A.
Evaluasi Pelaksanaan Seminar
Menurut
Bryant dan White dalam Kuncoro (1997), evaluasi adalah upaya untuk
mendokumentasikan dan melakukan penilaian tentang apa yang terjadi. Sedangkan
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata evaluasi berarti penilaian hasil. Evaluasi dapat juga diartikan
sebagai proses menilai sesuatu yang didasarkan pada kriteria atau tujuan yang
telah ditetapkan, yang selanjutnya diikuti dengan pengambilan keputusan atas
obyek yang dievaluasi (http://www.pengertianahli.com).
Dalam mengadakan sebuah proses
evaluasi, terdapat beberapa hal yang akan dibahas yaitu apa yang menjadi bahan
evaluasi, bagaimana proses evaluasi, kapan evaluasi
diadakan, mengapa perlu diadakan
evaluasi, dimana proses evaluasi
diadakan, dan pihak yang mengadakan evaluasi.
Evaluasi terhadap pelaksanaan seminar wajib dilakukan untuk mengetahui
apakah seminar yang dilaksanakan telah mencapai tujuan atau belum. Di samping,
evaluasi pelaksanaan seminar juga berperan penting untuk mengetahui apakah
peserta seminar telah mempelajari sesuatu dari kegiatan seminar yang diikuti.
Dalam pelaksanaan seminar pendidikan, diperlukan suatu instrumen/alat evaluasi.
Menurut Baron (dalam Tegeh, dkk,
2013:76), ada dua
metode evaluasi pelaksanaan seminar yang dapat dilakukan. Keempat metode
tersebut yaitu:
1.
Metode
Kuesioner
Kuesioner
adalah daftar pertanyaan tertulis yg telah disusun sebelumnya. Pertanyaan-pertanyaan
yang terdapat dalam kuesioner, atau daftar pertanyaan tersebut cukup terperinci
dan lengkap, biasanya sudah menyediakan pilihan jawaban (kuesioner tertutup)
atau memberikan kesempatan responden menjawab secara bebas (kuesioner terbuka),
(Hendryadi, 2014).
Metode
kuesioner dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada peserta seminar sesudah
seminar selesai dilaksanakan. Kuesioner yang dimaksud dapat berupa kuesioner
tertutup maupun kuesioner terbuka. Kuesioner tertutup artinya panitia telah
menyediakan item-item instrumen yang menjadi kriteria lengkap dengan batasan
pilihan yang harus dipilih peserta. Sedangkan kuesioner terbuka adalah
kuesioner yang memberi kebebasan kepada peserta kuesioner untuk menuliskan
komentar tentang pelaksanaan seminar secara bebas.
2.
Metode Pretes
dan Postes
Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Evaluasi, disebutkan bahwa secara garis besar, proses evaluasi terbagi
menjadi di awal (pretest) dan diakhir (postest). Pretest merupakan sebuah evaluasi
yang diadakan untuk menguji konsep dan eksekusi yang
direncanakan. Sedangkan, postest merupakan
evaluasi yang diadakan untuk melihat tercapainya tujuan dan dijadikan
sebagai masukan untuk analisis
situasi berikutnya .
Dengan metode ini, para
peserta seminar diberikan sejenis tes sebelum dan sesudah seminar dilaksanakan
untuk mengetahui apakah para peserta belajar dari seminar yang diikuti. Metode pre
dan pos tes ini juga dapat berupa kuesioner sebelum dan sesudah seminar untuk
nantinya dilihat perbedaan respon peserta seminar antara sebelum dan sesudah
seminar dilaksanakan.
Berikut
adalah contoh angket/kuesioner evaluasi pelaksanaan seminar dalam bentuk angket
tertutup.
ANGKET PELAKSANAAN SEMINAT PENDIDIKAN
Peserta seminar
yang kami hormati,
Sehubungan
dengan diadakannya acara seminar yang dilaksanakan di Universitas Pendidikan
Ganesha dengan tema “Selamatkan Masa Depan Generasi Penerus Bangsa Melalui
Pendidikan Seks Usia Dini”, kami mengharapkan bagi seluruh peserta seminar
untuk berpartisipasi mengisi angket/kuesioner dibawah ini sebagai upaya
peningkatan pelaksanaan seminar yang lebih baik lagi. Penilaian anda akan
sangat bermanfaat bagi kami sebagai bahan evaluasi dan perbaikan serta
peningkatan mutu dan pelayanan dalam seminar-seminar selanjutnya. Atas
kesediaan anada, kami ucapkan terimakasih.
Berilah tanda (√)
pada masing-masing indikator di bawah ini!
No
|
Indikator
|
Skor
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
Penyampaian laporan ketua panitia.
|
|
|
|
|
|
2
|
Pelayanan registrasi peserta.
|
|
|
|
|
|
3
|
Pemberian piagam.
|
|
|
|
|
|
4
|
Kesesuaian biaya pendaftaran dengan fasilitas seminar.
|
|
|
|
|
|
5
|
Kejelasan materi yang disampaikan dari narasumber.
|
|
|
|
|
|
6
|
Kejelasan susunan acara.
|
|
|
|
|
|
7
|
Kejelasan moderator dalam memimpin jalannya seminar.
|
|
|
|
|
|
8
|
Pelayanan konsumen yang disajikan.
|
|
|
|
|
|
9
|
Kesesuaian tempat pelaksanaan seminar.
|
|
|
|
|
|
10
|
Keindahan dekorasi ruangan.
|
|
|
|
|
|
11
|
Pengaturan sound
system dengan LCD.
|
|
|
|
|
|
12
|
Penyebaran informasi pelaksanaan seminar.
|
|
|
|
|
|
13
|
Kelengkapan sarana dan prasarana upacara yang dilakukan
selama kegiatan berlangsung.
|
|
|
|
|
|
14
|
Mengabadikan prosesi kegiatan dari awal sampai akhir.
|
|
|
|
|
|
Keterangan
1. Sangat kurang
2. Kurang
3. Cukup
4. Baik
5.
Sangat baik
Terima kasih atas partisipasi Anda mengisi kuesioner ini.
Sebagai
bahan perbandingan, berikut contoh kuesioner/folmulir evaluasi pelaksanaan
seminar dalam bentuk angket tertutup (pertanyaan butir 1 s.d. 8) dan juga
terbuka (pertanyaan butir 9-10).
FOLMULIR
EVALUASI SEMINAR
Tempat : Tanggal :
Pelatih :
|
Buruk
hingga Baik Sekali.
|
1.
|
Seberapa relevankah seminar ini untuk anda?
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
2.
|
Beri
penilaian untuk:
|
|
|
|
|
|
|
Isi Seminar
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|
Bahan Seminar
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|
Nara sumber
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|
Kegiatan Seminar
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
3.
|
Apakah tujuan seminar jelas?
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
4.
|
Apakah agenda seminar jelas?
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
5.
|
Apakah panitia telah bekerja professional?
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6.
|
Bagaimana fasilitas seminar?
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
7.
|
Apakah seminar mulai dan selesai tepat waktu?
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
8.
|
Apakah Anda merasa puas mengikuti seminar?
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
9.
Sebutkan dua hal positif yang Anda temui selama seminar!
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
10. sebutkan hal-hal yang perlu diperbaiki untuk
seminar berikutnya!
..........................................................................................................................
B.
Laporan
Pelaksanaan Seminar
1.
Sistematika
dan Komponen Laporan Pelaksanaan Seminar
Laporan ini selain untuk
petanggungjawaban kepada pihak-pihak terkait, juga merupakan dokumen autentik
hasil pelaksanaan seminar yang dapat digunakan sebagai bahan rujukan untuk
pelaksanaan seminar sejenis. Tegeh, dkk (2013:80) menyebutkan, pada umumnya
laporan pelaksanaan seminar terdiri dari komponen-komponen, yaitu:
a.
Halaman Pendahuluan
b.
Bab I Pendahuluan
c.
Bab II Pelaksanaan Seminar
d.
Bab III Penutup
e.
Lampira-lampiran
Masing-masing komponen di
atas dijelaskan sebagai berikut.
a)
Halaman Pendahuluan, meliputi: halaman judul, kata
pengantar, dan daftar isi.
b)
Bab I Pendahuluan, meliputi: latar belakang, tujuan,
nama kegiatan, susunan panitia, waktu pelaksanaan, peserta, dan pendanaan.
c)
Bab II Pelaksanaan Seminar, meliputi: persiapan
kegiatan, pelaksanaan kegiatan, serta hasil dan evaluasi kegiatan.
d)
Bab III Penutup, meliputi: simpulan dan saran-saran.
e)
Lampiran-lampiran, utamanya yang membantu
menjelaskan isi tubuh laporan.
2.
Hal
yang Perlu Diperhatikan dalam Menyusun Laporan Pelaksanaan Seminar
Menyusun
laporan pada prinsipnya menyusun kembali hasil kegiatan, hasil pengamatan,
hasil penelitian secara sistematis berdasarkan fakta. Fakta yang disajikan
merupakan tanggung jawab sipelapor. Laporan dikatakan baik jika sesuai kaidah
penyusunan laporan, dikatakan benar apabila apa yang dilaporkan sesuai dengan
fakta yang dilaporkan dan mencakup semua unsur yang dilaporkan, disamping
ketepatan waktu menyampaikan laporan (Agoisme, 2011). Oleh sebab itu, menyusun
laporan berbeda dengan menulis artikel atau menyusun kegiatan. Ada empat hal
yang diperhatikan dalam menyusun laporan yaitu:
a.
Apa yang dilaporkan
Masalah yang dilaporkan adalah hasil kegiatan seperti
mengikuti diskusi, seminar, penelitian, hasil perjalanan, hasil wawancara dan
kegiatan lain.
b.
Siapa yang melaporkan
Pelapor dapat berupa perorangan, kelompok, team, atau
instasi yang menangani kegiatan. Jika seorang siswa ditugaskan oleh gurunya
untuk meneliti tentang garam, atau seorang siswa program IPS meneliti tentang
industri keramik hasilnya dilaporkan kepada guru masing-masing, ini tergolong
laporan perorangan. Apabila panitia atau team melaporkan kegiatan, namanya
laporan panitia atau team.
c.
Kepada siapa laporan
itu disampaikan
Kepada siapa dilaporkan kegiatan bergantung siapa yang
menugaskan atau yang melakukan kegiatan. Jika melaporkan tentang hasil seminar,
diskusi panel, tentunya dilaporkan kepada panitia atau siapa yang
menyelenggarakan.
d.
Bahasa laporan
Laporan yang baik tidak saja ditentukan oleh isi laporan,
tetapi bahasa laporan merupakan hal yang tidak boleh diabaikan. Bahasa yang
digunakan dalam laporan adalah bahasa yang baku.
3.
Contoh
Laporan Pelaksanaan Seminar
Contoh yang disajikan adalah
bagian intinya, yakni Bab I sampai dengan Bab III.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar (PGSD) merupakan mahasiswa yang khusus dipersiapkan sebagai calaon
pengajar di jenjang sekolah dasar (SD). Sebagai calon pendidik di sekolah
dasar, mahasiswa PGSD dituntut untuk memiliki berbagai skills dan diarahkan agar bisa mengembangkan potensi diri
semaksimal mungkin untuk menunjang profesi yang nantinya akan disandang.
Berbagai mata kuliah diberikan selama delapan
semester di bangku perkuliahan. Tujuannya adalah tidak lain sebagai bekal
mahasiswa untuk menghadapi situasi nyata yang akan ditemui di sekolah tempat
pengabdian mereka. Salah satu mata kuliah yang diberikan yaitu mata kuliah
Seminar Pendidikan.
Mata kuliah ini diberikan dengan tujuan
menggali potensi dan mengembangkan skills
mahasiswa dalam berorganisasi. Melalui mata kuliah ini, mahasiswa diberikan
pengetahuan dan keterampilan untuk mempersiapkan dan mengadakan seminar
meskipun dalam scoop yang micro. Walaupun dalam scoop yang kecil, seminar pendidikan
yang diselenggarakan bisa dikatakan hampir medekati kegiatan seminar yang
sesungguhnya. Hal tersebut bisa ditinjau dari panitia pelaksana yang
menyelenggarakan kegiatan seminar, narasumber yang dihadiri sebagai pemakalah,
serta dekorasi tempat yang memadai. Kegiatan seminar yang telah diselenggarakan
mahasiswa jurusan PGSD kelas B semester VI ini dikatakan micro seminar karena peserta seminar yang dibatasi, yang jumlahnya
berkisar 46-48 orang.
Kegiatan seminar ini menghadirkan pemakalah
yang merupakan salah satu deosen PAUD. Peserta seminar merupakan gabungan
mahasiswa jurusan PGSD yang terdiri dari mahasiswa jurusan Pendidikan Guru
Sekolah Dasar kelas B semester VI, mahasiswa jurusan PGSD kelas F semester VI,
dan mahasiswa jurusan PGSD kelas C semester VI.
Melalui kegiatan seminar ini, diharapkan
mahasiswa sebagai peserta seminar mampu meningkatkan wawasan mereka tentang
pendidikan seks untuk anak usia dini. Hal itu sangat berkaitan dengan mahasiswa
sebagai calon guru SD yang akan selalu berdekatan dengan anak usia dini dan
usia lanjut. Selain itu, diharapkan nantinya mahasiswa mampu memberikan jawaban
yang tepat apabila ada anak didik yang bertanya mengenai hal yang berkaitan
dengan seks, sehingga anak-anak tidak menyalahartikan tentang seks itu dan
mampu membawa diri sebagai manusia yang utuh dan bertanggung jawab untuk masa
depan diri dan bangsanya.
1.2 Tujuan Kegiatan
1.2.1
Memenuhi mata kuliah seminar pendidikan
1.2.2
Meningkatkan kompetensi mahasiswa jurusan pendidikan
guru sekolah dasar sebagai calon pendidik yang profesional
1.2.3
Menggali pemikiran kritis serta menambah wawasan
mahasiswa mengenai pendidikan seks anak usia dini
1.3 Nama Kegiatan
Seminar pendidikan mahasiswa
jurusan pendidikan guru sekolah dasar
1.4 Susunan Kepanitian
Terlampir
1.5 Waktu Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan
pada hari jumat, 5 Juni 2014 diruang Aula PGSD FIP UNDIKSHA.
1.6 Peserta
Peserta dalam kegiatan ini
adalah mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar kelas B semester VI,
mahasiswa jurusan PGSD kelas F semester VI, dan mahasiswa jurusan PGSD kelas C
semester VI.
1.7 Pendanaan
Terlampir
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
2.1 Persiapan Kegiatan
Kegiatan awal yang dilakukan pada tahap
persiapan adalah pembentukan kepanitiaan sekaligus rapat kordinasi I yang
dilaksanakan pada hari Selasa, 9 Mei 2014. Susunan kepanitiaan yang terbentuk
terlampir. Pada hari ini seluruh panpel berkoordinasi satu sama lain, serta
ketua panitia mulai membuat job deskripsi dan dibantu oleh sekretaris yang
telah ditunjuk. Guna memantapkan persiapan pelaksanaan seminar, maka dilakukan
rapat koordinasi kembali sebanyak dua kali dan rapat final sekali. Rapat
koordinasi II dilaksanakan pada hari Sabtu, 2 Juni 2014. Semua sie melaporkan
tentang persiapan yang telah dilaksanakan sampai hari tersebut. Selanjutnya
dilaksanakan rapat koordinasi III pada hari Senin, 4 Juni 2014. Masalah yang
sempat dihapai kali ini adalah mengenai penerimaan peserta seminar yang baru,
setelah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing ternyata penerimaan peserta
seminar tidak dianjurkan karena kepanitiaan telah membatasi jumlah peserta.
Rapat final dilaksanakan pada hari Rabu, 6 Juni 2014, masing-masing sie
melaporkan persiapan yang telah dilaksanakan. Selanjutnya pada hari Kamis, 7
Juni 2014 ketua panitia melaporkan kesiapan seluruh panitia pelaksana
melaksanakan kegiatan seminar pendidikan kepada dosen pembimbing.
2.2 Pelaksanaan Kegiatan
Seminar pendidikan ini dilaksanakan pada hari
Jumat, 8 Juni 2014 bertempat di Gedung Kuliah Umum (GKU) Aula PGSD dihadiri
oleh mahasiswa kelas B, F dan C semester VI serta dosen pembimbing mata kuliah.
Kegiatan ini dimulai pada pukul 11.25 dan berakhir pada pukul 13.30 sampai
dengan pemberian angket dan pembagian piagam. Secara umum pelaksanaan kegiatan
seminar sudah berjalan dengan lancar. Namun terdapat beberapa kendala dalam
pelaksanaan kegiatan ini. Selain karena merupakan kegiatan perdana, panitia
seminar juga masih kurang berpengalaman dalam merancang kegiatan seperti ini.
2.3 Hasil dan Evaluasi
Kegiatan seminar pendidikan ini secara umum
sudah berjalan dengan baik berkat kerjasama antar panitia dan bantuan serta
dukungan berbagai pihak. Namun dalam pelaksanaan kedepannya diharapkan kegiatan
ini dapat terlaksana lebih baik lagi dan meningkatkan kordinasi antar panitia.
Selama pelaksanaan kegiatan seminar ini terdapat satu orang peserta seminar
yang tidak hadir yaitu salah satu mahasiswa kelas F semester VI sehingga jumlah
peserta seminar menjadi 45 orang. Kegiatan pelaksanaan seminar dimulai lebih
awal dari waktu yang telah ditentukan sebelumnya, hal tersebut karena kehadiran
narasumber yang lebih awal dari waktu yang telah ditentukan. Namun hal tersebut
tidak terlalu berpengaruh terhadap keberlangsungan acara karena keseluruhan
peserta telah hadir sebelum dimulainnya acara. Masalah lainnya adalah
penyampaian materi dari pemakalah. Materi yang disampaikan sudah menarik tetapi
agak keluar dari konteks yang dibicarakan sehingga waktu yang diperlukan untuk
menyampaikan inti materi berkurang. Selain itu, kualitas sound system yang
tersedia kurang baik, sehingga mempengaruhi kualitas suara yang dihasilkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kegiatan seminar pendidikan ini meruipakan
kegiatan perdana yang dilaksanakan oleh mahasiswa kelas B semester VI.
Kegigatan ini berujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah seminar pendidikan,
meningkatkan kompetensi mahasiswa jurusan PGSD sebagai calon pendidikan yang
profesional dan menggali pemikiran kritis serta manambah wawasan mahasiswa
mengenai pendidikan seks untuk anak usia dini. Peserta yang hadir sejumlah 45
orang. Meskipun terdapat beberapa kendala dalam kegiatan ini, namun berkat
koordinasi yang baik antar panitia, semua masalah bisa diatasi.
3.2 Saran
Berdasarkan kegiatan yang
telah dilaksanakan, maka dapat disarankan beberapa hal demi kelancaran kegiatan
sejenis yang akan dilaksanakan berikutnya.
3.3.1
Lebih meningkatkan koordinasi antar panitia agar
tidak terjadi kekacauan pada saat pelaksanaan tugas.
3.3.2
Kepanitiaan lebih diperhatikan mengenai
keberimbangan jumlah panitia laki-laki dan perempuan.
3.
Rubrik Penilaian Laporan Seminar Pendidikan
Rubrik merupakan panduan penilaian yang
menggambarkan kriteria yang diinginkan guru dalam menilai atau memberi
tingkatan dari hasil pekerjaan siswa.
Rubrik
perlu memuat daftar karakteristik yang diinginkan yang perlu ditunjukkan dalam
suatu pekerjaan siswa disertai dengan panduan untuk mengevaluasi masing-masing
karakteristik tersebut.
Menurut Endah (2012), pengertian rubrik dari beberapa pandangan para ahli yaitu
sebagai berikut:
·
Menurut Arens : “Rubrik adalah Deskripsi terperinci
tentang tipe kinerja tertentu dan kriteria yang akan digunakan untuk
menilainya”.
·
Menurut
Bernie Dodge dan Nancy Pickett: “Rubrik adalah alat skoring untuk asesmen yang
bersifat subjektif, yang didalamnya terdapat satu set kriteria dan standar yang
berhubungan dengan tujuan pembelajaran yang akan diases ke anak didik”.
·
Menurut
Nitko : “Rubrik adalah suatu alat yang berisi seperangkat aturan yang digunakan
untuk mengakses kualitas dari performansi/kinerja mahasiswa/ peserta didik”.
·
Menurut Heidi Goodrich Andrade : “Rubrik adalah suatu
alat penskoran yang terdiri dari daftar seperangkat kriteria atau apa yang
harus dihitung.”
Jadi, dapat disimpulkan bahwa rubrik
penilaian adalah seperangkat aturan yang berupa alat skoring untuk asesmen yang
bersifat subjektif, yang didalamnya terdapat satu set kriteria dan standar yang
berhubungan dengan tujuan pembelajaran yang akan diases ke anak didik yang
digunakan untuk mengakses kualitas dari performansi/kinerja yang berupa daftar
seperangkat kriteria yang harus dihitung.
Setelah
laporan terkumpul, tentulah harus di nilai dengan menggunakan instrumen tertentu,
misalnya rubrik. Berikut disajikan salah satu rubrik untuk menilai laporan
pelaksanaan seminar pendidikan.
RUBRIK UNTUK
LAPORAN PELAKSANAAN SEMINAR PENDIDIKAN
Kriteria
|
Indikator Kinerja
|
Tidak
Memenuhi Harapan
|
Mendekati
Harapan
|
Memenuhi
Harapan
|
Melebihi
Harapan
|
Informasi Kegiatan Ilmiah.
|
(Skor 0)
Tidak Mencantumkan
|
(Skor 4)
Tidak mendeskripsikan dua elemen.
|
(Skor 8)
tidak mendeskripsikan salah satu elemen.
|
(skor 12)
secara jelas mendeskripsikan kegiatan ilmiah: bentuk
kegiatan ilmiah, tujuan, dimana dan kapan aktivitas dilaksanakan, dan hasil
seminar.
|
Mekanisme kegiatan praseminar.
|
(Skor 0)
Tidak mencantumkan
|
(Skor 4)
Tidak sepenuhnya
mendeskripsikan mekanisme kegiatan pra-seminar.
|
(Skor 8)
Mendeskripsikan mekanisme tetapi tidak mendeskripsikan
salah satu langkah/elemen.
|
(skor 12)
secara jelas mendeskripsikan mekanisme secara detail :
menyusun proposal, memilih kepanitiaan, deskripsi kerja masing-masing anggota
kepanitiaan.
|
Mekanisme kegiatan seminar.
|
(Skor 0)
Tidak mencantumkan.
|
(Skor 4)
Tidak sepenuhnya mendeskripsikan mekanisme kegiatan
seminar.
|
(Skor 8)
Mendeskripsikan mekanisme tetapi tidak mendeskripsikan
salah satu langkah/elemen.
|
(Skor 12)
Secara jelas mendeskripsikan semua langkah mekanisme
kegiatan pos-seminar secara detail.
|
Informasi tentang komponen-komponen yang dilibatkan dalam
seminar.
|
(Skor 0)
Tidak mencantumkan.
|
(Skor 4)
Mendeskripsikan hampir semua komponen tetapi dua komponen
tidak di deskripsikan.
|
(Skor 8)
Mendeskripsikan hampir semua komponen tetapi satu komponen
tidak di deskripsikan.
|
(Skor 12)
Secara jelas medeskripsikan semua komponen yang dilibatkan
dalam kegiatan ilmiah.
|
Mekanisme kegiatan pos-seminar
|
(Skor 0)
Tidak mencantumkan.
|
(Skor 4)
Tidak sepenuhnya mendeskripsikan mekanisme kegiatan
pos-seminar.
|
(Skor 8)
Mendeskripsikan mekanisme tetapi tidak mendeskripsikan
salah langkah/elemen.
|
(Skor 12)
Secara jelas mendeskripsikan semua langkah mekanisme
kegiatan pos-seminar secara detail.
|
Identifikasi dan analisis permasalahan- permasalahan di
dunia pendidikan.
|
(Skor 0)
Tidak mencantumkan.
|
(Skor 6)
Hanya menyajikan identifikasi.
|
(skor 12)
Menyajikan keduanya, identifikasi dan analisis, tetapi
tidak lengkap.
|
(Skor
20)
Menyajikan identifikasi dan analisis secara lengkap.
|
Deskripsi singkat dalam menginvestigasi isu-isu/ masalah
serta pemecahan masalah di bidang pendidikan.
|
(Skor 0)
Tidak mencantumkan.
|
(Skor 10)
Menyediakan hasil investigasi terhadap
isu-isu/masalah-masalah dengan solusi yang tidak jelas.
|
(Skor 18)
Menyediakan hasil investigasi terhadap
isu-isu/masalah-masalah dengan solusi-solusi alternatif.
|
(Skor 25)
Menyediakan hasil investigasi terhadap isu-isu/ masalah
dengan solusi yang tepat.
|
Artifak/ bukti tambahan.
|
(Skor 0)
Tidak mencantumkan.
|
(Skor 5)
Mencantumkan hanya satu bukti dari aktivitas-aktivitas
kegiatan ilmiah.
|
(Skor 10)
Mencantumkan bukti-bukti aktivitas kegiatan ilmiah tetapi
tidak mencantumkan bukti dari salah satu mekanisme.
|
(Skor 15)
Mencantumkan semua bukti kegiatan ilmiah dari semua
mekanisme yang ada.
|
Refleksi
|
(Skor 0)
Tidak mencantumkan.
|
(Skor 8)
Refleksi tidak mencantumkan dua atau lebih komponen
berikut: (1) pembenaran terhadap pemilihan kegiatan ilmiah, (2) evaluasi
terhadap mekanisme yang digunakan, dan (3) peningkatan dan penyesuaian yang
untuk di pertimbangkan disaat menyelenggarakan kegiatan ilmiah sejenis dimasa
yang akan datang.
|
(Skor 15)
Refleksi tidak mencantumkan salah satu komponen berikut:
(1) pembenaran terhadap pemilihan kegiatan ilmiah, (2) evaluasi terhadap
mekanisme yang digunakan, dan (3) peningkatan dan penyesuaian yang untuk
dipertimbangkan disaat menyelenggarakan kegiatan ilmiah sejenis dimasa yang
akan datang.
|
(Skor 20)
Refleksi mencantumkan semua komponen berikut : (1) pembenaran terhadap pemilihan
kegiatan ilmiah, (2) evaluasi terhadap mekanisme yang digunakan, dan (3)
peningkatan dan penyesuaian yang untuk dipertimbangkan disaat
menyelenggarakan kegiatan ilmiah sejenis dimasa yang akan datang.
|
Kualitas penulisan dan kejelasan laporan
|
(Skor 0)
Lebih dari 10 kesalahan ejaan, tata bahasa, atau tanda
baca.
|
(Skor 5)
10 sampai 4 kesalahan ejaan, tata bahasa, atau tanda baca.
|
(Skor 8)
Kurang dari 4 kesalahan ejaan, tata bahasa, atau tanda
baca.
|
(Skor 10)
Tidak terdapat kesalahan ejaan, tata bahasa, atau tanda
baca.
|
Total
Poins
|
/150
|