PENGERTIAN PENDIDIKAN, SEMINAR, DAN SEMINAR PENDIDIKAN
OLEH:
I Kadek Satya Dharma
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2015
A.
Pendidikan
Pengertian pendidikan menurut Hamalik (2001:3), “Pendidikan
adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu
menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikian akan
menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan untuk berfungsi secara
adekwat dalam kehidupan masyarakat.
Pengertian
pendidikan secara gamblang dituangkan pada Bab 1 Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional sebagai berikut.
Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Definisi di atas menekankan bahwa pendidikan dilaksanakan
secara sistematis dengan mengedapankan peserta didik sebagai pebelajar aktif. Melalui
pendidikan, peserta didik diharapkan dapat berkembang secara optimal, baik
dalam hal pengembangan jati diri maupun keterampilan praktis untuk dapat hidup
sebagai anggota masyarakat maupun warga negara yang baik. Berdasarkan
definisi-definisi tersebut, diketahui bahwa pendidikan itu dilaksanakan secara
sadar, terencana, dan sistematis yang merupakan karakteristik kegiatan ilmiah.
Pendidikan secara realistik dilaksanakan melalui berbagai kegiatan ilmiah yang
dirancang secara sistematis untuk mencapai tujuan tertentu.
B.
Seminar
1. Definisi Seminar
Kata seminar berasal dari kata Latin semin yang
berarti “benih”. Kata seminar berasal dari kata Latin seminarium, yang berarti “tanah tempat
menanam benih”. Jadi, seminar berarti “
tempat benih-benih kebijaksanaan”.Seminar pada umumnya merupakan sebuah
bentuk pengajaran akademis, baik di sebuah universitas maupun diberikan oleh
suatu organisasi komersial atau profesional. Seminar
merupakan kegiatan ilmiah untuk mengeksplorasi ide, dimana semua pesertanya
terlibat aktif.Beberapa definisi lain dariseminar antara lain:
a.
Pemecahan Masalah
Seminar merupakan suatu kegiatan pemecahan masalah
pada tema tertentu yang telah ditetapkan yang melibatkan para pakar, biasanya
dari perguruan tinggi sebagai pembawa makalah atau pembanding/penyanggah.
b. Pembahasan Studi Kasus atau Topik
Tertentu
Seminar adalah kegiatan yang diadakan dalam rangka
membahas suatu kasus atau suatu topik tertentu, yang biasanya diikuti banyak
peserta, dipimpin oleh seorang yang ahli didalam bidang yang dipelajarinya,
sehingga seminar tersebut berfungsi memberikan kesempatan diskusi kepada para
pesertanya dan menstimulasi partisipasi anggota kelompok menjadi aktif.
c.
Pertemuan Mahasiswa Bidang Keilmuwan Tertentu
Seminar merupakan pertemuan sejumlah mahasiswa
pereguruan tinggi bidang keilmuwan tertentu dibawah pimpinan mahaguru yang
bersangkutan.
d.
Pertemuan Sekelompok Ahli
Seminar adalah pertemuan sekelompok ahli atau pakar
yang sedang mengkaji kebenaran hasil penelitian ilmiah di masyarakat di luar
kalangan perguruan tinggi.
e.
Pembahasan Hasil Penelitian Ilmiah
Seminar merupakan pembahasan ilmiah (hasil
penelitian) yang dipimpin oleh seorang atau beberapa ahli, dan dihadiri oleh
beberapa penyanggah.
Tujuan diadakannya seminar, yaitu menyampaikan suatu pendapat atau sesuatu yang baru kepada
pendengarnyadengan harapan penerima informasi memperoleh sesuatu yang baru
untuk dikembangtumbuhkan menjadi sesuatu yang lebih luas lagi kepada yang
lainnya.
Seminar juga
bertujuan agar mahasiswa/taruna terbiasa mengemukakan pendapat dan
menyelesaikan masalah akademik secara ilmiah, dan menguasai tekhnik
penyelenggaraan seminar sebagai suatu bentuk pertemuan ilmiah. (http://lalaukan.blogspot.com/2014/01/pnegertian-dan-tata-cara-pelaksanaan.html)
Seminar akan efektif (mencapai tujuannya) bila:
1.
Tersedia waktu yang cukup untuk membahas persoalan.
2.
Problema sudah dirumuskan dengan jelas.
3.
Para peserta dapat diajak berfikir logis.
4.
Problema memerlukan pemecahan yang
sistematis.
5.
Problema akan dipecahkan secara menyeluruh.
6.
Pimpinan sidang cukup terampil dalam menggunakan metode ini.
7.
Kelompok tidak terlalu besar sehingga memungkinkan setiap peserta
mengambil bagian dalam berpendapat.
Sebuah
seminar biasanya memiliki fokus pada suatu topik yang khusus, dimana mereka
yang hadir dapat berpartisipasi secara aktif. Seminar sering dilaksanakan
melalui sebuah dialog dengan seorang maderator seminar, atau melalui sebuah
presentasi hasil penelitian dalam bentuk yang lebih formal. Sistem seminar
memiliki gagasan untuk lebih mendekatkan mahasiswa kepada topik yang
dibicarakan. Seminar merupakan suatu pembahasan masalah secara ilmiah, walaupun
topik yang dibahas adalah masalah sehari-hari. Dalam membahas masalah,
tujuannya adalah mencari suatu pemecahan masalah. Oleh karena itu, suatu
seminar selalu diakhiri dengan kesimpulan atau keputusan-keputusan yang
merupakan hasil pendapat bersama. Pembahasan seminar berpangkal makalah atau
kertas kerja yang telah disusun sebelumnya oleh beberapa pembicara sesuai
dengan pokok bahasan yang diminta oleh suatu penyelenggara yang akan dibahas
secara teoritis.
Pembahasan
dalam seminar memakan waktu yang lebih lama karena sifatnya yang ilmiah.
Apabila para pembicara tidak dapat mengendalikan diri, waktu akan banyak
digunakan untuk pembahasan yang kurang penting. Oleh karena itu, dibutuhkan
pimpinan kelompok yang menguasai persoalan, sehingga penyimpangan dari pokok
persoalan dapat dicegah.
2.
Syarat-syarat Seminar
Seminar merupakan kegiatan
ilmiah untuk mengeksplorasi ide dimana semua pesertanya terlibat aktif. Menurut
Oni Suryaman (dalam Made Tegeh,dkk., 2013: 12) mengutip buku berjudul The Paidea Program karya Mortime J.
Adler mengidentifikasikan empat syarat untuk berjalannya sebuah seminar, yaitu
sebagai berikut.
a.
Ruang Seminar
Ruangan
untuk seminar haruslah ruangan yang mendukung interaksi aktif peserta seminar.
Ruangan yang dimaksud hendaknya didukung dengan fasilitas yang memadai. Luas
ruang seminar juga harus disesuaikan dengan jumlah peserta seminar.
b.
Peserta
Semua
peserta seminar adalah bukan kertas kosong yang menunggu diisi seperti halnya
mengikuti perkuliahan. Mereka harus sudah membaca tentang tema yang akan
diseminarkan. Dengan demikian, seminar akan berjalan dengan baik karena peserta
terlibat aktif mulai dari awal. Dengan
diketahuinya tema seminar, mereka bisa membuat sebuah essai pendek tentang tema
yang diseminarkan.
c.
Moderator
Seorang
moderator bertugas mengarahkan jalannya
seminar. Peran seorang maderator ada dua yaitu: mengarahkan (directing) dan memoderasi (moderating). Dalam mengarahkan,
moderator berperan menjaga agar seminar tidak melenceng dari tema. Sedangkan
dalam memoderasi, moderator berperan menjaga agar tidak ada satu orang atau
satu ide tertentu yang terlalu mendominasi seminar sehingga seluruh tema
seminar tidak tereksplorasi dengan baik. Sebelum seminar dimulai, seorang
moderator harus telah membaca tema yang akan diseminarkan, menyiapkan catatan
tentang tema tersebut dan menentukan kata-kata kunci.
d.
Pengarah
Dalam kegiatan seminar proposal pendidikan juga sangat dibutuhkan seorang
pengarah yang memiliki fungsi sebagai orang yang dapat menengahkan pendapat
antara peserta dan penyaji tentunya pengarah disini adalah orang yang
benar-benar ahli dalam pendidikan. Pengarah adalah ahli yang memiliki
kompetensi pendidikan sehingga dalam kegiatan seminar semua permasalahan yang
ada dan tidak dapat dipecahkan dapat diselesaikan oleh seorang pengarah,
sehingga tujuan seminar dapat terlaksana dengan baik tanpa melenceng dari isi
karya ilmiah penyaji, berbeda dengan seminar yang secara umum tentunya tidak
ada pengarah hanya penyaji saja yang dapat menjawab dari beberapa kritikan dari
peserta.Pengarah dapat berbicara dan memberikan pendapat setelah selesai karya
ilmiah disajikan dan kritikan dari peserta, boleh juga berbicara di tengah
berjalannya kegiatan namun dengan alasan sesuatu hal yang memang sangat penting
disampaikan ketika ada permasalahan tentang isi karya ilmiah.
e.
Notulen
Notulen adalah
orang yang diberi tugas dalam seminar untuk membuat catatan singkat tentang
jalannya persidangan/ rapat/ seminar juga merangkum isi secara tertulis dari
persidangan/ rapat atau seminar. Seorang notulen juga sangat berfungsi dalam
kegiatan ilmiah sebab moderator sebagai pengelola kegiatan butuh catatan
penting tentang jalannya kegiatan. Pada kebiasaannya tempat notulen berdekatan
dengan moderator sehingga ketika berjalan kegiatan tidak terjadi miss
communication ( kurang komunikasi ) antara notulen dengan moderator, dalam hal
ini notulen tidak saja menulis dari awal kegiatan namun sampai dengan
berakhirnya kegiatan notulen juga berkewajiban menulis jalannya kegiatan.(http://lalaukan.blogspot.com/2014/01/pnegertian-dan-tata-cara-pelaksanaan.html
f.
Penyaji/
Pemrasaran
Penyaji/Pemrasaran,
adalah orang yang bertugas menyampaikan materi yang akan disampaikan pada
seminar. Penyaji juga bertugas menjawab pertanyaan – pertanyaa yang diajukan
oleh para peserta. (http://lalaukan.blogspot.com/2014/01/pnegertian-dan-tata-cara-pelaksanaan.html)
3. Jalannya Seminar
Hal-hal yang perlu diperhatikan
demi berjalannya sebuah seminar yang baik adalah sebagai berikut.
a.
Seminar adalaah sebuah
diskusi dua arah.
b.
Seminar bisa dimulai
dengan pertanyaan-pertanyaan yang sudah jelas ada jawabannya, lalu mengarah ke
pertanyaan-pertanyaan yang lain yang lebih dalam.
c.
Semua pertanyaan dan
pernyataan dinyatakan dengan jelas tanpa ambiguitas.
d.
Setiap pertanyaan
haruslah jelas sebelum ditanggapi dengan jawaban.
e.
Sebuah pertanyaan bisa
dilihat sebgai jembatan kepada pertanyaan lain yang mendasar.
f.
Klarifikasi istilah
yang sama dengan arti yang berbeda atau istilah yang berbeda dengan arti yang
sama oleh moderator.
g.
Etiket harus
diperhatikan dalam sebuah seminar.
Bahasa harus santun dan tidak
merendahkan. Moderator terlebih harus memberikan contoh yang dapat diikuti oleh
peserta yang lain. Canda dan tawa dilakukan dengan wajar dan memberi makna di
dalam seminar.Tidak ada yang lebih membantu untuk mengingat ketimbang ide-ide
kreatif yang kadang membangkitkan tawa.
h.
Seminar adalah sebuah
tempat untuk menggodok ide dan bukan tempat untuk membenarkan diri.
i.
Sebuah seminar yang
baik tidaklah harus menghasilkan sebuah kesimpulan tunggal. Setiap rang bisa pulang dengan pendapatnya masing-masing.
4. Kelebihan dan Kekurangan Seminar
Seminar memiliki
beberapa kelebihan dan kekurangan, yaitu sebagai berikut.
a.
Kelebihan Seminar
Adapun
kelebihan dari sebuah seminar, yaitu:
(1)
Membangkitkan
pemikiran logis,
(2)
Mendorong analisis
menyeluruh,
(3)
Prosedurnya dapat
diterapkan untuk berbagai jenis problema,
(4)
Membangkitkan tingkat
konsentrasi yang tinggi pada diri peserta,
(5)
Meningkatkan keterampilan
dalam mengenal problema.
b.
Kekurangan Seminar
Adapun
kekurangan dari sebuah seminar, yaitu:
(1)
Membutuhkan banyak
waktu,
(2)
Membutuhkan pimpinan
yang terampil,
(3)
Sulit dipakai bila
kelompok terlalu besar,
(4)
Menghaaruskan setiap
anggota kelompok untuk mempelajari terlebih dahulu,
(5)
Mungkin perlu
dilanjutkan pada diskusi yang lain.
5. Tips Menyelenggarakan Seminar
Bagi institusi
pendidikan, seminar merupakan kegiatan rutin.oleh karena itu, perlu diketahui
apa saja yang perlu diperhatikan untuk
menyelenggarakan seminar agar berhasil. Adapun beberapa hal penting yang perlu
diperhatikan dalam menyelenggarakan seminar, yaitu sebagai berikut.
a.
Tema Seminar
Tema
seminar bersifat persuasif agar orang-orang berminat untuk mengikuti seminar.
Misalkan tema seminar yang akan diangkat adalah “Meningkatkan Potensi UKM”.
Dapat dirubah nama tema tersebut sehingga bersifat persuasif, misalnya menjadi
“Cara Jitu Menjadi UKM Sukses”.
b.
Materi Seminar
Materi
seminar harus sesuai dengan tema dan judul materi yang sudah ditetapkan, sehingga
tidak ada peserta yang meras kecewa karena seminar yang terselenggara tidak
sesuai dengan yang diharapkan. Dalam hal ini, perlu ada komunikasi yang baik
antara penyelenggara dan pembicara seminar.
c.
Pembicara dan
Moderator
Pembicara
seminar merupakan faktor yang sangat penting karena merupakan ujung tombak
keberhasilan seminar, penarik minat peserta, penentu kualitas seminar juga
dapat terlihat dari pembicaranya. Pembicara yang dipilih harus memiliki wawasan
sesuai dengan tema yang akan diangkat. Pembicara yang populermerupakan suatu
keuntungan dan dapat meningkatkan nilai jual seminar. Moderator yang dipilih
juga memiliki wawasan yang sesuai dengan tema seminar dan memiliki kemampuan
komunikasi yang baik sehingga sesi yang dibakan menjadi lebih hidup.
d.
Panitia
Panitia
merupakan ujung tombak kedua setelah pembicara, karena panitia sangat memiliki
andil dalam mencapai keberhasilan seminar. Panitia yang dapat bekerjasama,
serta memiliki kemampuan dan spesialisasi di masing-masing tugas dalam
penyelenggaraan seminar.panitia dibagi dalam beberapa bagian yaitu sebagai
berikut.
(1)
Bagian Acara
Seksi
acara bertugas untuk mengurus jadwal acara, hubungan dengan pembicara, materi
pembicara, contact person, keuangan,
tempat, hiburan, pendaftaran peserta. Selain itu, seksi acara harus
mempertimbangkann penambahan jumlah peserta yang langsung datang di hari H.
Hiburan yang disiapkan dapat berbentuk kuis dengan hadiah yang menarik pada
saat selang waktu menunggu sesi selanjutnya.
(2)
Bagian Marketing
Bagian
yang bertugas untuk mempromosikan dan mensosialisasikan kegiatan seminar,
seperti penentu strategi pemasaran, membuat pamflet serta penyebarannya,
spanduk, baliho, media visual, dan sponsorship.
(3)
Bagian Konsumsi dan
ATK
Konsumsi
merupakan salah satu hal yang ditunggu-tunggu peserta, sebisa mungkin sesuai
dengan biaya yang dibayarkan. ATK yang biasanya ada pada seminar antar lain:
tas seminar, alat tulis, block note,map
dan materi, CD materi, kartu tanda peserta, dan sertifikat.
(4)
Bagian Dokumentasi
Bagian
yang bertugas untuk pengambilan foto dan video, desain untuk penunjang seminar.
Dokumentasi biasanya dilakukan dari persiapan acara semianar, pada acara
seminar sedang berlangsung hingga berakhirnya seminar.
(5)
Bagian Panitia
Pendukung
Mengerjakan
hal-hal diluar pembagian tugas diatas yang umumnya disebut panitia umum.
(6)
Target Peserta
Dalam
menyelenggarakan seminar, sangat penting untuk mengidentifikasi target peserta.
Melihat potensi yang ada, menggambarkan banyak segmen yang masuk dalamtarget
peserta. Hal ini dapat membantu bagian marketing
dalam menyusun strategi, sehingga strategi pemasaran dibuat menjadi
efektif.
(7)
Fasilitas Peserta
Panitia
penyelenggara seminar wajib menyediakan fasilitas untuk peserta, fasilitas yang
biasa disediakan dalam acara seminar, seperti: konsumsi, ATK, door prize, sertifikat atau piagam,
makalah seminar, dan CD dokumentasi.
(8)
Strategi Promosi
Strategi
promosi dapat berbeda-beda tergantung pada potensi peserta yang
diidentifikasikan. Strategi yang dapat diterapkan antara lain: memasang pamflet
di tempat-tempat yang strategis yang banyak dikunjungi orang, spanduk di daerah
bisnis, iklan di majalah-majalah yang mewakili tema, media visual, dan
lain-lain, sehingga dapat menarik minat peserta seminar.
C.
Diskusi
1. Definisi Diskusi
Menurut Slamet
Soewandi (dalam Made Tegeh,dkk., 2013: 17), pengertian umum diskusi adalah
membicarakan suatu masalah oleh para peserta diskusi dengan tujuan untuk
menemukan pemecahan yang paling baik berdasarkan berbagai masukan. Diskusi
sebagai suatu bentuk pembelajaran umum adalah suatu cara pembelajaran dimana
peserta didik mendiskusikan dengan cara saling memberikan pendapatnya, kemudian
disaring untuk ditemukan simpulan.
Dalam Made Tegeh,dkk.,
2013: 17 disebutkan bahwa diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua
orang ataulebih/kelompok. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut
topik. Dari topik inilah, diskusi berkembang dan diperbincangkan yang pada
akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut.
2. Jenis-jenis Diskusi
Ada beberapa macam
diskusi dan masing-masing memiliki ciri tersendiri. Karakteristik itu dapat
ditunjukkan dari jumlah peserta, permasalahan yang dibahas dan
komponen-komponen yang terlibat di dalamnya. Diskusi terdiri atas delapan
macam, antara lain: (1) seminar, (2) sarasehan/simposium, (3) lokakarya/sanggar kerja, (4)
santiaji, (5) muktamar, (6) konfrensi, (7) diskusi panel, dan (8) diskusi
kelompok. Jenis diskusi yang akan diulas lebih adalaah diskusi kelompok, karena
diskusi ini sering digunakan sebagai strategi membicarakan suatu masalah.
3. Diskusi Kelompok
Kegiatan diskusi
kelompok merupakan kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan lebih dari satu
individu. Kegiatan diskusi kelompok ini dapat menjadi alternatif dalam membantu
memecahkan permasalahan. Menurut Moh. Surya (dalam Made Tegeh,dkk., 2013: 18),
diskusi kelompok merupakan suatu proses bimbingan dimana siswa akan mendapatkan
suatu kesempatan untuk menyumbangkan pikiran masing-masing dalam memecahkan masalah
bersama. Dalam diskusi ini, tertanam pula tanggung jawaab dan harga diri. Moh
Uzer Usman (dalam Made Tegeh,dkk., 2013: 18) menyatakan bahwa disskusi kelompok
merupakan suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam
interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi,
pengambilan kesimpulanatau pemecahan masalah. Berdasarkan pengertian tersebut,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa diskusi kelompok adalah suatu cara atau
teknik bimbingan yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka,
dimana setiap kelompok akan mendapatkan kesempatan untuk menyumbangkan pikiran
masing-masing.
4. Bentuk-bentuk Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok dapat
dilakukan dengan beberapa bentuk. Suryosubroto (dalam Made Tegeh,dkk., 2013:
19) menyebutkan macam-macam bentuk diskusi kelompok, yaitu sebagai berikut.
a.
The Social Problema Meeting
Para
siswa berbincang-bincang memecahkan masalah sosial dikelasnya atau disekolahnya
dengan harapan setiap siswa akan merasa terpanggil untuk mempelajari dan
bertingkah laku sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.
b.
The Open-Ended Meeting
Para
siswa berbincang-bincang mengenal masalah apa saja yang berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari dengan kehidupan mereka di sekolah, dengan sesuatu yang
terjadi dilingkungan sekitar mereka.
c.
The Educational-Diagnosis Meeting
Para
siswa berbincang-bincang mengenai pelajaran di kelas dengan maksud untuk saling
mengoreksi pemahaman mereka atas pelajaran yang telah diterima agar
masing-masing anggota memperoleh pemahaman yang baik dan benar.
Sementara
itu, bentuk-bentuk diskusi kelompok menurut Dewa Ketut Sekardi (dalam Made
Tegeh,dkk., 2013: 20), yaitu:
a.
Dilihat dari jumlah
anggota
Jika dilihat
dari jumlah anggota, diskusi kelompok dibagi menjadi diskusi kelompok besar dan
kelompok kecil. Diskusi kelompok besar anggotanya berjumlah 20 orang atau
lebih, sedangkan diskusi kelompok kecil anggotanya kurang dari 20 orang.
b.
Dilihat dari
pembentukan
Dlihat dari
pembentukannya, diskusi kelompok terdiri dari diskusi kelompok formal dan
informal. Dalam bentuk diskusi formal, proses pembentukannya sengaja dibentuk,
sedangkan dikusi informal, proses terbentuknya secara spontan dan tanpa
direncanakan.
c.
Dilihat dari tujuan
Dilihat dari
tujuan diskusi kelompok ada dua macam yaitu, pemecahan masalah dan terapi
anggota. Pemecahan masalah memiliki ciri utama menekankan pada hasil diskusi,
sedangkan terapi anggota menekankan pada proses diskusi.
d.
Dilihat dari waktu
diskusi
Dilihat dari
waktu diskusi, diskusi kelompok dibagi menjadi marathon dan singkat/reguler.
Marathon dilakukan secara terus menerus tanpa jeda waktu selama 5-12 jam,
sedangkan singkat/reguler dilakukan 1-2 jam dan dilakukan secara
berulang-ulang.
e.
Dilihat dari masalah
yang dibahas
Dilihat dari
masalah yang dibahas, diskusi kelompok ada dua macam yaitu sederhana dan
komplek/rumit. Sederhna mempunyai ciri utama masaslah yang dipecahkan relatif
mudah, sedangkan komplek/rumit masalah yang dipecahkan cukup sulit.
f.
Dilihat dari aktivitas
kelompok
Dilihat dari
aktivitas kelompok, diskusi kelompok dapat dibedakan menjadi terpusat pada
pemimpin dan demokratis. Diskusi yang terpusat pada pemimpin cenderung
anggotanya yang kurang aktif, tetapi pemimpin yang lebih aktif, sedangkan
demokrasi, anggota dan pemimpin sama-sama aktif dalam memberikan saran dan
pendapat.
D.
Diskusi Panel
1.
Definisi Diskusi Panel
Ferdy
Firmansyah (dalam Made Tegeh,dkk. 2013: 21) mendefinisikan diskusi panel
merupakan salah satu bentuk diskusi yang sudah direncanakan tentang suatu topik
di depan para pengunjung. Diskusi panel dibawakan oleh 3-6 orang yang dianggap
ahli yang dipimpin oleh seorang moderator. Yang membawakan diskusi disebut
panelis.
Prosedur
penyelenggaraan diskusi panel adalah sebagai berikut.
a.
Pengenalan panelis
oleh moderator
b.
Penyampaian persoalan
umum kepada para panelis oleh moderator
c.
Panelis berdiskusi dan
pengunjung mendengarkan jalannya diskusi
d.
Moderator menarik
kesimpulan hasil diskusi, dan
e.
Pengunjung kemudian
mendiskusikan lebih lanjut hasil diskusi para panelis, namun saat para panelis
berdiskusi panjang, pengunjung tidak diberikan kesempatan mengemukakan
pendapat.
Alasan
menggunakan diskusi panel adalah:
a.
Ingin menggunakan
pendapat yang berbeda-beda
b.
Ingin memberi stimulus
para pendengar akan adanya suatu persoalan yang perlu dipecahkan
c.
Ada panelis yang
memenuhi syarat
d.
Pembicaraan terlalu
luas untuk didiskusikan dalam kelompok itu
e.
Ingin mengajak
pendengar melihat”ke dalam” tetapi tidak menginginkan tanggapan secara verbal,
dan
f.
Ada maderator yang
cakap, yang dapat menguasai segala aspek dan persoalan yang dibicarakan.
2.
Kelebihan dan
Kekurangan Diskusi Panel
1.
Kelebihan Diskusi
Panel
a.
Membangkitkan pikiran.
b.
Mengemukakan pandangan
yang berbeda-beda.
c.
Mendorong ke analisis
lebih lanjut.
d.
Memanfaatkan para ahli
untuk berpendapat dan proses pemikirannya dapat membelajarkan orang lain.
2.
Kekurangan Diskusi
Panel
a.
Mudah tersesat bila
moderator tidak terampil.
b.
Memungkinkan panelis
berbicara terlalu banyak.
c.
Tidak memberi kesempatan peserta untuk bertanya.
d.
Cenderung menjadi
serial pidato pendek.
e.
Membutuhkan persiapan
yang cukup banyak.
3.
Tugas-tugas Para
Pelaku dalam Diskusi Panel
Adapun
tugas-tugas dari pelaku dalam diskusi panael yang akan dijelaskan seperti
dibawah ini.
a.
Tugas Peserta
1)
Mengikuti jalnnya
diskusi dari awal sampai dengan akhir dan terbagi menjadi tim alternatif dan
oposisi yang termasuk panelis
2)
Mengajukan usul,
pendapat, maupun komentar
3)
Meminta panelis untuk
memberikan pembuktian, contoh, maupun perbandingan.
b.
Tugas Notulis/Penulis
1)
Meminta jumlah peserta
dan segala kegiatan dalam diskusi
2)
Diperbolehkan untuk
menyanggah
3)
Diperbolehkan untuk
menyetujui ataupun tidak menyetujui
4)
Membuat makalah
tentang permasalahan yang di diskusikan.
c.
Tugas Penyaji/Panelis
1)
Menyajikan materi
diskusi
2)
Berperan sebagai
pembicara dalam diskusi
3)
Mengutarakan makalah
yang disampaikan
4)
Menjawab pertanyaan
dari peserta dan penyanggah.
d.
Tugas Moderator
1)
Membuka diskusi
2)
Membacakan riwayat
kehidupan panelis
3)
Mempersilahkan panelis
berbicara
4)
Mengatur dan memimpin
jalannya diskusi
5)
Membacakan kesimpulan
diskusi.
e.
Tugas Penyanggah
1)
Menyanggah usulan dari
tim alternatif
2)
Menyanggah pembicaraan
panelis
3)
Meneliti kata-kata
dalam makalah
4)
Melakukan pembuktian
dan menentukan nilai banding
5)
Menyanggah hal-hal
yang dianggap penting.
E.
Simposium
1. Definisi Simposium
Simposium
dapatdidefinisikan sebagai serangkaian pidato pendek di depan pengunjung dengan
seorang pemimpin (Frdy Firmansyah dalam Made Tegeh, 2013: 24). Selain itu,
simposium juga merupakan pertemuan terbuka dengan beberapa pembicara yang
menyampaikan ceramah pendek mengenai aspek yang berbeda, tetapi saling
berkaitan tentang suatu masalah. Simposim dipimpin oleh seorang ketua yang
bertugas mengatur jalannya diskusi, pendengar bertanya, dan para ahli menjawab.
Pembicara dalam simposium terdiri atas pembicara (pembahas utama) dan
penyanggah (pemrasaran banding), di bawah pimpinan seorang moderator. Pendengar
diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat setelah pembahas
utama dan penyanggah selesai berbicara.
Alasan menggunakan simposium antara lain sebagai berikut.
a.
Untuk mengemukakan
aspek-aspek yang berbeda dari suatu topik tertentu
b.
Jika kelompok peserta
besar
c.
Kalau kelompok
membutuhkan keterampilan yang ringkas
d.
Jika ada pembicara
yang memenuhi syarat (ahli dalam bidang yang disoroti)
2. Kelebihan dan Kekurangan Simposium
a.
Kelebihan Simposium
1)
Dapat dipakai dalam
kelompok besar ataupun kecil
2)
Dapat mengemukakan
informasi banyak dalam waktu singkat
3)
Pergantian pembicara
menambah variasi dan sorotan dari berbagai segi akan menjadi lebih menarik
4)
Dapat direncanakan
jauh sebelumnya
b.
Kekurangan Simposium
1)
Kurang spontanitas dan
kreatifitas karena pembahas maupun penyanggah sudah ditentukan
2)
Kurang interaksi
kelompok
3)
Menekankan pokok
pembicaraan
4)
Agak terasa formal
5)
Kepribadian pembicara
dapat menekankan materi
6)
Sulit mengontrol waktu
7)
Secara umum membatasi
pendapat pembicara
8)
Membutuhkan perencanaan
sebelumnya dengan hati-hati untuk menjamin jangkauan yang tepat.
9)
Cenderung dipakai
secara berlebihan
F.
Lokakarya
Lokakarya
(Inggris: academic workshop) adalah
suatu acara dimana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan masalah tertentu
dan mencari solusinya. Sebuah lokakarya adalah pertemuan ilmiah yang kecil.
Menurut Universty of South Australia
(dalam Made Tegeh, 2013: 25) menyatakan bahwa sebuah lokakarya biasanya
melibatkan sebuah pengantar ringkas dimana permasalahan yang rinci telah diidentifikasikan
dan disajikan oleh tutor kepada peserta. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi
dan aktivitas dimana peserta bekerja secara kolaboratif untuk menginvestigasi,
menganalisis, dan memformulasi solusi terhadap permasalahan yang telah
disajikan. Pada akhirnya, hasil dapat dipresentasikan oleh group atau individu di akhir lokakarya.
Kegiatan
lokakarya identik dengan seminar yaitu suatu pertemuan ilmiah untuk membahas
masalah tertentu oleh para pakar dalam bidang tertentu pula.Perbedaan mendasar
antara lokakarya dengan seminar hanya menekankan pada hasil yang didapat dari
lokakarya menjadi sebuah produk yang dapat digunakan peserta lokakarya dalam
proses pembelajaran di kelas. Sedangkan seperti seminar kali ini adalah hanya
sebagai pencetus ide yang jika tepat dapat ditindak lanjuti dan jika tidak
dapat digunakan bahan pemikiran dan acuan berfikir bagi kalangan pendidik di
masa yang akan datang. Karna ada kalanya suatu pemikiran yang baik membutuhkan
momen yang tepat bagi pelaksanaannya. Hal tersebut tergantung pada permasalahan
yang ditimbulkan oleh pemikiran tersebut (http://romivera.wordpress.com/2013/06/03/lokakarya-workshop/).
a)
Ciri – Ciri Lokakarya
a.
Masalah yang dibahas bersifat life
centered dan muncul dari peserta sendiri.
b.
Cara yang digunakan ialah metode
pemecahan masalah musyawarah dan penyelidikan.
c.
Menggunakan resource person dan
resource materials yang memberibantuan yang besar sekali dalam mencapai hasil
yang sebaik-baiknya.
b)
Prosedur Pelaksanaan
Lokakarya
a.
Merumuskan tujuan workshop (output
yang akan dicapai).
b.
Merumuskan pokok-pokok masalah
yang akan dibahas secara terperinci.
c.
Menentukan prosedur pemecahan
masalah.
c)
Kelemahan dan
Kelebihan Lokakarya
a.
Kelebihan Lokakarya
1)
Peserta mendapatkan keterangan
teoritis yang luas dan mendalam tentang masalah yang dibahas.
2)
Peserta mendapatkan
petunjuk-petunjuk praktis untuk melaksanakan tugasnya.
3)
Peserta dibina untuk bersikap dan
berfikir secara ilmiah, Terpupuknya kerja sama antar peserta, Terhubungnya
lembaga pendidikan dan masyarakat.
b.
Kelemahan Lokakarya
1)
Memerlukan persiapan yang relatif
lama.
2)
Memerlukan tenaga dan biaya yang
besar.
3)
Melibatkan banyak orang sehingga
menyita waktu guru untuk melaksanakan pembelajaran di kelasnya.Menimbulkan
banyak pro dan kontra sehingga menimbulkan potensi konflik di antara pengamat
pendidikan dan pelaksana kebijaksanaan.
DAFTAR
PUSTAKA
Tegeh,
I Made, dkk. 2013. Seminar Pendidikan.
Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha Press.
Romivera.
2013. Lokakarya-workshop. Tersedia pada
http://romivera.wordpress.com/2013/06/03/lokakarya-workshop/ (diakses
tanggal 24-02-2014).
Nurmayani, Endah, dkk. 2011. Seminar. Tersedia pada http://seminarap2011.blogspot.com/2011/09/tugas-kelompok-8-seminar.html (diakses tanggal 24-02-2014).
Anonim. Seminar. Tersedia padahttp://jelinger.wordpress.com/seminar/ (diakses tanggal 24-02-2014).
Abimanyu, Sutha. 2012. Pengertian
dan tata cara pelaksanaan. Tersedia pada http://lalaukan.blogspot.com/2014/01/pnegertian-dan-tata-cara-pelaksanaan.html (diakses tanggal 24-02-2014).
Tersedia padahttp://julianatamanbali.blogspot.com/2012/03/lokakarya-seminar-training-simposium.html(diakses tanggal 24-02-2014).
PROMO DARI NABILA SAIRA SHOP UNTUK 2015 BERBAGAI TIPE HANPHONE SEPERTI . Bila berminat silahkan HUB-SMS 085-757-299-675 PIN BB 24C4A399 klik web kmi http://nabila-saira-shop.blogspot.com/
BalasHapusReady Stock! Apple iPhone 5 32GB Rp.2.800.000
Ready Stock! BlackBerry 9380 Orlando - Black.Rp.900.000,-
Ready Stock! BlackBerry Bold 9790 Onyx 3 Rp.1.100.000
Ready Stock! BlackBerry Bold 9780 Onyx 2.Rp.800.000,-
Ready Stock! Blackberry Curve 9320.Rp.700.000,-
Ready Stock! Samsung Galaxy Core duos Rp.900.000.
Ready Stock! Samsung Galaxy Tab 2 (7.0).Rp. 1.000.000
Ready Stock! Samsung Galaxy S3 .Rp.2.100.000.
Ready Stock! Samsung Galaxy Nexus I9250 - Titanium Si.Rp.1.500.000,-
Ready Stock! Samsung Galaxy Note N7100.Rp.2.000.000.
Ready Stock! Samsung Galaxy Note N7000 - Pink.Rp.1.700.000.
Ready Stock! Samsung Galaxy Y S5360 GSM - Pure White.Rp.500.000
Ready Stock ! Samsung Galaxy S5 Rp.3.100.000,
Ready Stock ! Samsung Galaxy S4 l9500 Rp.1.900.000
PROMO DARI NABILA SAIRA SHOP UNTUK 2015 BERBAGAI TIPE HANPHONE SEPERTI . Bila berminat silahkan HUB-SMS 085-757-299-675 PIN BB 24C4A399 klik web kmi http://nabila-saira-shop.blogspot.com/
BalasHapusReady Stock! Apple iPhone 5 32GB Rp.2.800.000
Ready Stock! BlackBerry 9380 Orlando - Black.Rp.900.000,-
Ready Stock! BlackBerry Bold 9790 Onyx 3 Rp.1.100.000
Ready Stock! BlackBerry Bold 9780 Onyx 2.Rp.800.000,-
Ready Stock! Blackberry Curve 9320.Rp.700.000,-
Ready Stock! Samsung Galaxy Core duos Rp.900.000.
Ready Stock! Samsung Galaxy Tab 2 (7.0).Rp. 1.000.000
Ready Stock! Samsung Galaxy S3 .Rp.2.100.000.
Ready Stock! Samsung Galaxy Nexus I9250 - Titanium Si.Rp.1.500.000,-
Ready Stock! Samsung Galaxy Note N7100.Rp.2.000.000.
Ready Stock! Samsung Galaxy Note N7000 - Pink.Rp.1.700.000.
Ready Stock! Samsung Galaxy Y S5360 GSM - Pure White.Rp.500.000
Ready Stock ! Samsung Galaxy S5 Rp.3.100.000,
Ready Stock ! Samsung Galaxy S4 l9500 Rp.1.900.000
ANDA INGIN MEMBUAT ACARA DI DAERAH BOGOR?
BalasHapusTETAPI HANYA PUNYA MODAL SEDIKIT?
Kami memberikan fasilitas penyewaan ruang pertemuan yang dapat digunakan bagi Anda dan kolega yang ingin mengadakan pelatihan, seminar, dan lain-lain dengan harga dijamin termurah!
Kami ber alamat di Jl. KSR Dadi Kusmayadi Komplek Ruko Sabar Ganda Blok C No.6 Cibinong Kab. Bogor (sebelah RSUD Cibinong). Lokasi +/- 20 menit dari gerbang tol sirkuit sentul dan +/- 5 menit dari pemda cibinong bogor
Ukuran ruangan kami 750cm x 485cm atau muat sampai dengan 40 KURSI !
Fasilitas yang kami sediakan yaitu berupa:
- Kursi 40 buah
- Ruangan Ber-AC
- Wifi
- Sound System
- Infokus
- Layar Proyektor
- Tempat Parkir luas
- Keamanan
hubungi : 02187929428/085819767124