Jumat, 08 Mei 2015

Evaluasi Kegiatan Setelah Seminar



A.      Evaluasi Pelaksanaan Seminar
Menurut Bryant dan White dalam Kuncoro (1997), evaluasi adalah upaya untuk mendokumentasikan dan melakukan penilaian tentang apa yang terjadi. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata evaluasi berarti penilaian hasil. Evaluasi dapat juga diartikan sebagai proses menilai sesuatu yang didasarkan pada kriteria atau tujuan yang telah ditetapkan, yang selanjutnya diikuti dengan pengambilan keputusan atas obyek yang dievaluasi (http://www.pengertianahli.com) Dalam mengadakan sebuah proses evaluasi, terdapat beberapa hal yang akan dibahas yaitu apa yang menjadi bahan evaluasi, bagaimana proses evaluasi, kapan evaluasi diadakan, mengapa perlu diadakan evaluasi, dimana proses evaluasi diadakan, dan pihak yang mengadakan evaluasi.
Evaluasi terhadap pelaksanaan seminar wajib dilakukan untuk mengetahui apakah seminar yang dilaksanakan telah mencapai tujuan atau belum. Di samping, evaluasi pelaksanaan seminar juga berperan penting untuk mengetahui apakah peserta seminar telah mempelajari sesuatu dari kegiatan seminar yang diikuti. Dalam pelaksanaan seminar pendidikan, diperlukan suatu instrumen/alat evaluasi. Menurut Baron (dalam Tegeh, dkk, 2013:76), ada dua metode evaluasi pelaksanaan seminar yang dapat dilakukan. Keempat metode tersebut yaitu:
1.      Metode Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yg telah disusun sebelumnya. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, atau daftar pertanyaan tersebut cukup terperinci dan lengkap, biasanya sudah menyediakan pilihan jawaban (kuesioner tertutup) atau memberikan kesempatan responden menjawab secara bebas (kuesioner terbuka), (Hendryadi, 2014).
Metode kuesioner dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada peserta seminar sesudah seminar selesai dilaksanakan. Kuesioner yang dimaksud dapat berupa kuesioner tertutup maupun kuesioner terbuka. Kuesioner tertutup artinya panitia telah menyediakan item-item instrumen yang menjadi kriteria lengkap dengan batasan pilihan yang harus dipilih peserta. Sedangkan kuesioner terbuka adalah kuesioner yang memberi kebebasan kepada peserta kuesioner untuk menuliskan komentar tentang pelaksanaan seminar secara bebas.
2.      Metode Pretes dan Postes
Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Evaluasi, disebutkan bahwa secara garis besar, proses evaluasi terbagi menjadi di awal (pretest) dan diakhir (postest). Pretest merupakan sebuah evaluasi yang diadakan untuk menguji konsep dan eksekusi yang direncanakan. Sedangkan, postest merupakan evaluasi yang diadakan untuk melihat tercapainya tujuan dan dijadikan sebagai masukan untuk analisis situasi berikutnya .
Dengan metode ini, para peserta seminar diberikan sejenis tes sebelum dan sesudah seminar dilaksanakan untuk mengetahui apakah para peserta belajar dari seminar yang diikuti. Metode pre dan pos tes ini juga dapat berupa kuesioner sebelum dan sesudah seminar untuk nantinya dilihat perbedaan respon peserta seminar antara sebelum dan sesudah seminar dilaksanakan.
Berikut adalah contoh angket/kuesioner evaluasi pelaksanaan seminar dalam bentuk angket tertutup.

ANGKET PELAKSANAAN SEMINAT PENDIDIKAN

Peserta seminar yang kami hormati,
Sehubungan dengan diadakannya acara seminar yang dilaksanakan di Universitas Pendidikan Ganesha dengan tema “Selamatkan Masa Depan Generasi Penerus Bangsa Melalui Pendidikan Seks Usia Dini”, kami mengharapkan bagi seluruh peserta seminar untuk berpartisipasi mengisi angket/kuesioner dibawah ini sebagai upaya peningkatan pelaksanaan seminar yang lebih baik lagi. Penilaian anda akan sangat bermanfaat bagi kami sebagai bahan evaluasi dan perbaikan serta peningkatan mutu dan pelayanan dalam seminar-seminar selanjutnya. Atas kesediaan anada, kami ucapkan terimakasih.

Berilah tanda (√)  pada masing-masing  indikator di bawah ini!
No
Indikator
Skor
1
2
3
4
5
1
Penyampaian laporan ketua panitia.





2
Pelayanan registrasi peserta.





3
Pemberian piagam.





4
Kesesuaian biaya pendaftaran dengan fasilitas seminar.





5
Kejelasan materi yang disampaikan dari narasumber.





6
Kejelasan susunan acara.





7
Kejelasan moderator dalam memimpin jalannya seminar.





8
Pelayanan konsumen yang disajikan.





9
Kesesuaian tempat pelaksanaan seminar.





10
Keindahan dekorasi ruangan.





11
Pengaturan sound system dengan LCD.





12
Penyebaran informasi pelaksanaan seminar.





13
Kelengkapan sarana dan prasarana upacara yang dilakukan selama kegiatan berlangsung.





14
Mengabadikan prosesi kegiatan dari awal sampai akhir.






Keterangan
1.      Sangat kurang
2.      Kurang
3.      Cukup
4.      Baik
5.      Sangat baik

Terima kasih atas partisipasi Anda mengisi kuesioner ini.

Sebagai bahan perbandingan, berikut contoh kuesioner/folmulir evaluasi pelaksanaan seminar dalam bentuk angket tertutup (pertanyaan butir 1 s.d. 8) dan juga terbuka (pertanyaan butir 9-10).













FOLMULIR EVALUASI SEMINAR

Tempat            :                                                        Tanggal  :
Pelatih             :


Buruk hingga Baik Sekali.
1.
Seberapa relevankah seminar ini untuk anda?
1
2
3
4
5
2.
Beri penilaian untuk:        






Isi Seminar
1
2
3
4
5

Bahan Seminar
1
2
3
4
5

Nara sumber
1
2
3
4
5

Kegiatan Seminar
1
2
3
4
5
3.
Apakah tujuan seminar jelas?
1
2
3
4
5
4.
Apakah agenda seminar jelas?
1
2
3
4
5
5.
Apakah panitia telah bekerja professional?
1
2
3
4
5
6.
Bagaimana fasilitas seminar?
1
2
3
4
5
7.
Apakah seminar mulai dan selesai tepat waktu?
1
2
3
4
5
8.
Apakah Anda merasa puas mengikuti seminar?
1
2
3
4
5

 9.    Sebutkan dua hal positif yang Anda temui selama  seminar!                
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
10.    sebutkan hal-hal yang perlu diperbaiki untuk seminar berikutnya!
..........................................................................................................................                        

B.       Laporan Pelaksanaan Seminar
1.        Sistematika dan Komponen Laporan Pelaksanaan Seminar
Laporan ini selain untuk petanggungjawaban kepada pihak-pihak terkait, juga merupakan dokumen autentik hasil pelaksanaan seminar yang dapat digunakan sebagai bahan rujukan untuk pelaksanaan seminar sejenis. Tegeh, dkk (2013:80) menyebutkan, pada umumnya laporan pelaksanaan seminar terdiri dari komponen-komponen, yaitu:
a.       Halaman Pendahuluan
b.      Bab I Pendahuluan
c.       Bab II Pelaksanaan Seminar
d.      Bab III Penutup
e.       Lampira-lampiran
Masing-masing komponen di atas dijelaskan sebagai berikut.
a)      Halaman Pendahuluan, meliputi: halaman judul, kata pengantar, dan daftar isi.
b)      Bab I Pendahuluan, meliputi: latar belakang, tujuan, nama kegiatan, susunan panitia, waktu pelaksanaan, peserta, dan pendanaan.
c)      Bab II Pelaksanaan Seminar, meliputi: persiapan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, serta hasil dan evaluasi kegiatan.
d)     Bab III Penutup, meliputi: simpulan dan saran-saran.
e)      Lampiran-lampiran, utamanya yang membantu menjelaskan isi tubuh laporan.

2.      Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menyusun Laporan Pelaksanaan Seminar
Menyusun laporan pada prinsipnya menyusun kembali hasil kegiatan, hasil pengamatan, hasil penelitian secara sistematis berdasarkan fakta. Fakta yang disajikan merupakan tanggung jawab sipelapor. Laporan dikatakan baik jika sesuai kaidah penyusunan laporan, dikatakan benar apabila apa yang dilaporkan sesuai dengan fakta yang dilaporkan dan mencakup semua unsur yang dilaporkan, disamping ketepatan waktu menyampaikan laporan (Agoisme, 2011). Oleh sebab itu, menyusun laporan berbeda dengan menulis artikel atau menyusun kegiatan. Ada empat hal yang diperhatikan dalam menyusun laporan yaitu:
a.       Apa yang dilaporkan
Masalah yang dilaporkan adalah hasil kegiatan seperti mengikuti diskusi, seminar, penelitian, hasil perjalanan, hasil wawancara dan kegiatan lain.
b.      Siapa yang melaporkan
Pelapor dapat berupa perorangan, kelompok, team, atau instasi yang menangani kegiatan. Jika seorang siswa ditugaskan oleh gurunya untuk meneliti tentang garam, atau seorang siswa program IPS meneliti tentang industri keramik hasilnya dilaporkan kepada guru masing-masing, ini tergolong laporan perorangan. Apabila panitia atau team melaporkan kegiatan, namanya laporan panitia atau team.

c.       Kepada siapa laporan itu disampaikan
Kepada siapa dilaporkan kegiatan bergantung siapa yang menugaskan atau yang melakukan kegiatan. Jika melaporkan tentang hasil seminar, diskusi panel, tentunya dilaporkan kepada panitia atau siapa yang menyelenggarakan.
d.      Bahasa laporan
Laporan yang baik tidak saja ditentukan oleh isi laporan, tetapi bahasa laporan merupakan hal yang tidak boleh diabaikan. Bahasa yang digunakan dalam laporan adalah bahasa yang baku.

3.      Contoh Laporan Pelaksanaan Seminar
Contoh yang disajikan adalah bagian intinya, yakni Bab I sampai dengan Bab III.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) merupakan mahasiswa yang khusus dipersiapkan sebagai calaon pengajar di jenjang sekolah dasar (SD). Sebagai calon pendidik di sekolah dasar, mahasiswa PGSD dituntut untuk memiliki berbagai skills dan diarahkan agar bisa mengembangkan potensi diri semaksimal mungkin untuk menunjang profesi yang nantinya akan disandang.
Berbagai mata kuliah diberikan selama delapan semester di bangku perkuliahan. Tujuannya adalah tidak lain sebagai bekal mahasiswa untuk menghadapi situasi nyata yang akan ditemui di sekolah tempat pengabdian mereka. Salah satu mata kuliah yang diberikan yaitu mata kuliah Seminar Pendidikan.
Mata kuliah ini diberikan dengan tujuan menggali potensi dan mengembangkan skills mahasiswa dalam berorganisasi. Melalui mata kuliah ini, mahasiswa diberikan pengetahuan dan keterampilan untuk mempersiapkan dan mengadakan seminar meskipun dalam scoop yang micro. Walaupun dalam scoop yang kecil, seminar pendidikan yang diselenggarakan bisa dikatakan hampir medekati kegiatan seminar yang sesungguhnya. Hal tersebut bisa ditinjau dari panitia pelaksana yang menyelenggarakan kegiatan seminar, narasumber yang dihadiri sebagai pemakalah, serta dekorasi tempat yang memadai. Kegiatan seminar yang telah diselenggarakan mahasiswa jurusan PGSD kelas B semester VI ini dikatakan micro seminar karena peserta seminar yang dibatasi, yang jumlahnya berkisar 46-48 orang.
Kegiatan seminar ini menghadirkan pemakalah yang merupakan salah satu deosen PAUD. Peserta seminar merupakan gabungan mahasiswa jurusan PGSD yang terdiri dari mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar kelas B semester VI, mahasiswa jurusan PGSD kelas F semester VI, dan mahasiswa jurusan PGSD kelas C semester VI.
Melalui kegiatan seminar ini, diharapkan mahasiswa sebagai peserta seminar mampu meningkatkan wawasan mereka tentang pendidikan seks untuk anak usia dini. Hal itu sangat berkaitan dengan mahasiswa sebagai calon guru SD yang akan selalu berdekatan dengan anak usia dini dan usia lanjut. Selain itu, diharapkan nantinya mahasiswa mampu memberikan jawaban yang tepat apabila ada anak didik yang bertanya mengenai hal yang berkaitan dengan seks, sehingga anak-anak tidak menyalahartikan tentang seks itu dan mampu membawa diri sebagai manusia yang utuh dan bertanggung jawab untuk masa depan diri dan bangsanya.

1.2  Tujuan Kegiatan
1.2.1                Memenuhi mata kuliah seminar pendidikan
1.2.2               Meningkatkan kompetensi mahasiswa jurusan pendidikan guru sekolah dasar sebagai calon pendidik yang profesional
1.2.3               Menggali pemikiran kritis serta menambah wawasan mahasiswa mengenai pendidikan seks anak usia dini

1.3  Nama Kegiatan
Seminar pendidikan mahasiswa jurusan pendidikan guru sekolah dasar

1.4  Susunan Kepanitian
Terlampir


1.5  Waktu Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari jumat, 5 Juni 2014 diruang Aula PGSD FIP UNDIKSHA.

1.6  Peserta
Peserta dalam kegiatan ini adalah mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar kelas B semester VI, mahasiswa jurusan PGSD kelas F semester VI, dan mahasiswa jurusan PGSD kelas C semester VI.

1.7  Pendanaan
Terlampir


BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1  Persiapan Kegiatan
Kegiatan awal yang dilakukan pada tahap persiapan adalah pembentukan kepanitiaan sekaligus rapat kordinasi I yang dilaksanakan pada hari Selasa, 9 Mei 2014. Susunan kepanitiaan yang terbentuk terlampir. Pada hari ini seluruh panpel berkoordinasi satu sama lain, serta ketua panitia mulai membuat job deskripsi dan dibantu oleh sekretaris yang telah ditunjuk. Guna memantapkan persiapan pelaksanaan seminar, maka dilakukan rapat koordinasi kembali sebanyak dua kali dan rapat final sekali. Rapat koordinasi II dilaksanakan pada hari Sabtu, 2 Juni 2014. Semua sie melaporkan tentang persiapan yang telah dilaksanakan sampai hari tersebut. Selanjutnya dilaksanakan rapat koordinasi III pada hari Senin, 4 Juni 2014. Masalah yang sempat dihapai kali ini adalah mengenai penerimaan peserta seminar yang baru, setelah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing ternyata penerimaan peserta seminar tidak dianjurkan karena kepanitiaan telah membatasi jumlah peserta. Rapat final dilaksanakan pada hari Rabu, 6 Juni 2014, masing-masing sie melaporkan persiapan yang telah dilaksanakan. Selanjutnya pada hari Kamis, 7 Juni 2014 ketua panitia melaporkan kesiapan seluruh panitia pelaksana melaksanakan kegiatan seminar pendidikan kepada dosen pembimbing.

2.2  Pelaksanaan Kegiatan
Seminar pendidikan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 8 Juni 2014 bertempat di Gedung Kuliah Umum (GKU) Aula PGSD dihadiri oleh mahasiswa kelas B, F dan C semester VI serta dosen pembimbing mata kuliah. Kegiatan ini dimulai pada pukul 11.25 dan berakhir pada pukul 13.30 sampai dengan pemberian angket dan pembagian piagam. Secara umum pelaksanaan kegiatan seminar sudah berjalan dengan lancar. Namun terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan kegiatan ini. Selain karena merupakan kegiatan perdana, panitia seminar juga masih kurang berpengalaman dalam merancang kegiatan seperti ini.

2.3  Hasil dan Evaluasi
Kegiatan seminar pendidikan ini secara umum sudah berjalan dengan baik berkat kerjasama antar panitia dan bantuan serta dukungan berbagai pihak. Namun dalam pelaksanaan kedepannya diharapkan kegiatan ini dapat terlaksana lebih baik lagi dan meningkatkan kordinasi antar panitia. Selama pelaksanaan kegiatan seminar ini terdapat satu orang peserta seminar yang tidak hadir yaitu salah satu mahasiswa kelas F semester VI sehingga jumlah peserta seminar menjadi 45 orang. Kegiatan pelaksanaan seminar dimulai lebih awal dari waktu yang telah ditentukan sebelumnya, hal tersebut karena kehadiran narasumber yang lebih awal dari waktu yang telah ditentukan. Namun hal tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap keberlangsungan acara karena keseluruhan peserta telah hadir sebelum dimulainnya acara. Masalah lainnya adalah penyampaian materi dari pemakalah. Materi yang disampaikan sudah menarik tetapi agak keluar dari konteks yang dibicarakan sehingga waktu yang diperlukan untuk menyampaikan inti materi berkurang. Selain itu, kualitas sound system yang tersedia kurang baik, sehingga mempengaruhi kualitas suara yang dihasilkan.








BAB III
PENUTUP
3.1  Simpulan
Kegiatan seminar pendidikan ini meruipakan kegiatan perdana yang dilaksanakan oleh mahasiswa kelas B semester VI. Kegigatan ini berujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah seminar pendidikan, meningkatkan kompetensi mahasiswa jurusan PGSD sebagai calon pendidikan yang profesional dan menggali pemikiran kritis serta manambah wawasan mahasiswa mengenai pendidikan seks untuk anak usia dini. Peserta yang hadir sejumlah 45 orang. Meskipun terdapat beberapa kendala dalam kegiatan ini, namun berkat koordinasi yang baik antar panitia, semua masalah bisa diatasi.

3.2  Saran
Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan, maka dapat disarankan beberapa hal demi kelancaran kegiatan sejenis yang akan dilaksanakan berikutnya.
3.3.1      Lebih meningkatkan koordinasi antar panitia agar tidak terjadi kekacauan pada saat pelaksanaan tugas.
3.3.2      Kepanitiaan lebih diperhatikan mengenai keberimbangan jumlah panitia laki-laki dan perempuan.

3.  Rubrik Penilaian Laporan Seminar Pendidikan
Rubrik merupakan panduan penilaian yang menggambarkan kriteria yang diinginkan guru dalam menilai atau memberi tingkatan dari hasil pekerjaan siswa. 
Rubrik perlu memuat daftar karakteristik yang diinginkan yang perlu ditunjukkan dalam suatu pekerjaan siswa disertai dengan panduan untuk mengevaluasi masing-masing karakteristik tersebut. Menurut Endah (2012), pengertian rubrik dari beberapa pandangan para ahli yaitu sebagai berikut:
·      Menurut   Arens : “Rubrik adalah Deskripsi terperinci tentang tipe kinerja tertentu dan kriteria yang akan digunakan untuk menilainya”.
·      Menurut Bernie Dodge dan Nancy Pickett: “Rubrik adalah alat skoring untuk asesmen yang bersifat subjektif, yang didalamnya terdapat satu set kriteria dan standar yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran yang akan diases ke anak didik”.
·      Menurut Nitko : “Rubrik adalah suatu alat yang berisi seperangkat aturan yang digunakan untuk mengakses kualitas dari performansi/kinerja mahasiswa/ peserta didik”.
·      Menurut  Heidi Goodrich Andrade : “Rubrik adalah suatu alat penskoran yang terdiri dari daftar seperangkat kriteria atau apa yang harus dihitung.”
Jadi, dapat disimpulkan bahwa rubrik penilaian adalah seperangkat aturan yang berupa alat skoring untuk asesmen yang bersifat subjektif, yang didalamnya terdapat satu set kriteria dan standar yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran yang akan diases ke anak didik yang digunakan untuk mengakses kualitas dari performansi/kinerja yang berupa daftar seperangkat kriteria yang harus dihitung.
Setelah laporan terkumpul, tentulah harus di nilai dengan menggunakan instrumen tertentu, misalnya rubrik. Berikut disajikan salah satu rubrik untuk menilai laporan pelaksanaan seminar pendidikan.

RUBRIK UNTUK LAPORAN PELAKSANAAN  SEMINAR PENDIDIKAN
Kriteria
Indikator Kinerja
Tidak Memenuhi Harapan
Mendekati Harapan
Memenuhi Harapan
Melebihi Harapan
Informasi Kegiatan Ilmiah.
(Skor 0)
Tidak Mencantumkan
(Skor 4)
Tidak mendeskripsikan dua elemen.
(Skor 8)
tidak mendeskripsikan salah satu elemen.
(skor 12)
secara jelas mendeskripsikan kegiatan ilmiah: bentuk kegiatan ilmiah, tujuan, dimana dan kapan aktivitas dilaksanakan, dan hasil seminar.
Mekanisme kegiatan praseminar.
(Skor 0)
Tidak mencantumkan
(Skor 4)
 Tidak sepenuhnya mendeskripsikan mekanisme kegiatan pra-seminar.
(Skor 8)
Mendeskripsikan mekanisme tetapi tidak mendeskripsikan salah satu langkah/elemen.
(skor 12)
secara jelas mendeskripsikan mekanisme secara detail : menyusun proposal, memilih kepanitiaan, deskripsi kerja masing-masing anggota kepanitiaan.
Mekanisme kegiatan seminar.
(Skor 0)
Tidak mencantumkan.
(Skor 4)
Tidak sepenuhnya mendeskripsikan mekanisme kegiatan seminar.
(Skor 8)
Mendeskripsikan mekanisme tetapi tidak mendeskripsikan salah satu langkah/elemen.
(Skor 12)
Secara jelas mendeskripsikan semua langkah mekanisme kegiatan pos-seminar secara detail.
Informasi tentang komponen-komponen yang dilibatkan dalam seminar.
(Skor 0)
Tidak mencantumkan.
(Skor 4)
Mendeskripsikan hampir semua komponen tetapi dua komponen tidak di deskripsikan.
(Skor 8)
Mendeskripsikan hampir semua komponen tetapi satu komponen tidak di deskripsikan.
(Skor 12)
Secara jelas medeskripsikan semua komponen yang dilibatkan dalam kegiatan ilmiah.
Mekanisme kegiatan pos-seminar
(Skor 0)
Tidak mencantumkan.
(Skor 4)
Tidak sepenuhnya mendeskripsikan mekanisme kegiatan pos-seminar.
(Skor 8)
Mendeskripsikan mekanisme tetapi tidak mendeskripsikan salah langkah/elemen.
 (Skor 12)
Secara jelas mendeskripsikan semua langkah mekanisme kegiatan pos-seminar secara detail.
Identifikasi dan analisis permasalahan- permasalahan di dunia pendidikan.
(Skor 0)
Tidak mencantumkan.
(Skor 6)
Hanya menyajikan identifikasi.
(skor 12)
Menyajikan keduanya, identifikasi dan analisis, tetapi tidak lengkap.
(Skor 20)
Menyajikan identifikasi dan analisis secara lengkap.
Deskripsi singkat dalam menginvestigasi isu-isu/ masalah serta pemecahan masalah di bidang pendidikan.
(Skor 0)
Tidak mencantumkan.
(Skor 10)
Menyediakan hasil investigasi terhadap isu-isu/masalah-masalah dengan solusi yang tidak jelas.
(Skor 18)
Menyediakan hasil investigasi terhadap isu-isu/masalah-masalah dengan solusi-solusi alternatif.
(Skor 25)
Menyediakan hasil investigasi terhadap isu-isu/ masalah dengan solusi yang tepat.

Artifak/ bukti tambahan.
(Skor 0)
Tidak mencantumkan.
(Skor 5)
Mencantumkan hanya satu bukti dari aktivitas-aktivitas kegiatan ilmiah.
(Skor 10)
Mencantumkan bukti-bukti aktivitas kegiatan ilmiah tetapi tidak mencantumkan bukti dari salah satu mekanisme.
(Skor 15)
Mencantumkan semua bukti kegiatan ilmiah dari semua mekanisme yang ada.
Refleksi
(Skor 0)
Tidak mencantumkan.
(Skor 8)
Refleksi tidak mencantumkan dua atau lebih komponen berikut: (1) pembenaran terhadap pemilihan kegiatan ilmiah, (2) evaluasi terhadap mekanisme yang digunakan, dan (3) peningkatan dan penyesuaian yang untuk di pertimbangkan disaat menyelenggarakan kegiatan ilmiah sejenis dimasa yang akan datang.
(Skor 15)
Refleksi tidak mencantumkan salah satu komponen berikut: (1) pembenaran terhadap pemilihan kegiatan ilmiah, (2) evaluasi terhadap mekanisme yang digunakan, dan (3) peningkatan dan penyesuaian yang untuk dipertimbangkan disaat menyelenggarakan kegiatan ilmiah sejenis dimasa yang akan datang.
(Skor 20)
Refleksi mencantumkan semua komponen berikut : (1) pembenaran terhadap pemilihan kegiatan ilmiah, (2) evaluasi terhadap mekanisme yang digunakan, dan (3) peningkatan dan penyesuaian yang untuk dipertimbangkan disaat menyelenggarakan kegiatan ilmiah sejenis dimasa yang akan datang.
Kualitas penulisan dan kejelasan laporan
(Skor 0)
Lebih dari 10 kesalahan ejaan, tata bahasa, atau tanda baca.
(Skor 5)
10 sampai 4 kesalahan ejaan, tata bahasa, atau tanda baca.
(Skor 8)
Kurang dari 4 kesalahan ejaan, tata bahasa, atau tanda baca.
(Skor 10)
Tidak terdapat kesalahan ejaan, tata bahasa, atau tanda baca.
Total Poins
/150



DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Pengertian Evaluasi. Tersedia pada http://www.pengertianahli.com/2014/03/pengertian-evaluasi-apa-itu-evaluasi.html (diakses pada tanggal 12 Maret 2015).

Agoisme. 2011. Teknik Pembuatan Laporan. Tersedia pada  http://agoismeart.blogspot.com/2011/03/teknik-pembuatan-laporan.html (diakses pada tanggal 11 Maret 2015).

Hendryadi. 2014. Metode Pengumpulan Data. Tersedia pada https://teorionline.wordpress.com/service/metode-pengumpulan-data.html (diakses tanggal 9 Maret 2015).


Nurohmah, Endah. 2012. Penilaian Rubrik. Tersedia pada http://ndah-smile.blogspot.com/2012/03/penilaian-rubrik.html (diakses pada tanggal 9 Maret 2015).

Tegeh, I Made, Luh Putu Putriani Mahadewi & I Wayan Suwatra. 2013. Seminar Pendidikan. Singaraja: Undiksha Press.


















1 komentar: