ARTIKEL
PENGARUH MEDIA
PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA
PENULIS : RENALDY S. V. DAMASAR
Dalam proses komunikasi kita mengetahui betapa pentingnya
peranan media sebagai sarana untuk menyalurkan pesan. Salah satu unsur dalam
proses komunikasi yang sangat menonjol peranannya adalah media. Proses
komunikasi yang terjadi dalam pembelajaran maka media merupakan wahana penyalur
pesan atau informasi pembelajaran.
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk
jamak dari kata medium, yang berarti perantara atau pengantar. “Menurut
Bambang Warsita media adalah perantara atau pengantar pesan dari si pengirim
(komunikator atau sumber/source) kepada si penerima (komunikan atau audience/receiver)”.
Dalam perjalanannya, konsep media sebagai alat bantu pembelajaran mendapat
pengaruh teori komunikasi. Akibat mendapat pengaruh tersebut maka fungsi media
tidak lagi hanya sekedar alat bantu guru saja, tetapi bergeser menjadi medium penyalur pesan/informasi dari penyalur
pesan (guru, penulis buku, produser dan sebagainya) ke penerima pesan (peserta
didik). Karakteristik media sebagai sarana komunikasi adalah perlu adanya feedback
dan dapat terjadi interaksi.
Sedangkan menurut Heinich dan Molenda, dkk (dalam Bambang
Warsita) media diartikan sebagai alat komunikasi yang membawa pesan dari sumber
ke penerima. Sedangkan pembelajaran merupakan terjemahan dari kata “instruction”
yang dalam bahasa Yunani disebut instructus atau intruere yang
berarti menyampaikan pikiran, dengan demikian arti intruksional adalah
menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah secara bermakna melalui
pembelajaran. Dalam pengertian lain, pembelajaran adalah usaha-usaha yang
terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar dalam diri peserta didik.
Menurut Miarso, pembelajaran disebut juga kegiatan pembelajaran (instructional)
adalah usaha mengelola lingkungan dengan sengaja agar seseorang membentuk
diri secara positif tertentu dalam kondisi tertentu. Jadi inti dari
pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi
proses belajar pada diri peserta didik.
Menurut Gagne dan Briggs 1973;3 (dalam Bambang Warsita)
Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar
peserta didik yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun
sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar
peserta didik bersifat internal. Sehingga media pembelajaran dapat diartikan
sebagai media yang memungkinkan terjadinya interaksi antara karya seorang
pengembang mata pelajaran (program pembelajaran) dengan peserta didik. Adapun
yang dimaksud dengan interaksi adalah terjadinya suatu proses belajar pada diri
peserta didik pada saat menggunakan atau memanfaatkan media.
Menurut Miarso media pembelajaran adalah segalah sesuatu
yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatiaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali. Pada hakikatnya proses
pembelajaran juga merupakan proses komunikasi, maka media pembelajaran bisa
dipahami sebagai media komunikasi yang digunakan dalam konteks dan untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Dalam proses komunikasi tersebut, media
pembelajaran memiliki peranan penting sebagai sarana untuk menyalurkan pesan
pembelajaran.
Dalam dunia pendidikan, media pembelajaran merupakan suatu
hal yang sangat penting untuk membantu para peserta didik memahami atau
mengerti mengenai pesan atau pelajaran yang disampaikan. Oleh karena itu
penggunaan media pembelajaran berbasis multimedia disekolah sangat diperlukan
oleh seorang guru. Namun terlebih dahulu kita harus memahami tentang apa yang
dimaksud dengan multimedia. Secara etimologis multimedia berasal dari kata
“multi” (Bahasa Latin, nouns
yang berarti banyak, bermacam-macam), dan “medium”
(Bahasa Latin yang
berarti sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu). Kata medium dalam America Heritage
Electronic Dictionar, 1991 dalam Ariani dan Haryanto juga diartikan sebagai
“alat untuk mendistribusikan dan mempresentasikan informasi”. Jadi subjek
multimedia adalah informasi yang bisa dipresentasikan kepada manusia. Beberapa
definisi multimedia menurut beberapa ahli dalam Ariani dan Haryanto
diantaranya kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output. Media
ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, grafik, animasi, audio
dan video (Turban dan kawan-kawan); Multimedia yang dapat menciptakan
presentase yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik,
animasi, audio dan video (Robin dan Linda); Multimedia dalam konteks komputer
menurut Hofstetter, adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan
teks, grafik, video dengan menggunakan alat yang memungkinkan pemakai
berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi. Multimedia sebagai perpaduan antara
teks, grafik, sound, animasi dan
video untuk menampaikan pesan pada publik (Wahono); Multimedia merupakan
kombinasi dari data teks, audio, gambar, animasi, video dan interaksi,
multimedia (sebagai kata sifat) adalah media elektronik untuk menyimpan dan
menampilkan data-data multimedia (Zeembry). Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media yang berupa teks,
gambar, grafik, sound, animasi,
video, interkasi dan lain-lain yang telah dikemas menjadi file digital,
digunakan untuk menyampaikan pesan kepada publik.
Multimediapun terbagi menjadi dua kategori, yaitu multimedia linier dan multimedia interaktif. Multimedia
linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol
apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial
(berurutan), contohnya TV dan film. Multimedia interaktif adalah suatu
multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh
pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses
selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah pembelajaran interaktif,
aplikasi game, dll.
Jadi media pembelajaran berbasis multimedia adalah sesuatu
yang digunakan untuk menyalurkan pesan yang memiliki suara dan gambar atau
suara dan teks atau teks dan gambar ataupun memiliki ketiga-tiganya yang dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatiaan, dan kemauan peserta didik sehingga
dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan dan
terkendali. Media pembelajaran berbasis multimedia sekarang ini lebih dikenal
dengan sebutan multimedia pembelajaran. Jadi menurut Murni (dalam Bambang
Warsita), Multimedia Pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk
menyalurkan pesan (pengetahuan, ketrampilan dan sikap), serta dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan belajar sehingga secara sengaja
proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali. Penggunaan media pembelajaran
berbasis multimedia dalam proses pembelajaran memberikan hasil yang lebih baik
bagi siswa dibandingkan dengan yang tidak menggunakan media pembelajaran
berbasis multimedia dalam proses belajar mengajar
0 komentar:
Posting Komentar