Klasifikasi Tumbuhan (Plantae)
Klasifikasi
bukan
hal yang asing bagi kita, karena hal tersebut merupakan salah satu kegiatan
dasar dari keberadaan kita di bumi. Istilah klasifikasi dugunakan untuk dua hal
yang luas, yaitu: (1) proses klasifikasi, (2) produk dari klasifikasi tersebut,
yaitu system klasifikasi. Tumbuhan dan hewan pada dasarnya diklasifikasikan
dengan proses yang sama seperti mengelompokan benda tak hidup, yaitu atas dasar
cirri-ciri bersama yang mereka miliki. Makhluk hidup di dunia ini begitu banyak
begitu pula dengan keanekaragamannya sehingga untuk memudahkan mempelajarinya
diperlukan klasifikasi.
Semua klasifikasi bertujuan agar kita mengingat sedikit mungkin, tetapi dalam ingatan tersebut mengandung informasi yang sebanyak-banyaknya. Suatu system klasifikasi dapat berfungsi sebagai petunjuk dalam mengenal tumbuhan yang belum diberi nama, yaitu dengan membandingkannya dengan kelompok tumbuhan yang telah dikenali atau diberi nama. Klasifikasi juga bertujuan untuk memudahkan kita mempelajarinya.
A. Sistem klasifikasi
Klasifikasi adalah
penempatan organism secara berurutan pada kelompok tertentu (takson) yang
didasarkan atas persamaan dan atau perbedaan. System klasifikasi dibedakan
menjadi 3 yaitu:
(1) Sistem Klasifikasi
Alamiah
Dikemukakan oleh
Theophrastus (370SM-285SM), salah satu murid Aristoteles. System klasifikasi
alamiahh didasarkan pada bentuk yang dapat dilihat dengan mata biasa
(Morfologi).
(2) Sisitem Klasifikasi
Buatan
Dikemukakan oleh
Carolus Linnaeus (1707-1778), seoarang ilmuwan dari Swedia ia dikenala sebagai
bapak Klasifikasi dasar yang digunakan adalah alat reproduksi seksual., dasar
lain yang digunakan adalah morfologi. Sisitem klasifikasi buatan merupakan
penggolongan mahluk hidup berdasarkan pengaruhnya terhadapa manusia misalnya:
beracun atau berguna, piaraan atau liar, gulma atau sayuran.
Carelus Linnaeus atau
Carl (von) Linne adalah seorang ilmuwan Swedia yang meletakan dasar tatanama
biologi. Ia dikenal sebagai “bapak taksonomi modern” dan juga merupakan salah
satu bapak ekologi modern. Linnaeus adalah ahli botani yang paling dihormati di
masanya. Selain menjadi ahli botani, Linnaeus juga ahli dalam zoology dan
adalah seorang doketr. System Linnaeus mengklasifikasikan tingkatan-tingkatan,
dimulai dengan tiga “kerajaan”. Kerajaan di bagi ke dalam kelas dan
masing-masing Kelas terbagi dalam ordo, yang dibagi dalam Genera (bentuk
tunggal: genus), yang dibagi dalam Spesies. Di bawah spesies, Linnaeus kadang
menyebutkan takson yang tidak diberi nama (untuk tumbuhan, hal ini sekarang
dinamai “varietas”).
(3) Sistem Klasifikasi
filogenetik
Diciptakan oleh Charles
Darwin 1859, ia menerbitkan buku tentang teori evolusi. Ia menyatakan bahwa
persamaan struktur tubuh menunjukkan hubungan kekerabatan yang lebih dekat.
Didasarkan urutanperkembangan mahluk hidup (filogeni) serta mengetahui hubungan
kekerabatan antara satu dengan yang lainnya. Walaupun dalam abad ke-20 para
ahli taksonomi pada umumnya menganut system filogenetik, namun dalam
penerapannya hasil klasifikasi mereka masih berbeda-beda.
B. Cara Klasifikasi dan
Tata Nama
Cara klasifikasi
disebut taksonomi atau disebut juga tingkat pengelompokkan.Taksonomi merupakan
cabang ilmu hayat atau biologi yang bertugas untuk mengadakan
klasifikasi,identifikasi dan tata nama makhluk hidup baik yang masih ada
ataupun yang dulu pernah ada.Tingkatan ini disusun oleh kelompok (takson) yang
paling umum sampai kepada kelompok yang paling khusus,dengan urutan tingkatan
sebagai berikut.
Regnum
Divisio
Classis (kelas)
Ordo (bangsa)
Familia (suku)
Genus (marga)
Spesies (jenis)
Dalam biologi,yang
dimaksud dengan kerajaan atau regnum adalah tingkatan paling atas,atau hampir
paling atas,dari klasifikasi ilmiah makhluk hidup.Divisio atau divisi adalah
kelompok besar peringkat tertinggi dalam pengklasifikasian tumbuhan dengan
nama-nama yang biasanya berakhiran phyta,yang lazim diakui adalah
Schizophyta,Thallophyta,Bryophyta,Ptertidophyta,dan spermatophyte.Classis (kelas).unit
berikutnya yang diakui.Ordo (bangsa),masing-masing mempunyai nama yang
berakhiran –ales,dan terdiri atas satu atau sejumlah.Familia(suku),mempunyai
nama-nama yang berakhiran –acceae.Biasanya seluruhnya memiliki satu atau
beberapa cirri yang khas (yang mudah dikenal) yang merupakan “cap”
bersama.Genus (marga),anggota-anggota dalam sejumlah sufat-sufatnya sangat
mirip satu sama lain,dan masing-masing terdiri atas satu atau beberapa.Spessies
(jenis),yang mewakili unit terkecil dalam klasifikasi yang dipakai secara
umum,yang merupakan unit yang anggotanya memiliki kemiripan yang luas.
Nama ilmiah digunakan
sebagai alat komunikasi ilmiah diseluruh dunia.Sisten tata nama yang digunakan
disebut “Binomial nomenclatur” yaitu pemberian nama jenis-spessies dengan
menggunakan dua kata.Sistem penamaan ini dipopulerkan oleh Carolus
Linnaeus.Nama ilmiah setiap jenis tumbuhan biasanya tersusun atas dua kata
latin atau kata yang dilatinkan,yang kata pertama merupakan nama marga yang
membawahi jenis itu dan kata kedua merupakan penunjuk jenis.Huruf pertama
menunjukkan marga ditulis dengan huruf besar sedangkan huruf pertama [penunjuk
jenis ditulis dengan huruf kecil.Setiap organism memiliki satu nama yang sah.Semakin
tinggi takson menunjukan semakin sedikit persamaan yang dimiliki dan makin
banyak kelompoknya.Sebaliknya,semakin rendah takson se4makin benyak
persamaannya dan semakin sedikit kelompoknya.Berikut ini adalah contoh tingkat
klasifikasi tumbuhan.
Divisi : Spermathophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Ranales
Falimi : Magniliaceae
Genus : Magnolia
Spesies : Magnolia grandiflora
(sempaka putih)
Berdasarkan ada dan
tidaknya berkas pengangkut, tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua kelompok
besar, yaitu tumbuhan tak berpembuluh dan tumbuhan berpembuluh.
1) Tumbuhan tak
Berpembuluh
a. Lumut
lumut (bryophyte),
merupakan tumbuhan higrofit yang
hanya dapat tumbuh di tempat yang lembab dan teduh. Lumut memiliki akar yang rizoid. Tumbuhan lumut dapat di bedakan
menjadi tiga, yaitu lumut tanduk, lumut hati, dan lumut daun.
Lumut tanduk hidup
melekat di tempat basah dengan rizoid.
Ciri khasnya adalah memilikii kotak spora (sporangium)
berbentuk seperti tanduk. Lumut Hati (Hepaticae),
tumbuh di permukaan tanah, batu, dan tempat yang terlindung dari sinar matahari
secara langsung. Contohnya Marchantia
polymorha. Lumut daun (Musci)
banyak ditemukan ditempat-tempat lembab di atas tanah, batu atau tembok. Lumut
ini hidupnya berkelompok. Contohnya, pogonatum
cirrhatum.
b. Ganggang
Ganggang ada yang
terdiri dari satu sel atau banyak sel. Ganggang mampu melakukan fotosintesis
karena memiliki pigmen klorofil (berwarna hijau) dan juga memiliki pigmen
karoten (berwarna kuning), pigmen fikoeretrin (berwarna merah), pigmen
fukosantin (berwarna cokelat), pigmen fikosianin (berwarna biru). Berdasarkan
struktur dan warna tubuhnya, ganggang digolongkan menjadi empat, yaitu ganggang
hijau (Chloruphyta), ganggang pirang
(Crhysophyta), ganggang merah (Rhodophyta), dan ganggang kersik (Bacillariophyta).
c. Jamur
jamur merupakan
organism eukariota, artinya sel-sel jamur memiliki sel yang dibatasi oleh
membrane. Jamur ada yang bersel satu dan bersel banyak. Jamur bersel satu
contohnya ragi, dan jamur bersel banyak contohnya jamur kuping.
Tubuh jamur tidak
berklorofil sehingga tidak dapat membuat makanan sendiri. Untuk memenuhi
kebutuhan nutrisinya, jamur menyerap sisa-sisa makanan dari sisa makanan mahluk
hidup yang lainnya. Jamur ada yang bersifat parasit, yaitu memakan makanan dari
tempat hidupnya dan sporofit yaitu makan sisa makanan mahluk hidup yang
ditempatinya.
2) tumbuhan Paku
a. Tumbuhan paku
Tumbuhan paku terdiri
dari empat kelas, yaitu paku purba (Psilophytanae),
paku kawat (Lycopodinae), paku ekor
kuda (Equisetinae), dan paku sejati (Filicinae). Paku purba merupakan paku
telanjang (tidak berdaun) atau berdaun kecil-kecil (mikrofil) yang belum terdiferensiasi. Contohnya: Psilotun nudum.
Paku kawat memiliki akar dan batang bercabang-cabang menggarpu, daun-daun kecil
(mikrofil), tidak bertangkai, dan
pada beberapa jenis mempunyai lidah-lidah (ligula).
Contohnya: Lycopodium clavatum dan Lycopodium cernuun. Paku ekor kuda
umumnya hidup berkelompok dalam jumlah besar di tempat yang lembab. Susunan
batangnya bercabang-cabang dan berkarang dengan ruas-ruas yang terlihat jelas.
Contohnya: Equisentum debile. Paku sejati umumnya dikenal dengan tumbuhan paki.
Tempat hidupnya ada di air dan di tanah. Contohnya: Suplir (Adiantum cuneatum) dan paku tandukk rusa
(Platycerium bifurcatum) merupakan
tanaman paku hias dan Dryopteris felixmas bermanfaat sebagai obat-obatan.
b. tumbuhan berbiji
berdasarkan letak
bijinya tumbuhan berbiji dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tumbuhan berbiji
terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan
berbiji tertutu (Angiospermae).
Tumbuhan berbiji terbuka di sebut juga tumbuhan berbiji telanjang, karena
bijjinya tidak terbungkus oleh daun buah. Contohnya: pakis haji (Cyas rumphii), pinus, belinjo (Gnetum gnemon), dan ginkgo biloba.
Tumbuhan biji tertutup
memiliki bakal biji yang tertutup oleh bakal buah. Berdasarkan susunan bijinya,
tumbuhan berbiji tertutup dibedakan menjadi dua, yaitu dikotil dan monokotil.
a) Tumbuhan Dikotil
cirri-cirinya, memiliki
susunan akar tunggang, batang umumnya bercabang, batang atau cabang terbesar
berhadap-hadapan atau berkarang, tulang-tulang daun menyirip atau menjari,
bagian bunga berjumlah atau kelipatan 2,4,5, biji berkeping dua, dan memiliki
cambium sehingga batang dapat tumbuh membesar. Contohnya: karet , kacang,
mangga, san lain sebagainya.
b) Tumbuhan Monokotil
cirri-cirinya, memiliki
akar serabut, batang tidak bercabang-cabang, tidak memiliki cambium, urat
daunnya memanjang atau melengkung, kelopak atau mahkota bunga berjumlah tiga
atau kelipatan tiga, dan biji berkeping satu. Contohnya: padi, jagung, jahe,
vanili, kelapa, dan lain sebagainya.
0 komentar:
Posting Komentar