TOPIK-TOPIK SEMINAR PENDIDIKAN
A.
Analisis
Kebutuhan
Menurut Smith dan Ragan (dalam Tegeh,
dkk. 2013: 92) menyatakan bahwa analisis dilakukan terhadap tiga aspek penting
yakni target sasaran (audience), isi
(content), dan lingkungan (environment) termasuk di dalamnya adalah
fasilitas/ruang. Hal ini penting dilakukan untuk memperoleh topik seminar yang
tepat.
1.
Analisis target sasaran (audience)
Tentukan siapa yang menjadi target
sasaran peserta seminar. Menentukan target sasaran yang tepat dapat dilakukan
dengan merumuskan karakteristik sasaran yang dirasa perlu mengikuti seminar
sebagai kegiatan ilmiah dan tertarik untuk mengikuti kegiatan seminar.
2.
Analisis isi (content) Seminar
Isi yang dikaji dalam seminar perlu
dianalisis karena menarik tidaknya atau penting tidaknya mengikuti seminar
ditentukan oleh isi yang disajikan dalam seminar.
3.
Analisis lingkungan (environment)
Analisis lingkungan dalam hal ini
lebih ditekankan pada lingkungan, dimana seminar itu perlu untuk dilaksanakan
termasuk ruang/fasilitas seminar. Dari
ketiga analisi itu, dapat dirumuskan topik seminar yang up-to-date dan mengena
target sassaran serta didukung lingkungan yang kondusir. Hal ini dikarenakan
analisis terhadap aspek target sasaran, isi sajian seminar, dan juga lingkungan
tempat seminar akan berlangsung, berkontribusi terhadap rumusan topik seminar
yang mengandung unsur 5W1H (what, who, why,
where, whom dan how).
B.
Brainstroming
Topik Seminar
1.
Pengertian
Brainstorming
Menurut Mind Tools (dalam Tegeh,
2013: 93) mengemukakan brainstroming
adalah metode yang popular untuk membantu mengembangkan solusi kreatif terhadap
suatu masalah. Lebih lanjut, Asih (dalam Tegeh, dkk. 2013: 93) menyatakan brainstroming adalah teknik untuk
menghasilkan gagasan yang mencoba mengatasi segala hambaan dan kritik. Dan brainstroming sering digunakan dalam
diskusi kelompok untuk memecahkan masalah bersama. Selain itu brainstroming juga dapat digunakan
secara individual.
Metode
ini berdasarkan pendapat bahwa sekelompok manusia dapat mengajukan usul lebih
banyak dari anggotanya masing-masing. Dalam metode ini disajikan sebuah soal.
Lalu para peserta diajak untuk mengajukan ide apa pun mengenai soal itu, tidak
peduli seaneh apa pun ide itu. Ide-ide yang aneh tidak ditolak secara apriori,
tetapi dianalisis, disintesis dan dievaluasi juga.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
metode brainstorming adalah suatu bentuk
diskusi dimana peserta didorong untuk menyatakan gagasan, pendapat, informasi,
pengetahuan, pengalaman serta ide-ide mengenai suatu masalah tanpa adanya
penilaian dari peserta lain.
2.
Langkah-langkah
Metode Brainstorming
Adapun langkah-langkah metode brainstroming
adalah sebagai berikut.
a
Tahap pemberian informasi dan motivasi
Pada tahap ini, pemimpin kelompok
menjelaskan maksud dibentuknya kelompok untuk menyumbangkan ide tentang topik
seminar, kemudian mengajak peserta agar aktif untuk memberikan tanggapannya.
b
Tahap identifikasi
Pada tahap identifikasi ini, anggota
kelompok diajak memberikan sumbang saran pemikiran sebanyak-banyaknya. Semua
saran yang diberikan anggota ditampung, ditulis dan jangan dikritik.
c
Tahap klasifikasi
Pada tahap klasifikasi ini keompok
mengklasifikasi berdasarkan kriteria yang dibuat dan disepakati oleh kelompok.
d
Tahap verifikasi
Pada tahap verifikasi ini, kelompok
secara bersama meninjau kembali sumbang saran yang telah diklasifikasikan. Setiap
sumbang saran diuji relevansinya dengan permasalahan yang dibahas. Apabila
terdapat kesamaan maka yang diambil adalah salah satunya dan yang tidak relevan
dicoret. Namun kepada pemberi sumbang saran bisa dimntai argumentasinya.
e
Tahap konklusi (penyepakatan)
Tahap konklusi merupakan tahap akhir
brainstroming. Pimpinan kelompok
beserta peserta lain mencoba menyimpulkan butir-butir alterlnatif pemecahan
masalah yang disetujui. Setelah semua puas, maka diambil kesepakatan terahir
cara pemecahan maslah yang dianggap paling tepat.
3.
Keunggulan
dan kelemahan Metode Brainstroming
Keutamaan metode brainstroming adalah penggunaan
kapasitas otak dalam menjabarkan gagasan atau menyampaikan suatu ide. Dalam
proses brainstroming, seseorang akan
dituntut untuk mengeluarkan semua gagasan sesuai dengan kapasitas wawasan dan
psikologisnya.
Roestiyah (dalam Guru Kelas, 2012)
mengemukakan beberapa keunggulan dan kelemahan metode brainstroming.
Berdasarkan keunggulan dan kelemahan tersebut, dapat disajikan keunggulan dan
kelemehana brainstroming untuk penentuan topik seminar pendidikan sbagi
berikut.
a
Keunggulan metode branstroming antara lain:
(1)
anggota kelompok berpikir untuk menyatakan
pendapat,
(2)
melatih anggota kelompok berpikir dengan cepat
dan tersusun logis,
(3)
merangsang anggota kelompok untuk selalu siap
berpendapat yang berhubungan dengan masalah/ide yang dibahas,
(4)
meningkatkan partisipasi anggota dalam menerima
informasi,
(5)
anggota kelompok yang kurang aktif mendapat
bantuan dari temannya yang sudah pandai atau dari pimpinan kelompok,
(6)
terjadi persaingan yang sehat di antara anggota
kelompok dalam mengungkapkan ide-ide,
(7)
anggota kelompok merasa bebas dan gembira,
(8)
suasana demokratis dan disiplin dapat
ditumbuhkan,
(9)
meningkatkan motivasi belajar.
b
Kelemahan metode brainstroming antara lain:
(1)
memerlukan waktu yang relarif lama,
(2)
lebih didominasi oleh anggota kelompok yang
pandai,
(3)
anggota kelompok yang kurang pandai (lambat)
selalu ketinggalan,
(4)
hanya menampung tanggapan anggota kelompok saja,
(5)
anggota kelompok tidak segera tahu apakah
pendapat yang dikemukakannya itu betul atau salah,
(6)
tidak menjamin terpecahkannya suatu maslah,
(7)
masalah bisa melebar ke arah yangkurang
diharapkan,
Berbagai
kelemahan yang diidentifikasi di atas, dapat diatasi jika pemimpin kelompok
bisa membaca situasi dan menguasai jalannya brainstorming
dengan baik untuk mencari solusi.
C.
Contoh-contoh
Topik Seminar Pendidikan
Topik-topik
seminar pendidikan tersebar dalam enam kawasan utama. Enam kawasan tersebut
didasari pada faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pendidikan, meliputi:
faktor peserta didik, faktor masukan alat pendidikan (metode, media, kurikulum
pendidikan), faktor lingkungan
(lingkungan fisik dan sosial pendidikan), faktor proses
pendidikan/pembelajaran, faktor lulusan, dan evaluasi pendidikan.
1. Topik
Seminar tentang Peserta Didik
Mengelola Perilaku Siswa
Penddikan Karakter bagi Siswa SD
Memfasilitasi Siswa Kita Generasi Pembelajar Abad 21
2. Topik
Seminar tentang Metode, Media, dan Kurikulum
Mengintegrasikan Teknologi Komunikasi dan Informasi dalam Pembelajaran di
Kelas
Merancang Pembelajaran Berbasis Penugasan
Membuat Kelas yang Hidup dengan Kurikulum Tematik
3. Topik
Seminar tentang Lingkungan Pendidikan
Mengelola Lingkungan Sekolah
Membuat Sekolah Anda Efektif
Lingkungan Hijau untuk Sekolah Sehat
4. Topik
Seminar tentang Proses Pendidikan/Pembelajaran
Menciptakan Pembelajaran yang Membuat Siswa Terlibat secara Penuh
Memaksimalkan Peran Internet dalam Pembelajaran
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM)
5. Topik
Seminar tentang Lulusan
Peluang dan Tantangan Lulusan S1 PGSD
Siapkah Anda Menjadi guru di Sekolah?
Lulusan Guru sebagai Agen Pembaharu di Sekolah
6. Topik
Seminar tentang Evaluasi Pendidikan
Evaluasi Online dalam Pembelajaran
Penilaian Portofolio di Sekolah Dasar
Menyusun Instrumen Evaluasi untuk Siswa Kelas Rendah
DAFTAR RUJUKAN
Guru Kelas. 2012. Metode
Brainstorming (Sumbang Saran) (Online). Tersedia pada http://www.gurukelas.com/2012/08/metode-branstorming-sumbang-saran.html
(diakses tanggal 13 Maret 2015).
Liliana. 2013. Metode
Brainstroming. Tersedia pada https://lilianaeri.wordpress.
com/tag/metode-brainstorming.html (diakses
tanggal 13 Maret 2015).
Tegeh, I Made, dkk. 2013. Seminar Pendidikan. Singaraja: UNDIKSHA Press.
0 komentar:
Posting Komentar