Benda Bukan Asli Sebagai Media Pembelajaran
A.
Media Bukan Asli
1. Pengertian Media Bukan Asli
Media bukan asli adalah
merupakan media yang dapat dikatakan gabungan dari berbagai macam media
yang polanya sejenis, namun dikelompokkan dalam satu kelompok besar secara
kolektiv dan seragam. Media ini menampilkan Objek Nyata yang ada di dalam
lingkungan hidup tetapi ditampilkan dalam bentuk mati/tak hidup. Dengan kata
lain media ditampilkan kepada peserta didik dalam bentuk keadaan seutuhnya
namun dalam keadaan tak hidup, dan dibentuk sesuai seperti sebenarnya.
2. Fungsi dan peranan Media bukan asli
Media ini bertujuan untuk menunjukkan bukti
bahwa sebelumnya media yang ingin ditunjukkan itu benar-benar ada, namun untuk
mendapatkan aslinya dalam bentuk hidup terdapat kendala atau sulit untuk
ditemukan kembali, maka dari itu disajikan dalam bentuk asli namun tak hidup.
Media ini juga digunakan untuk mengakali
keterbatasan media hidup yang tak mungkin akan ditemukan lagi dalam kehidupan
saat ini, misalnya Dinosaurus zaman purba. Media ini mencakup bagian atas
herbarium, taksidermi, awetan dalam botol, awetan rangka, Bioplastik, Preparat dan diorama (pameran hewan dan
tumbuhan yang telah dikeringkan dengan kedudukannya seperti aslinya di
alam).
Media ini biasanya dipakai dalam pembelajaran
sains sebagai alat bantu untuk keterbatasan alat atau bahan yang tidak dapat
ditemukan untuk diperlihatkan, atau mungkin untuk persiapannya membutuhkan
waktu yang lebih lama, sehingga ditampilkan dalam bentuk asli tak Hidup.
3. Manfaat ataupun kegunaan
Media Bukan Asli
Media bukan asli berfungsi untuk pembelajaran
yang sifatnya Research, Discovery, dan Exploration. Dimana dengan adanya media
ini peserta didik mampu untuk melakukan penelitian melalui suatu sample yang
telah mati (awetan, herbarium dsb), untuk penemuan yang menurut peserta didik
itu terbaru dikarenakan untuk pertama kalinya melihat langsung sample yang
belum pernah dilihat sama sekali, atau dikarenakan sample yang ditampilkan
benar-benar tidak terdapat di daerah asal tersebut, serta untuk menggali ilmu
lebih dalam lagi tentang berbagai macam jenis sample asli yang telah dibuat tak
hidup.
4. Kelebihan dan Kelemahan Media
Bukan Asli a. Kelebihan Media:
1. Objek tidak harus
ditampilkan langsung dalam bentuk nyata hidup untuk menunjukkan keberadaan
suatu objek
2. Menampilkan benda objek
yang sulit ditemukan atau tidak ditemuan di suatu daerah asal
3. Objek bias di deskripsikan
lebih leluasa kepada peserta didik karena objek tidak dalam keadaan bergerak
atau hidup, sehingga dapt ditunjukkan bagian-bagian yang ingin dijelaskan dari
suatu sample.
4. Objek yang ditampilkan
terhadap cara guru menjelaskan kepada peserta didik tidak terkesan monoton
5. Objek media bukan asli
dapat ditampilkan beragam dari jenis suatu sample yang ingin diperlihatkan,
daripada media nyata hidup yang belum tentu dapat ditemukan keseluruhannya
untuk diperlihatkan kepada peserta didik
6. Media nyata tak hidup
terkesan unik untuk tampilannya, sehingga peserta didik termotivasi untuk
mengetahui lebih dalam bagaimana sebenarnya media mati tak hidup ini dibuat.
b.
Kelemahan Media:
1. Media perlu perawatan yang
baik agar tetap terjaga bentuk aslinya
2. Untuk cakupan besar, perlu
biaya yang mahal
3. Media tidak dapat
diperlihatkan secara maksimal dibandingkan saat media masih benar-benar dalam
keadaan hidup dan utuh
4. Untuk herbarium kering,
penjelasan media dari guru kepada peserta didik terkesan dalam bentuk 2 dimensi
5. Perlu ketelitian saat menampilkan media agar tidak rusak
6. Media tidak dapat ditampilkan dalm kondisi suhu ruangan
sembarangan, biasanya dalam inkubasi ruangan dengan suhu yang telah diatur
5. Aplikasi Media Bukan Asli di Kelas
Media Bukan Asli ini di aplikasikan di kelas apabila media
nyata sulit untuk di temukan, atau bahkan media nyata hidup itu tidak ditemukan
sama sekali saat ini, dan penerapan media ini di kelas bisa dilakukan apabila
jika sampel yang ingin ditampilkan tersebut tidak berada di daerah asal atau
bila untuk pembuatannya membutuhkan waktu yang lama sehingga dipakailah media
ini sebagai alat bantu mengajar di kelas untuk peserta didik.