Minggu, 30 Juni 2013

Klasifikasi Tumbuhan



Klasifikasi Tumbuhan (Plantae)


Klasifikasi bukan hal yang asing bagi kita, karena hal tersebut merupakan salah satu kegiatan dasar dari keberadaan kita di bumi. Istilah klasifikasi dugunakan untuk dua hal yang luas, yaitu: (1) proses klasifikasi, (2) produk dari klasifikasi tersebut, yaitu system klasifikasi. Tumbuhan dan hewan pada dasarnya diklasifikasikan dengan proses yang sama seperti mengelompokan benda tak hidup, yaitu atas dasar cirri-ciri bersama yang mereka miliki. Makhluk hidup di dunia ini begitu banyak begitu pula dengan keanekaragamannya sehingga untuk memudahkan mempelajarinya diperlukan klasifikasi.

Semua klasifikasi bertujuan agar kita mengingat sedikit mungkin, tetapi dalam ingatan tersebut mengandung informasi yang sebanyak-banyaknya. Suatu system klasifikasi dapat berfungsi sebagai petunjuk dalam mengenal tumbuhan yang belum diberi nama, yaitu dengan membandingkannya dengan kelompok tumbuhan yang telah dikenali atau diberi nama. Klasifikasi juga bertujuan untuk memudahkan kita mempelajarinya.
A. Sistem klasifikasi
Klasifikasi adalah penempatan organism secara berurutan pada kelompok tertentu (takson) yang didasarkan atas persamaan dan atau perbedaan. System klasifikasi dibedakan menjadi 3 yaitu:
(1) Sistem Klasifikasi Alamiah
Dikemukakan oleh Theophrastus (370SM-285SM), salah satu murid Aristoteles. System klasifikasi alamiahh didasarkan pada bentuk yang dapat dilihat dengan mata biasa (Morfologi).
(2) Sisitem Klasifikasi Buatan
Dikemukakan oleh Carolus Linnaeus (1707-1778), seoarang ilmuwan dari Swedia ia dikenala sebagai bapak Klasifikasi dasar yang digunakan adalah alat reproduksi seksual., dasar lain yang digunakan adalah morfologi. Sisitem klasifikasi buatan merupakan penggolongan mahluk hidup berdasarkan pengaruhnya terhadapa manusia misalnya: beracun atau berguna, piaraan atau liar, gulma atau sayuran.
Carelus Linnaeus atau Carl (von) Linne adalah seorang ilmuwan Swedia yang meletakan dasar tatanama biologi. Ia dikenal sebagai “bapak taksonomi modern” dan juga merupakan salah satu bapak ekologi modern. Linnaeus adalah ahli botani yang paling dihormati di masanya. Selain menjadi ahli botani, Linnaeus juga ahli dalam zoology dan adalah seorang doketr. System Linnaeus mengklasifikasikan tingkatan-tingkatan, dimulai dengan tiga “kerajaan”. Kerajaan di bagi ke dalam kelas dan masing-masing Kelas terbagi dalam ordo, yang dibagi dalam Genera (bentuk tunggal: genus), yang dibagi dalam Spesies. Di bawah spesies, Linnaeus kadang menyebutkan takson yang tidak diberi nama (untuk tumbuhan, hal ini sekarang dinamai “varietas”).
(3) Sistem Klasifikasi filogenetik
Diciptakan oleh Charles Darwin 1859, ia menerbitkan buku tentang teori evolusi. Ia menyatakan bahwa persamaan struktur tubuh menunjukkan hubungan kekerabatan yang lebih dekat. Didasarkan urutanperkembangan mahluk hidup (filogeni) serta mengetahui hubungan kekerabatan antara satu dengan yang lainnya. Walaupun dalam abad ke-20 para ahli taksonomi pada umumnya menganut system filogenetik, namun dalam penerapannya hasil klasifikasi mereka masih berbeda-beda.
B. Cara Klasifikasi dan Tata Nama
Cara klasifikasi disebut taksonomi atau disebut juga tingkat pengelompokkan.Taksonomi merupakan cabang ilmu hayat atau biologi yang bertugas untuk mengadakan klasifikasi,identifikasi dan tata nama makhluk hidup baik yang masih ada ataupun yang dulu pernah ada.Tingkatan ini disusun oleh kelompok (takson) yang paling umum sampai kepada kelompok yang paling khusus,dengan urutan tingkatan sebagai berikut.
Regnum
Divisio
Classis (kelas)
Ordo (bangsa)
Familia (suku)
Genus (marga)
Spesies (jenis)
Dalam biologi,yang dimaksud dengan kerajaan atau regnum adalah tingkatan paling atas,atau hampir paling atas,dari klasifikasi ilmiah makhluk hidup.Divisio atau divisi adalah kelompok besar peringkat tertinggi dalam pengklasifikasian tumbuhan dengan nama-nama yang biasanya berakhiran phyta,yang lazim diakui adalah Schizophyta,Thallophyta,Bryophyta,Ptertidophyta,dan spermatophyte.Classis (kelas).unit berikutnya yang diakui.Ordo (bangsa),masing-masing mempunyai nama yang berakhiran –ales,dan terdiri atas satu atau sejumlah.Familia(suku),mempunyai nama-nama yang berakhiran –acceae.Biasanya seluruhnya memiliki satu atau beberapa cirri yang khas (yang mudah dikenal) yang merupakan “cap” bersama.Genus (marga),anggota-anggota dalam sejumlah sufat-sufatnya sangat mirip satu sama lain,dan masing-masing terdiri atas satu atau beberapa.Spessies (jenis),yang mewakili unit terkecil dalam klasifikasi yang dipakai secara umum,yang merupakan unit yang anggotanya memiliki kemiripan yang luas.
Nama ilmiah digunakan sebagai alat komunikasi ilmiah diseluruh dunia.Sisten tata nama yang digunakan disebut “Binomial nomenclatur” yaitu pemberian nama jenis-spessies dengan menggunakan dua kata.Sistem penamaan ini dipopulerkan oleh Carolus Linnaeus.Nama ilmiah setiap jenis tumbuhan biasanya tersusun atas dua kata latin atau kata yang dilatinkan,yang kata pertama merupakan nama marga yang membawahi jenis itu dan kata kedua merupakan penunjuk jenis.Huruf pertama menunjukkan marga ditulis dengan huruf besar sedangkan huruf pertama [penunjuk jenis ditulis dengan huruf kecil.Setiap organism memiliki satu nama yang sah.Semakin tinggi takson menunjukan semakin sedikit persamaan yang dimiliki dan makin banyak kelompoknya.Sebaliknya,semakin rendah takson se4makin benyak persamaannya dan semakin sedikit kelompoknya.Berikut ini adalah contoh tingkat klasifikasi tumbuhan.
Divisi               : Spermathophyta
Subdivisi         : Angiospermae
Kelas               : Dicotyledonae
Ordo                : Ranales
Falimi              : Magniliaceae
Genus              : Magnolia
Spesies                        : Magnolia grandiflora (sempaka putih)
Berdasarkan ada dan tidaknya berkas pengangkut, tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu tumbuhan tak berpembuluh dan tumbuhan berpembuluh.
1) Tumbuhan tak Berpembuluh
a. Lumut
lumut (bryophyte), merupakan tumbuhan higrofit yang hanya dapat tumbuh di tempat yang lembab dan teduh. Lumut memiliki akar yang rizoid. Tumbuhan lumut dapat di bedakan menjadi tiga, yaitu lumut tanduk, lumut hati, dan lumut daun.
Lumut tanduk hidup melekat di tempat basah dengan rizoid. Ciri khasnya adalah memilikii kotak spora (sporangium) berbentuk seperti tanduk. Lumut Hati (Hepaticae), tumbuh di permukaan tanah, batu, dan tempat yang terlindung dari sinar matahari secara langsung. Contohnya Marchantia polymorha. Lumut daun (Musci) banyak ditemukan ditempat-tempat lembab di atas tanah, batu atau tembok. Lumut ini hidupnya berkelompok. Contohnya, pogonatum cirrhatum.
b. Ganggang
Ganggang ada yang terdiri dari satu sel atau banyak sel. Ganggang mampu melakukan fotosintesis karena memiliki pigmen klorofil (berwarna hijau) dan juga memiliki pigmen karoten (berwarna kuning), pigmen fikoeretrin (berwarna merah), pigmen fukosantin (berwarna cokelat), pigmen fikosianin (berwarna biru). Berdasarkan struktur dan warna tubuhnya, ganggang digolongkan menjadi empat, yaitu ganggang hijau (Chloruphyta), ganggang pirang (Crhysophyta), ganggang merah (Rhodophyta), dan ganggang kersik (Bacillariophyta).
c. Jamur
jamur merupakan organism eukariota, artinya sel-sel jamur memiliki sel yang dibatasi oleh membrane. Jamur ada yang bersel satu dan bersel banyak. Jamur bersel satu contohnya ragi, dan jamur bersel banyak contohnya jamur kuping.
Tubuh jamur tidak berklorofil sehingga tidak dapat membuat makanan sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, jamur menyerap sisa-sisa makanan dari sisa makanan mahluk hidup yang lainnya. Jamur ada yang bersifat parasit, yaitu memakan makanan dari tempat hidupnya dan sporofit yaitu makan sisa makanan mahluk hidup yang ditempatinya.
2) tumbuhan Paku
a. Tumbuhan paku
Tumbuhan paku terdiri dari empat kelas, yaitu paku purba (Psilophytanae), paku kawat (Lycopodinae), paku ekor kuda (Equisetinae), dan paku sejati (Filicinae). Paku purba merupakan paku telanjang (tidak berdaun) atau berdaun kecil-kecil (mikrofil) yang belum terdiferensiasi. Contohnya: Psilotun nudum. Paku kawat memiliki akar dan batang bercabang-cabang menggarpu, daun-daun kecil (mikrofil), tidak bertangkai, dan pada beberapa jenis mempunyai lidah-lidah (ligula). Contohnya: Lycopodium clavatum dan Lycopodium cernuun. Paku ekor kuda umumnya hidup berkelompok dalam jumlah besar di tempat yang lembab. Susunan batangnya bercabang-cabang dan berkarang dengan ruas-ruas yang terlihat jelas. Contohnya: Equisentum debile. Paku sejati umumnya dikenal dengan tumbuhan paki. Tempat hidupnya ada di air dan di tanah. Contohnya: Suplir (Adiantum cuneatum) dan paku tandukk rusa (Platycerium bifurcatum) merupakan tanaman paku hias dan Dryopteris felixmas bermanfaat sebagai obat-obatan.
b. tumbuhan berbiji
berdasarkan letak bijinya tumbuhan berbiji dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutu (Angiospermae). Tumbuhan berbiji terbuka di sebut juga tumbuhan berbiji telanjang, karena bijjinya tidak terbungkus oleh daun buah. Contohnya: pakis haji (Cyas rumphii), pinus, belinjo (Gnetum gnemon), dan ginkgo biloba.
Tumbuhan biji tertutup memiliki bakal biji yang tertutup oleh bakal buah. Berdasarkan susunan bijinya, tumbuhan berbiji tertutup dibedakan menjadi dua, yaitu dikotil dan monokotil.
a) Tumbuhan Dikotil
cirri-cirinya, memiliki susunan akar tunggang, batang umumnya bercabang, batang atau cabang terbesar berhadap-hadapan atau berkarang, tulang-tulang daun menyirip atau menjari, bagian bunga berjumlah atau kelipatan 2,4,5, biji berkeping dua, dan memiliki cambium sehingga batang dapat tumbuh membesar. Contohnya: karet , kacang, mangga, san lain sebagainya.
b) Tumbuhan Monokotil
cirri-cirinya, memiliki akar serabut, batang tidak bercabang-cabang, tidak memiliki cambium, urat daunnya memanjang atau melengkung, kelopak atau mahkota bunga berjumlah tiga atau kelipatan tiga, dan biji berkeping satu. Contohnya: padi, jagung, jahe, vanili, kelapa, dan lain sebagainya.

0 komentar:

Posting Komentar