Jusuf Kalla
Lahir di Watampone, 15 Mei 1942 merupakan anak kedua dari 17
bersaudara. Semasa muda, Kalla banyak menghabiskan waktu untuk
berorganisasi kepemudaan. Pengalaman berkecimpung dengan organisasi
berhasil mengantarkan Kalla untuk menjadi orang kedua di Indonesia pada
tahun 2004-2009.
Awal nama Kalla dikenal pada tahun 1968,
saat dirinya menjadi CEO NV Hadji Kalla. Di bawah kepemimpinan Kalla,
perusahaan NV Hadji Kalla berkembang kian pesat. Dari semula hanya
sekedar bisnis ekspor-impor menjadi meluas ke bidang perhotelan,
konstruksi penjualan kendaraan, kelapa sawit, perkapalan, real estate,
transportasi, peternakan udang, dan telekomunikasi.
Karir politiknya bermula saat dirinya menjabat sebagai ketua Pelajar Islam Indonesia (PII) cabang Sulawesi Selatan
pada tahun 1960-1964. Berlanjut menjadi ketua HMI cabang Makassar pada
tahun 1965-1966. Tak puas sampai di sana, pada tahun 1967-1969 Kalla
menjadi ketua Dewan Mahasiswa Universitas Hasanudin dilanjutkan sebagai
ketua Dewan Presidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) pada
tahun 1967-1969.
Profil JK
- Nama Lengkap : Muhammad Jusuf Kalla
- Alias : JK
- Agama : Islam
- Tempat Lahir : Watampone, Sulawesi Selatan
- Tanggal Lahir : Jumat, 15 Mei 1942
Bakat dagang yang diturunkan oleh sang
ayah rupanya tak menguap sia-sia. Sebelum terjun di dunia politik, Kalla
sempat menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Daerah
(Kadinda). Anak dari pasangan H. Kalla dan Athirrah ini dulunya dikenal
sebagai pengusaha muda dari perusahaan milik keluarga bendera Kalla
Group.
Pada tahun 1965, setelah pembentukan
Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar), Kalla terpilih
menjadi ketua Pemuda Sekber Golkar Sulawesi Selatan dan Tenggara
(1965-1968). Di tahun yang sama, saat Kalla tengah menyelesaikan tugas
akhir, dirinya terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan
periode 1965-1968.Karir politik Kalla seketika melesat saat dirinya
terpilih menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada tahun
1982-1987 mewakili Golkar dan pada tahun 1997-1999 mewakili daerah.
Sebelum terpilih menjadi ketua umum partai Golkar
pada tahun 2004, Kalla sempat terpilih menjadi Menteri Perindustrian
dan Perdagangan RI di masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid
(1999-2000). Namun karirnya sebagai Menteri Perdagangan harus terhenti
di tengah jalan, kasus dugaan KKN membuatnya dibebastugaskan dari
jabatan. Berbeda pada masa kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri,
Kalla kembali diangkat menjadi menteri. Kali ini sebagai Menteri
Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia (Menko Kesra), di tengah jalan
Kalla mengundurkan diri karena berniat maju mencalonkan diri sebagai
Wakil Presiden mendampingi calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Kemenangan telak membuat pasangan SBY-JK
melenggang menuju istana negara untuk disahkan sebagai presiden dan
wakil presiden periode 2004-2009. Dengan terpilihnya presiden dan wakil
presiden baru tersebut merupakan pasangan hasil pemilihan pertama
langsung dari rakyat Indonesia.
Selepas jabatan sebagai wakil presiden
pada tahun 2009, suami dari Mufidah Jusuf dan ayah dari lima orang anak
serta sembilan cucu ini menjabat sebagai ketua Palang Merah Indonesia
periode 2009-2014.
Pada bulan September 2011, Kalla
mendapatkan gelar Doctoral Causa keempatnya dari Universitas Hasanudin
Makasar bidang perekonomian dan politik. Saat ditanya komentarnya,
dirinya berpesan bahwa, jangan pernah memberikan jualan politik yang
berisi janji-janji, tetapi bagaimana masyarakat adil dan sejahtera
terwujud. Pemimpin yang membina kemakmuran tanpa pemerataan adalah
masalah besar. Keadilan boleh susah, tetapi harus susah bersama. Maju
dan sejahtera pun harus bersama.
Selain itu, pada Desember 2011 Kalla
berhasil mendapatkan penghargaan BudAi (Budaya Akademik Islami) dari
Universitas Islam Sultan Agung Semarang dan Penghargaan Tokoh Perdamaian
dalam Forum Pemuda Dunia untuk Perdamaian di Maluku, Ambon, 2011.
Penghargaan lain diberikan kepada Kalla
yakni penghargaan Dwidjosowojo Award dari Asuransi Jiwa Bersama (AJB)
Bumiputera 1912 pada bulan Januari 2012 dan penghargaan The Most
Inspiring Person pada bulan dan tahun yang sama disematkan atas prestasi
yang telah diukir. Penghargaan tersebut diberikan oleh Men’s Obsession,
majalah prestasi dan gaya hidup.
Kini, di tengah kesibukannya sebagai
ketua umum Palang Merah Indonesia, Kalla masih menyempatkan waktu untuk
bermain dengan cucu-cucu kesayangannya.Sumber: http://pemilihan.info/jusuf-kalla.html
0 komentar:
Posting Komentar