Sekilas mengenai Teori Belajar Humanistik
Dibandingkan dengan teori belajar
behavioristik, pendukung teori belajar humanistik percaya bahwa belajar
merupakan suatu proses dimana siswa mengembangkan kemampuan pribadi yang khas dalam bereaksi terhadap lingkungan
sekitarnya. Dengan kata lain siswa mengembangkan kemampuan terbaik dalam
pribadinya. Sebaliknya menurut teori belajar behavioristik, bahwa perubahan
perilaku yang diharapkan sebagai hasil belajar akan tercapai bila urutan-urutan
pembelajaran dirancang denga tepat dan siswa diberikan penguatan yang dijadwal
dengan baik. Teori belajar humanistik terutama dilihat oleh tulisan-tulisan
Carl Rogers (1942, 1951, 1969).
Penerapan
teori belajar humanistik dapat dilihat pada antara lain: Taksonomi Bloon untuk
tujuan interaksional yang dikembangkan oleh Bejamin Bloon dan David Krathwol.
Menurut ke dua tokoh itu apa yang mungkin dipelajari siswa dapat digolongkan ke
dalam tiga kawasan keterampilan, yaitu
kognitif, afektif dan psikomotor. Kemudian Clark, Jung dan Piaget menambahkan
domain yang keempat yaitu intuisi. Taksonomi ini banyak diterapkan oleh para
praktisi pendidikan untuk memformulasikan tujuan-tujuan belajar dalam bahasa
yang mudah dipahami, operasional serta dapat diukur. Di samping itu taksonomi ini
menjadi dasar dalam pembuatan butir soal ujian.
Teori
lain yang termasuk dalam teori belajar humanistik adalah teori tahapan
kebutuhan manusia (psikologi, rasa aman, dan damai, rasa cinta dan bagian dari
lingkungan, sistem diri, aktualisasi diri, rasa mendapat petunjuk dan estetika)
yang dikembangkan oleh Abraham Maslow. Menurut Maslow orang yang sehat rohani
dan jasmani dan telah berhasil mencapai semua tingkatan kebutuhannya, ia akan
sadar akan kemampuan diri, kreatif, terbuka terhadap pengalaman dan menerima
dirinya. Karakteristik dari orang semacam ini antara lain : menerima tantangan,
bergairah dan merasa berarti, bukan sekedar merasa bahagia atau puas yang
merupakan istilah yang disebut Maslow sebagai hedonistik. Mereka juga meiliki
minat terhadap lingkungan sosial dan sistem nilai yang demokratis.
0 komentar:
Posting Komentar