Sejak masih berumur satu hari, setiap orang Bali dipenuhi
dengan banyak ritual dalam hidupnya. Mulai dari upacara saat kelahirannya
hingga ia meninggal dunia. Salah satu yang harus dilalui adalah Upacara Potong
Gigi atau Metatah / Mesangih dalam Bahasa Bali. Upacara Metatah merupakan salah
satu ritual yang terpenting bagi setiap individu orang Bali yang menganut agama
Hindu Bali. Upacara ini menandai satu babak hidup memasuki usia dewasa secara
niskala.
Upacāra
mapandes disebut pula matatah, masangih yang dimaksud adalah memotong atau
meratakan empat gigi seri dan dua taring kiri dan kanan, pada rahang atas, yang
secara simbolik dipahat 3 kali, diasah dan diratakan. Rupanya dari kata
masangih, yakni mengkilapkan gigi yang telah diratakan, muncul istilah
mapandes, sebagai bentuk kata halus (singgih) dari kata masangih tersebut.
Bila kita
mengkaji lebih jauh, upacāra Mapandes dengan berbagai istilah atau nama seperti
tersebut di atas, merupakan upacāra Śarīra Saṁskara, yakni menyucikan diri
pribadi seseorang, guna dapat lebih mendekatkan dirinya kepada Tuhan Yang Maha
Esa, Sang Hyang Widhi, para dewata dan leluhur. Di Bali upacāra ini
dikelompokkan dalam upacāra Manusa Yajña.
Berdasarkan
pengertian upacāra Mapandes seperti tersebut di atas, dapatlah dipahami bahwa
upacāra ini merupakan upacāra Vidhi-vidhana yang sangat penting bagi kehidupan
umat Hindu, yakni mengentaskan segala jenis kekotoran dalam diri pribadi,
melenyapkan sifat-sifat angkara murka, Sadripu (enam musuh dalam diri pribadi
manusia) dan sifat-sifat keraksasaan atau Asuri-Sampad lainnya. Mengingat
begitu pentingnya ritual ini bagi umat Hindu, maka kami mencoba mengulas
kembali tentang bagaimana ritual dan makna dari upacara potong gigi tersebut
dalam sebuah bentuk makalah dari mata kuliah agama Hindu.
Selengkapnya Download disini Ms. Word dan Ms. Powerpoint
0 komentar:
Posting Komentar