Pendekatan Dalam Pembelajaran IPA di SD
Pendekatan pembelajaran
adalah titik tolak (guru) terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di
dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran.
a.
Pendekatan Ekspositori
Pendekatan ini lebih bersifat “memberi tahu”. Artinya guru
lebih dominan dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini siswa bersifat pasif,
hanya menerima pelajaran yang diberikan
oleh guru. Yang dilakukan guru pada pendekatan ini umumnya adalah memberi
ceramah, mendemonstrasikan sesuatu dan lain-lain.
Keuntungan dengan menggunakan pendekatan ini adalah
bahwa bahan pelajaran dapat diselesaikan dengan cepat dan dimengerti oleh
siswa. Pendekatan ini dapat digambarkan sebagai DDCH (Duduk, Dengar, Catat,
Hafal). Sehingga dalam pendekatan ini gurunya aktif sedangkan siswanya pasif.
b.
Pendekatan Inkuari
Pendekatan ini lebih bersifat “mencari tahu”. Artinya
siswa sangat aktif mencari sendiri informasi yang ia perlukan. Dalam pendekatan
ini dominasi guru lebih sedikit. Dari penjelasan tersebut, dapat kita ketahui
bahwa pendekatan inkuari bertolak belakang dengan pendekatan ekspositori.
Pendekatan ini menginginkan keaktifan siswa untuk memperoleh informasi sampai
menemukan konsep-konsep IPA. Dalam pendekatan ini guru membimbing siswa
menemukan sendiri konsep-konsep itu melalui kegiatan belajarnya.
Ditinjau dari kadar keterlibatan guru dalam
pembelajaran, pendekatan ini terdiri dari :
v Pendekatan Free Discovery (Penemuan Bebas)
Dengan pendekatan ini siswa diberi kebebasan untuk
memilih sendiri masalah yang akan dipelajari maupun cara untuk memecahkan
masalah tersebut. Pendekatan ini cocok bagi mereka yang sudah memiliki
kemampuan untuk berfikir formal. Namun menurut pengalaman piaget, ternyata
tidak banyak anak usia SD yang sudah mencapai tingkat pemikiran semacam itu.
v Pendekatan Guide Discovery (Penemuan Terbimbing)
Pendekatan ini dapat dikatakan sebagai gabungan dari
pendekatan ekspositori dengan inkuari, tujuannya adalah untuk mendapatkan
efektivitas yang optimal khususnya bagi anak usia SD. Carin dan Sund (1985)
mengatakan anak-anak yang masih sangat muda, perlu mendapat bimbingan guru yang
relatif besar.
Pendekatan ini merupakan pendekatan yang paling tepat
digunakan untuk anak usia SD. Dalam hal ini siswa aktif melakukan eksplorasi
atau observasi atas bimbingan guru. Kegiatan ini dapat meningkatkan intelektual
siswa, dan hasil belajar menjadi lebih tinggi serta dapat mengembangkan sikap
positif terhadap IPA.
v Pendekatan Eksploratory Discovery (Penemuan Eksploratorik)
Dalam pendekatan ini tugas guru antara lain:
a.
Melontarkan
masalah-masalah dan mengundang siswa untuk memecahkan masalah tersebut.
b.
Memberi motivasi
belajar.
c.
Membantu siswa
yang benar-benar memerlukan agar tidak mengalami jalan buntu atau frustasi.
d.
Bila perlu, guru
sebagai narasumber.
Keuntungan
dengan menggunakan pendekatan ini antara lain:
v Dapat memberi kemampuan awal kepada siswa untuk
melakukan sendiri suatu penelitian.
v Dapat memacu keberanian siswa untuk melakukan
penelitian secara mandiri dimasa yang akan datanng.
c.
Pendekatan Proses
Pendekatan ini senada dengan pendekatan inkuari,
karena pendidikan ini menginginkan keaktifan
siswa dan juga guru tidak dominan dalam proses pembelajaran tetapi
bertindak sebagai organisator dan fasilitator saja.
Pendekatan
ini memiliki cirri-ciri khusus:
v Ilmu pengetehuan tidak dipandang sebagai produk semata
tetapi sebagai proses.
v Siswa dilatih untuk terampil dalam memperoleh dan
memproses informasi dalam pikirannya.
d.
Pendekatan Konsep
Konsep adalah suatu ide yang menghubungkan beberapa
fakta. Dalam pencapaian atau pembentukan konsep biasanya peserta didik
memerlukan benda-benda konkrit untuk diotak-atik, eksplorasi fakta-fakta dan
ide-ide secara mental. Pendekatan konsep memerlukan lebih dari sekedar
menghafal, lebih menunjukkan gambaran yang lebih tepat tentang IPA.
e.
Pendekatan STM
Pendekatan ini diyakini oleh para pakar pendidikan IPA
di Amerika sebagai pendidikan IPA yang paling tepat sebab mempersiapkan
murid-murid untuk menghadapi abad ke 21 yaitu abad ketergantungan manusia
kepada sains dan teknologi. Rasional dari pendekatan ini adalah segala penemuan
dalam bidang sains dan teknologi dapat untuk kesejahteraan manusia. Didalam
pendekatan IPA dengan pendekatan STM, guru membantu murid-murid mempelajari
sains dengan menggunakan isu-isu dalam masyarakat yang merupakan dampak sains
dan teknologi sebagai piñata pembelajaran IPA.
f.
Pendekatan Factual
Pendekatan ini menekankan penemuan fakta-fakta dalam IPA . contoh
informasi yang didapatkan murid dengan pendekatan ini, misalnya ular termasuk
golongan reptil, merkurius adalah planet yang terdekat dengan matahari. Metode
yang digunakan dalam pendekatan ini adalah membaca, mengulang, melatih dan
lain-lain. Pada dasarnya pembelajaran
IPA dengan pendekatan ini akan menimbulkan kebosanan pada diri murid-murid dan
tidak memberikan gambaran yang benar tentang IPA.
2Strategi
dan Metode Pembelajaran IPA di SD
A.
Srategi
Pembelajaran IPA di SD
Dalam dunia pendidikan, strategi pembelajaran dapat
diartikan sebagai pola umum atau perencanaan yang berisi tentang rangkaian
kegiatan yang didesain unt
uk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sebelum menentukan strategi pembelajaran,
perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya. Namun
kita perlu mengingat bahwa tidak seua strategi pembelajaran cocok digunakan
untuk mencapai semua tujuan dan semua keadaan.
Berikut ini beberapa strategi pembelajaaran ipa :
1.
Strategi
Pembelajaran Langsung
Strategi ini adalah yang paling banyak digunakan oleh
guru. Strategi ini efektif untuk menentukan informasi atau membangun
keterampilan tahap demi tahap.
Kelebihan strategi ini adalah mudah untuk direncanakan
dan digunakan oleh guru. Sedangkan kelemahannya adalah siswa dituntut memiliki sikap
yang diperlukan untuk pemikiran kritis.
2.
Strategi
Pembelajaran Tak Langsung
Strategi ini berlawanan dengan strategi pembelajaran
langsung. Strategi pembelajaran tak langsung biasanya berpusat pada siswa. Pada
strategi ini guru berperan sebagai fasilitator, yang mengelola lingkungan
belajar dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam
pembelajaran.
Kelebihan strategi ini adalah mendorong kreativitas
dan pengembangan keterampilan interpersonal dan memberikan pemahaman yang lebih
baik kepada siswa. Sedangkan kelemahannya adalah memerlukan waktu yang panjang dalam
penerapannya.
3.
Strategi
Pembelajaran Interaktif
Strategi ini menekankan pada diskusi dan sharing
diantara peserta didik. Kegiatan seperti ini memberikan kesempatan kepada siswa
untuk dapat saling berbagi pengalaman yang mereka miliki dalam mengerjakan
suatu tugas.
Kelebihan strategi ini adalah siswa dapat belajar dari
temannya dan gurunya dan belajar menghargai pendapat temannya. Sedangkan
kekurangannya adalah bahwa pembelajaran sangat bergantung pada kecakapan guru
dalam menyusun dan mengembangkan dinamika kelompok.
4.
Strategi
Pembelajaran Empiric
Strategi ini
berpusat pada siswa dan berbasis aktivitas.
Kelebihan strategi ini adalah meningkatkan partisipasi siswa, meningkatkan
sifat kritis siswa. Sedangkan kelemahannya adalah penekanan hanya pada proses
bukan pada produk dan memerlukan waktu yang panjang.
5.
Strategi
Pembelajaran Mandiri
Strategi ini bertujuan untuk membangun inisiatif
individu, kemandirian, dan peningkatan diri. Stratgi ini kurang cocok
sebenarnya untuk anak SD tapi tidak salah apabila digunakan.
Kelebihan strategi ini adalah membentuk peserta didik
yang mandiri dan bertanggungjawab. Sedangkan kelemahannya adalah memerlukan
pemikiran yang kritis dan pemikiran yang dewasa, sehingga sulit menggunakannya
untuk anak usia SD.
B.
Metode
Pembelajaran IPA di SD
Metode adalah cara yang digunakan oleh guru untuk
mengaplikasikan strategi belajar yang sudah ditentukan untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
Berikut
ini adalah beberapa metode pembelajaran ipa di sd :
1.
Metode Diskusi
Metode diskusi adalah metode dimana guru membagi siswa
dalam beberapa kelompok, kemudian memberikan suatu persoalan atau masalah untuk
dipecahkan secara bersama-sama dengan teman satu kelompoknya.
Ciri-ciri
metode ini adalah :
·
Siswa dibagi
dalam beberapa kelompok
·
Ada permasalahan
yang sedang dicarikan solusinya
·
Ada yang menjadi
pemimpin
·
Ada proses tukar
pendapat
·
Ada hasil
diskusi.
2.
Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi
adalah metode mengajar yang digunakan guru dengan menggunakan peragaan untuk
memperjelas suatu pengertian ataupun konsep-konsep IPA kepada siswa. Metode
mengajar yang seperti ini sangat disukai oleh siswa karena adanya pergerakan
pada proses belajar-mengajar.
3.
Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab adalah cara penyajian bahan ajar
dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan jawaban untuk mencapai
tujuan yang diharapkan.
Kelebihan
metode ini adalah :
·
Suasana belajar
yang lebih aktif
·
Siswa memperoleh
kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami
·
Guru dapat
mengetahui tingkat penguasaan peserta didik secara langsung
·
Dapat melatih
siswa untuk mengemukakan pendapat secara lisan.
Kelemahan
metode ini adalah :
·
Pertanyaan yang
diberikan cenderung meminta jawaban yang bersifat hafalan
·
Guru sulit
mengetahui secara pasti tentang siswa yang tidak mengajukan pertanyaan, apakah
sudah menguasai atau belum.
4.
Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling
tradisional dan tidak asing lagi dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan.
Cara ini kadang membosankan, maka dalam pelaksanaannya memerlukan keterampilan
tertentu, agar penyajiannya tidak membosankan dan dapat menarik perhatian
siswa.
Kelebihan
metode ini adalah :
·
Merupakan metode
yang murah dan mudah
·
Dapat menyajikan
materi yang pelajaran yang luas
·
Dapat mengontrol
keadaan kelas
·
Dapat diikuti
jumlah siswa yang besar
·
Dapat
menyelesaikan materi pelajaran dengan cepat.
Kelemahan
metode ini adalah :
·
Materi yang
dikuasai siswa akan terbatas pada apa yang dikuasai guru
·
Guru yang kurang
memiliki kemampuan bertutur yang baik, maka siswa akan merasa bosan
·
Guru sulit
mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti tentang materi yang sudah
dijelaskan oleh guru
·
Cenderung
membuat siswa pasif.
5.
Metode Eskperimen
Metode pembelajaran eksperimen adalah cara pengelolaan
pembelajaran dimana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan
membuktikan sendiri konsep IPA yang dipelajarinya.
6.
Metode Study Tour
Metode ini adalah metode mengajar dengan mengajak
peserta didik mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan
selanjutnya peserta didik membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan
hasil kunjungan dengan didampingi oleh pendidik.
7.
Metode Resitasi
Metode pembelajaran resitasi adalah metode pengajaran
dengan mengharuskan siswa membuat resume dengan kalimat sendiri.
8.
Dan lain-lain.
0 komentar:
Posting Komentar