggota ditampung, ditulis dan jangan dikritik.
c           Tahap klasifikasi
            Pada tahap klasifikasi ini keompok mengklasifikasi berdasarkan kriteria yang dibuat dan disepakati oleh kelompok.
d          Tahap verifikasi
            Pada tahap verifikasi ini, kelompok secara bersama meninjau kembali sumbang saran yang telah diklasifikasikan. Setiap sumbang saran diuji relevansinya dengan permasalahan yang dibahas. Apabila terdapat kesamaan maka yang diambil adalah salah satunya dan yang tidak relevan dicoret. Namun kepada pemberi sumbang saran bisa dimntai argumentasinya.
e           Tahap konklusi (penyepakatan)
            Tahap konklusi merupakan tahap akhir brainstroming. Pimpinan kelompok beserta peserta lain mencoba menyimpulkan butir-butir alterlnatif pemecahan masalah yang disetujui. Setelah semua puas, maka diambil kesepakatan terahir cara pemecahan maslah yang dianggap paling tepat.

3.        Keunggulan dan kelemahan Metode Brainstroming
            Keutamaan metode brainstroming adalah penggunaan kapasitas otak dalam menjabarkan gagasan atau menyampaikan suatu ide. Dalam proses brainstroming, seseorang akan dituntut untuk mengeluarkan semua gagasan sesuai dengan kapasitas wawasan dan psikologisnya.
            Roestiyah (dalam Guru Kelas, 2012) mengemukakan beberapa keunggulan dan kelemahan metode brainstroming. Berdasarkan keunggulan dan kelemahan tersebut, dapat disajikan keunggulan dan kelemehana brainstroming untuk penentuan topik seminar pendidikan sbagi berikut.
a           Keunggulan metode branstroming antara lain:
               (1)          anggota kelompok berpikir untuk menyatakan pendapat,
               (2)          melatih anggota kelompok berpikir dengan cepat dan tersusun logis,
               (3)          merangsang anggota kelompok untuk selalu siap berpendapat yang berhubungan dengan masalah/ide yang dibahas,
               (4)          meningkatkan partisipasi anggota dalam menerima informasi,
               (5)          anggota kelompok yang kurang aktif mendapat bantuan dari temannya yang sudah pandai atau dari pimpinan kelompok,
               (6)          terjadi persaingan yang sehat di antara anggota kelompok  dalam mengungkapkan ide-ide,
               (7)          anggota kelompok merasa bebas dan gembira,
               (8)          suasana demokratis dan disiplin dapat ditumbuhkan,
               (9)          meningkatkan motivasi belajar.
b          Kelemahan metode brainstroming antara lain:
               (1)          memerlukan waktu yang relarif lama,
               (2)          lebih didominasi oleh anggota kelompok yang pandai,
               (3)          anggota kelompok yang kurang pandai (lambat) selalu ketinggalan,
               (4)          hanya menampung tanggapan anggota kelompok saja,
               (5)          anggota kelompok tidak segera tahu apakah pendapat yang dikemukakannya itu betul atau salah,
               (6)          tidak menjamin terpecahkannya suatu maslah,
               (7)          masalah bisa melebar ke arah yangkurang diharapkan,
            Berbagai kelemahan yang diidentifikasi di atas, dapat diatasi jika pemimpin kelompok bisa membaca situasi dan menguasai jalannya brainstorming dengan baik untuk mencari solusi.

C.      Contoh-contoh Topik Seminar Pendidikan
     Topik-topik seminar pendidikan tersebar dalam enam kawasan utama. Enam kawasan tersebut didasari pada faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pendidikan, meliputi: faktor peserta didik, faktor masukan alat pendidikan (metode, media, kurikulum pendidikan),  faktor lingkungan (lingkungan fisik dan sosial pendidikan), faktor proses pendidikan/pembelajaran, faktor lulusan, dan evaluasi pendidikan.
1.    Topik Seminar tentang Peserta Didik
Mengelola Perilaku Siswa
Penddikan Karakter bagi Siswa SD
Memfasilitasi Siswa Kita Generasi Pembelajar Abad 21
2.    Topik Seminar tentang Metode, Media, dan Kurikulum
Mengintegrasikan Teknologi Komunikasi dan Informasi dalam Pembelajaran di Kelas
Merancang Pembelajaran Berbasis Penugasan
Membuat Kelas yang Hidup dengan Kurikulum Tematik
3.    Topik Seminar tentang Lingkungan Pendidikan
Mengelola Lingkungan Sekolah
Membuat Sekolah Anda Efektif
Lingkungan Hijau untuk Sekolah Sehat
4.    Topik Seminar tentang Proses Pendidikan/Pembelajaran
Menciptakan Pembelajaran yang Membuat Siswa Terlibat secara Penuh
Memaksimalkan Peran Internet dalam Pembelajaran
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM)
5.    Topik Seminar tentang Lulusan
Peluang dan Tantangan Lulusan S1 PGSD
Siapkah Anda Menjadi guru di Sekolah?
Lulusan Guru sebagai Agen Pembaharu di Sekolah
6.    Topik Seminar tentang Evaluasi Pendidikan
Evaluasi Online dalam Pembelajaran
Penilaian Portofolio di Sekolah Dasar
Menyusun Instrumen Evaluasi untuk Siswa Kelas Rendah   

DAFTAR RUJUKAN

Guru Kelas. 2012. Metode Brainstorming (Sumbang Saran) (Online). Tersedia pada http://www.gurukelas.com/2012/08/metode-branstorming-sumbang-saran.html (diakses tanggal 13 Maret 2015).

Liliana. 2013. Metode Brainstroming. Tersedia pada https://lilianaeri.wordpress. com/tag/metode-brainstorming.html (diakses tanggal 13 Maret 2015).

Tegeh, I Made, dkk. 2013. Seminar Pendidikan. Singaraja: UNDIKSHA Press.

0 komentar:

Posting Komentar